UIN Walisongo Gelar Seminar Sistem Istinbath Hukum Islam dan Bathsul Masail
Jum'at, 13 September 2024 - 06:37 WIB
SEMARANG - Universitas Islam Negeri ( UIN) Walisongo menjadi penyelenggara Seminar Sistem Istinbath Hukum Islam dan Bathsul Masail. Kegiatan diprakarsai oleh Pengurus Besar Nahdhatul Ulama bekerjasama dengan Direktorat Pendidikan Keagamaan Islam (DIKTIS) Kementerian Agama Republik Indonesia, Kantor Wilayah Kementerian Agama Jawa Tengah dan UIN Walisongo.
Melalui kegiatan seminar ini diharapkan mampu menghasilkan hukum yang benar-benar menjadi penawar dan solusi dari persoalan keagamaan.
Kegiatan dilaksanakan di Islamic Center Kota Semarang pada Kamis (11-13/9/2024) diikuti oleh 181 peserta yang merupkan perwakilan dari PBNU, PWNU Jawa Tengah, PCNU Kabupaten di Jawa Tengah serta dihadiri pula Kiai dan Ulama Besar di Jawa Tengah.
Rektor UIN Walisongo Prof.Dr.Nizar,M.Ag menyampaikan ucapan terima kasih dan apresiasi dalam menunjuk UIN Walisongo sebagai penyelenggara. Kegiatan hari ini merupakan bagian dari serial seminar di berbagai daerah dengan perguruan tinggi penyelenggara yang memiliki otoritas dan akademik.
“UIN Walisongo menyambut baik kegiatan ini terlebih tema yang diusung terkait tentang metode penetapan awal bulan. Penetapan awal bulan ini bagian dari pengaplikasian ilmu falak yang menjadi kekhasan di UIN Walisongo. UIN Walisongo menjadi satu satunya kampus yang memiliki program studi ilmu falak dari jenjang sarjana, magister hingga doktor,”ujar Rektor.
Kakanwil Kemenag Jawa Tengah diwakili Kabid Pondok Pesantren H.Amin Handoyo,L.C., M.Ag. menyampaikan urgensi dari seminar tentang istinbath hukum sangat dibutuhkan.
Tema tentang zakat dan wakaf juga menjadi pilihan dan nantinya hasil dari kegiatan ini akan menjadi arahan dan berdampak luas bagi masyarakat. Mampu meningkatkan kualitas pendidikan dan meningkatkan perekonomian.
Ketua PWNU Jawa Tengah KH Abdul Ghofur Rozin menyampaikan Kegiatan ini merupakan ruhnya dari NU dan ruhnya NU adalah Bathsul Masail.
"Hari ini kita berada pada inti dari Nahdhatul Ulama, untuk menengok kembali dan diskusi dengan spirit NU. Melalui kegiatan ini diharapkan mampu menghasilkan hukum yang benar-benar menjadi penawar dan solusi dari persoalan keagamaan. Hukum yang menawarkan resolusi dan permasalahan yang rumit. Sehingga NU Menawarkan solusi tertentu untuk masalah yang dihadapi,” ungkap Gus Rozin dalam sambutannya.
Melalui kegiatan seminar ini diharapkan mampu menghasilkan hukum yang benar-benar menjadi penawar dan solusi dari persoalan keagamaan.
Kegiatan dilaksanakan di Islamic Center Kota Semarang pada Kamis (11-13/9/2024) diikuti oleh 181 peserta yang merupkan perwakilan dari PBNU, PWNU Jawa Tengah, PCNU Kabupaten di Jawa Tengah serta dihadiri pula Kiai dan Ulama Besar di Jawa Tengah.
Rektor UIN Walisongo Prof.Dr.Nizar,M.Ag menyampaikan ucapan terima kasih dan apresiasi dalam menunjuk UIN Walisongo sebagai penyelenggara. Kegiatan hari ini merupakan bagian dari serial seminar di berbagai daerah dengan perguruan tinggi penyelenggara yang memiliki otoritas dan akademik.
“UIN Walisongo menyambut baik kegiatan ini terlebih tema yang diusung terkait tentang metode penetapan awal bulan. Penetapan awal bulan ini bagian dari pengaplikasian ilmu falak yang menjadi kekhasan di UIN Walisongo. UIN Walisongo menjadi satu satunya kampus yang memiliki program studi ilmu falak dari jenjang sarjana, magister hingga doktor,”ujar Rektor.
Kakanwil Kemenag Jawa Tengah diwakili Kabid Pondok Pesantren H.Amin Handoyo,L.C., M.Ag. menyampaikan urgensi dari seminar tentang istinbath hukum sangat dibutuhkan.
Tema tentang zakat dan wakaf juga menjadi pilihan dan nantinya hasil dari kegiatan ini akan menjadi arahan dan berdampak luas bagi masyarakat. Mampu meningkatkan kualitas pendidikan dan meningkatkan perekonomian.
Ketua PWNU Jawa Tengah KH Abdul Ghofur Rozin menyampaikan Kegiatan ini merupakan ruhnya dari NU dan ruhnya NU adalah Bathsul Masail.
"Hari ini kita berada pada inti dari Nahdhatul Ulama, untuk menengok kembali dan diskusi dengan spirit NU. Melalui kegiatan ini diharapkan mampu menghasilkan hukum yang benar-benar menjadi penawar dan solusi dari persoalan keagamaan. Hukum yang menawarkan resolusi dan permasalahan yang rumit. Sehingga NU Menawarkan solusi tertentu untuk masalah yang dihadapi,” ungkap Gus Rozin dalam sambutannya.
Lihat Juga :
tulis komentar anda