UKRIDA dan API Berkolaborasi Kembangkan SDM dan Pendidikan Pastoral di Indonesia
Rabu, 14 Agustus 2024 - 18:49 WIB
Citra selaku Ketua Panitia INDOPASTER 2024 dalam topik Pastoral Care in Mental Health, memaparkan prinsip-prinsip penting dalam pelayanan pastoral yang meliputi kehadiran yang memberikan kehidupan: kualitas kehadiran, penghargaan positif, kemurnian, rasa hormat, keselamatan, dan penerimaan, penghargaan terhadap pilihan sendiri dan penentuan nasib sendiri, terhubung dengan realitas dan bertanggung jawab dalam kehidupan sehari-hari, pendampingan dalam momen-momen sulit dan menjadi pembawa pesan harapan.
Prinsip-prinsip ini menekankan pentingnya peran pelayanan pastoral dalam memberikan dukungan emosional dan spiritual kepada individu, terutama dalam konteks kesehatan mental.
Margaretha Hendriks-Ririmase dari UKIM Ambon juga mengingatkan terkait pendekatan pastoral terhadap mereka yang membutuhkan, menurutnya diperlukan analisis mendalam mengenai akar masalah dan latar belakang kondisi penderita.
Pendekatan pastoral yang mempertimbangkan berbagai isu terkait yang menyebabkan viktimisasi, termasuk advokasi untuk korban kekerasan massal dan domestik. Selain itu pelayanan pastoral kepada korban membutuhkan perhatian khusus terhadap penyembuhan trauma, terutama di daerah dengan akses terbatas ke fasilitas kesehatan mental. Pendekatan ini telah diterapkan di Maluku dengan hasil yang cukup sukses.
Acara ini disambut dengan antusias oleh para peserta, termasuk Pdt. Dorkas Natalina, yang merupakan pendeta jemaat Gereja Kristen Jawa Gondokusuman Yogyakarta.
"Saya sangat mendukung acara Indonesian International Pastoral Encounter 2024 karena acara ini memperlengkapi praktisi pastoral dalam menjalankan fungsi pastoral di berbagai bidang, termasuk politik, hukum, ekonomi, dan kesehatan. Acara ini melibatkan narasumber dari berbagai lini, baik dari dalam maupun luar negeri, yang memberikan wawasan luas bagi pelayanan pastoral yang lebih holistik dan berdampak positif bagi kesejahteraan bangsa," pungkasnya.
Prinsip-prinsip ini menekankan pentingnya peran pelayanan pastoral dalam memberikan dukungan emosional dan spiritual kepada individu, terutama dalam konteks kesehatan mental.
Margaretha Hendriks-Ririmase dari UKIM Ambon juga mengingatkan terkait pendekatan pastoral terhadap mereka yang membutuhkan, menurutnya diperlukan analisis mendalam mengenai akar masalah dan latar belakang kondisi penderita.
Pendekatan pastoral yang mempertimbangkan berbagai isu terkait yang menyebabkan viktimisasi, termasuk advokasi untuk korban kekerasan massal dan domestik. Selain itu pelayanan pastoral kepada korban membutuhkan perhatian khusus terhadap penyembuhan trauma, terutama di daerah dengan akses terbatas ke fasilitas kesehatan mental. Pendekatan ini telah diterapkan di Maluku dengan hasil yang cukup sukses.
Acara ini disambut dengan antusias oleh para peserta, termasuk Pdt. Dorkas Natalina, yang merupakan pendeta jemaat Gereja Kristen Jawa Gondokusuman Yogyakarta.
"Saya sangat mendukung acara Indonesian International Pastoral Encounter 2024 karena acara ini memperlengkapi praktisi pastoral dalam menjalankan fungsi pastoral di berbagai bidang, termasuk politik, hukum, ekonomi, dan kesehatan. Acara ini melibatkan narasumber dari berbagai lini, baik dari dalam maupun luar negeri, yang memberikan wawasan luas bagi pelayanan pastoral yang lebih holistik dan berdampak positif bagi kesejahteraan bangsa," pungkasnya.
(nnz)
tulis komentar anda