Para Pelajar! Ini Perbedaan Personal Branding dan Pencitraan di Media Sosial
Kamis, 15 Agustus 2024 - 13:57 WIB
LAMPUNG SELATAN - Sebagian orang mungkin masih menyamakan antara aktivitas personal branding dengan pencitraan . Padahal, keduanya memiliki perbedaan yang cukup siginifikan.
Personal branding menampilkan citra diri asli tanpa manipulasi. Sementara pencitraan, dibuat sesuai dengan keinginan atau standar dari audiens tertentu, termasuk mengubah karakter asli.
”Personal branding merupakan suatu proses membangun dan mengelola reputasi keahlian, pengalaman, serta kepribadian unik representasi diri yang ditujukan kepada orang lain,” tutur Pengawas Sekolah Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Provinsi Lampung Yusuf, dalam webinar literasi digital untuk di Kabupaten Lampung Selatan, dalam keterangan resminya, Kamis (15/8/2024).
Diskusi virtual untuk segmen pendidikan yang diikuti pelajar sejumlah sekolah menengah di wilayah Lampung Selatan itu, digelar Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) bersama Disdikbud Provinsi Lampung.
Yusuf mengatakan, pentingnya personal branding karena hal itu menjadi pembeda dari orang lain. Selain itu, personal branding juga dapat membangun koneksi, membuka peluang baru, dan meningkatkan kepercayaan diri.
”Personal branding yang kuat dapat membuka peluang baru dan akan memberikan kesuksesan dalam karier. Sementara kepercayaan diri sangat diperlukan, karena mereka yang memiliki hal tersebut pasti self esteem dan self value-nya kuat hingga berdampak positif dalam hal integritas dan loyalitas di pekerjaan,” jelas Yusuf.
Dalam diskusi online bertajuk ”Pentingnya Personal Branding di Era Digital” itu, Yusuf juga menjelaskan cara membangun personal branding yang baik. Di antaranya, identifikasi kelebihan dan keunikan Anda, tentukan Anda ingin dilihat, kenali audiens Anda, dan gunakan media sosial untuk berinteraksi dengan audiens.
”Lalu, buat website portofolio, bangun networking, dan jaga konsistensi. Jangan lupa, buat konten yang unik dan otentik,” tutup Yusuf dalam diskusi virtual yang diikuti para pelajar dengan menggelar nonton bareng (nobar).
Personal branding menampilkan citra diri asli tanpa manipulasi. Sementara pencitraan, dibuat sesuai dengan keinginan atau standar dari audiens tertentu, termasuk mengubah karakter asli.
”Personal branding merupakan suatu proses membangun dan mengelola reputasi keahlian, pengalaman, serta kepribadian unik representasi diri yang ditujukan kepada orang lain,” tutur Pengawas Sekolah Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Provinsi Lampung Yusuf, dalam webinar literasi digital untuk di Kabupaten Lampung Selatan, dalam keterangan resminya, Kamis (15/8/2024).
Diskusi virtual untuk segmen pendidikan yang diikuti pelajar sejumlah sekolah menengah di wilayah Lampung Selatan itu, digelar Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) bersama Disdikbud Provinsi Lampung.
Yusuf mengatakan, pentingnya personal branding karena hal itu menjadi pembeda dari orang lain. Selain itu, personal branding juga dapat membangun koneksi, membuka peluang baru, dan meningkatkan kepercayaan diri.
”Personal branding yang kuat dapat membuka peluang baru dan akan memberikan kesuksesan dalam karier. Sementara kepercayaan diri sangat diperlukan, karena mereka yang memiliki hal tersebut pasti self esteem dan self value-nya kuat hingga berdampak positif dalam hal integritas dan loyalitas di pekerjaan,” jelas Yusuf.
Dalam diskusi online bertajuk ”Pentingnya Personal Branding di Era Digital” itu, Yusuf juga menjelaskan cara membangun personal branding yang baik. Di antaranya, identifikasi kelebihan dan keunikan Anda, tentukan Anda ingin dilihat, kenali audiens Anda, dan gunakan media sosial untuk berinteraksi dengan audiens.
”Lalu, buat website portofolio, bangun networking, dan jaga konsistensi. Jangan lupa, buat konten yang unik dan otentik,” tutup Yusuf dalam diskusi virtual yang diikuti para pelajar dengan menggelar nonton bareng (nobar).
tulis komentar anda