Edukasi Literasi Keuangan Sejak Dini, Tour D’Banking Sapa Pelajar TK-SD
Jum'at, 16 Agustus 2024 - 20:27 WIB
JAKARTA - Kolaborasi dengan Gramedia, PT Bank Danamon Indonesia Tbk (Danamon) menggelar Tour D’Banking ke sekolah -sekolah. Tour D’Banking memberikan literasi keuangan sejak dini kepada anak-anak TK (Taman Kanak-kanak) hingga SD.
Selain literasi keuangan, program dalam rangka ulang tahun ke-68 Danamon ini juga memberikan edukasi lingkungan, perilaku berkelanjutan kepada para pelajar. Abdul Hadi, Head of Sustainability Finance PT Bank Danamon Indonesia Tbk. menjelaskan, Tour D’Banking diadakan dalam beberapa tahap.
Tahap pertama diadakan di Kantor Cabang Danamon Putri Hijau Medan pada Agustus-September 2024, melibatkan sekitar 270 siswa dari tiga sekolah yaitu Sekolah Dasar (SD) Santo Antonius, Edu Prime School, Taman Kanak-kanak (TK) dan SD Al Washliyah.
Dalam kegiatan ini Danamon berkolaborasi dengan Gramedia yang memperkenalkan buku-buku seri literasi keuangan dalam bentuk komik yang mudah dicerna oleh anak-anak. "Tour D’Banking adalah salah satu inisiatif kami untuk memberikan edukasi mengenai keberlanjutan sejak dini kepada pelajar," kata Abdul Hadi dalam keterangan resminya, Jumat (16/8/2024).
Edukasi literasi keuangan ini, lanjut dia, penting untuk membentuk generasi yang lebih peduli terhadap lingkungan dan lebih bertanggung jawab dalam mengelola keuangan mereka. Program-program ini mendukung energi hijau dan pelestarian lingkungan di Indonesia guna mengurangi jejak karbon serta memberikan kontribusi kembali kepada masyarakat.
"Kami terus memberikan yang terbaik bagi masyarakat dan lingkungan, sejalan dengan visi perusahaan untuk tumbuh bersama dan memberikan solusi keuangan yang komprehensif," tutupnya.
Di Indonesia selain literasi keuangan, isu keberlanjutan belum terlalu populer untuk dikenalkan sedari dini baik secara konsep maupun penerapannya sehari-hari. Data Environmental Performance Index (EPI) menunjukkan, isu keberlanjutan di Indonesia masih berada di peringkat 162 dari 180 negara yang disurvei.
Sementara itu, berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS), penduduk Indonesia post-Gen Z (kelahiran 2013 dan seterusnya) berjumlah sekitar 10,88%, yang mengindikasikan bahwa peran mereka dalam perekonomian Indonesia di masa depan sangat penting.
Menurut Dr. Rosdiana Setianingrum, psikolog spesialis masalah anak dan keluarga, masa kanak-kanak adalah periode emas untuk membangun kebiasaan dan pola pikir yang akan dibawa sepanjang hidup. "Sosialisasi edukasi keuangan, lingkungan, dan kebencanaan sejak dini menjadi penting sejak membentuk ilmu dan pandangan mereka terhadap isu keberlanjutan dan mengembangkan kebiasaan yang positif dan bertanggung jawab," ujar Rosdiana.
Atas dasar hal tersebut, sektor pendidikan, yang terdiri atas pelajar, orang tua murid, guru, serta manajemen sekolah, menjadi salah satu komunitas yang menjadi fokus perhatian.
Selain literasi keuangan, program dalam rangka ulang tahun ke-68 Danamon ini juga memberikan edukasi lingkungan, perilaku berkelanjutan kepada para pelajar. Abdul Hadi, Head of Sustainability Finance PT Bank Danamon Indonesia Tbk. menjelaskan, Tour D’Banking diadakan dalam beberapa tahap.
Tahap pertama diadakan di Kantor Cabang Danamon Putri Hijau Medan pada Agustus-September 2024, melibatkan sekitar 270 siswa dari tiga sekolah yaitu Sekolah Dasar (SD) Santo Antonius, Edu Prime School, Taman Kanak-kanak (TK) dan SD Al Washliyah.
Dalam kegiatan ini Danamon berkolaborasi dengan Gramedia yang memperkenalkan buku-buku seri literasi keuangan dalam bentuk komik yang mudah dicerna oleh anak-anak. "Tour D’Banking adalah salah satu inisiatif kami untuk memberikan edukasi mengenai keberlanjutan sejak dini kepada pelajar," kata Abdul Hadi dalam keterangan resminya, Jumat (16/8/2024).
Edukasi literasi keuangan ini, lanjut dia, penting untuk membentuk generasi yang lebih peduli terhadap lingkungan dan lebih bertanggung jawab dalam mengelola keuangan mereka. Program-program ini mendukung energi hijau dan pelestarian lingkungan di Indonesia guna mengurangi jejak karbon serta memberikan kontribusi kembali kepada masyarakat.
"Kami terus memberikan yang terbaik bagi masyarakat dan lingkungan, sejalan dengan visi perusahaan untuk tumbuh bersama dan memberikan solusi keuangan yang komprehensif," tutupnya.
Di Indonesia selain literasi keuangan, isu keberlanjutan belum terlalu populer untuk dikenalkan sedari dini baik secara konsep maupun penerapannya sehari-hari. Data Environmental Performance Index (EPI) menunjukkan, isu keberlanjutan di Indonesia masih berada di peringkat 162 dari 180 negara yang disurvei.
Sementara itu, berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS), penduduk Indonesia post-Gen Z (kelahiran 2013 dan seterusnya) berjumlah sekitar 10,88%, yang mengindikasikan bahwa peran mereka dalam perekonomian Indonesia di masa depan sangat penting.
Menurut Dr. Rosdiana Setianingrum, psikolog spesialis masalah anak dan keluarga, masa kanak-kanak adalah periode emas untuk membangun kebiasaan dan pola pikir yang akan dibawa sepanjang hidup. "Sosialisasi edukasi keuangan, lingkungan, dan kebencanaan sejak dini menjadi penting sejak membentuk ilmu dan pandangan mereka terhadap isu keberlanjutan dan mengembangkan kebiasaan yang positif dan bertanggung jawab," ujar Rosdiana.
Atas dasar hal tersebut, sektor pendidikan, yang terdiri atas pelajar, orang tua murid, guru, serta manajemen sekolah, menjadi salah satu komunitas yang menjadi fokus perhatian.
(wyn)
tulis komentar anda