Dosen Unika Atma Jaya Kembangkan PLTB Berbentuk Kaktus untuk Atasi Perubahan Iklim

Jum'at, 09 Agustus 2024 - 18:50 WIB
Dosen Fakultas Teknik Unika Atma Jaya berinovasi mengembangkan PLTB dalam mendukung keberlanjutan (sustainability) dan pengurangan dampak perubahan iklim. Foto/Istimewa.
JAKARTA - Dosen Fakultas Teknik Universitas Katolik Indonesia (Unika) Atma Jaya berinovasi mengembangkan Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) berbentuk kaktus. Inovasi ini merupakan bagian dari komitmen Atma Jaya dalam mendukung keberlanjutan (sustainability) dan pengurangan dampak perubahan iklim.

PLTB kaktus ini merupakan hasil penelitian dosen Fakultas Teknik, Unika Atma Jaya Tajuddin Nur. PLTB kaktus dirancang khusus untuk mengoptimalkan pemanfaatan energi angin dalam bentuk hembusan angin di daerah dengan kecepatan angin yang tidak stabil.

Baca juga: Keren, Fakultas Kedokteran Atma Jaya Punya Museum Anatomi Modern Satu-satunya di Indonesia



Untuk memaksimalkan daya yang dihasilkan oleh pembangkit, maka PLTB di kampus Unika Atma Jaya, dirancang terintegrasi dengan tiga set turbin serta generator magnet permanen sehingga menyerupai “pohon kaktus”. Bentuknya yang unik menyerupai kaktus, memungkinkan turbin untuk menangkap angin dari berbagai arah. Selain itu, penggunaan material tertentu pada baling-baling turbin juga dapat meningkatkan efisiensi konversi energi angin menjadi listrik.

“Dengan kondisi topografi di Unika Atma Jaya, Kampus BSD, maka pembangunan PLTB dapat menjadi pilihan yang tepat. Kampus BSD Unika Atma Jaya berada pada lokasi yang strategis, diapit oleh dataran tinggi dan rendah sehingga menciptakan kondisi ideal untuk pemanfaatan angin secara konsisten. Dengan inovasi ini, diharapkan PLTB dapat memenuhi kebutuhan listrik dalam lingkungan kampus dan memberikan kontribusi positif bagi penyediaan energi di daerah sekitarnya," ujar Tajuddin, melalui siaran pers, Jumat (9/8/2024).

Baca juga: BNI Danai Akuisisi PLTB Sidrap Kapasitas 75 MW Senilai Rp1,76 T



Pengembangan PLTB kaktus oleh Unika Atma Jaya merupakan langkah nyata dalam mendukung upaya menuju keberlanjutan lingkungan. Dengan memanfaatkan angin sebagai sumber energi utama, dapat mengurangi ketergantungan pada energi fosil dan berkontribusi dalam upaya mengurangi emisi gas rumah kaca. Meskipun kecepatan angin bersifat dinamis, akan tetapi PLTB tersebut dapat beroperasi selama 24 jam sehari dan dapat menghasilkan listrik dalam kuantitas besar.

Dengan adanya suplai listrik yang melimpah, maka kampus dan daerah sekitarnya akan merasakan manfaat dari pasokan energi yang bersih dan berkelanjutan. Hal tersebut merupakan langkah nyata dari pengembangan teknologi yang diterapkan untuk mencapai tujuan keberlanjutan lingkungan sekaligus meningkatkan kualitas hidup masyarakat secara keseluruhan.
(nnz)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More