Sekolah Bisnis Pesantren Didorong Lahirkan Santripreneur untuk Perkokoh Perjuangan Para Kiai

Sabtu, 12 Oktober 2024 - 13:33 WIB
Sekolah Bisnis Pesantren (SBP) diharapkan dapat melahirkan santripreneur yang dapat memperkuat perekonomian pesantren. Foto/Ist
PASURUAN - Rasio kewirausahaan nasional Indonesia saat ini tercatat berada di angka 3,47 persen dan ditargetkan setidaknya mencapai 12 persen pada 2045. Untuk menciptakan kemandirian serta menumbuhkan semangat entrepreneur di lingkungan pesantren, Serikat Ekonomi Pesantren (SEP) kembali melakukan sosialisasi program pemberdayaan melalui Sekolah Bisnis Pesantren (SBP).

Program kolaborasi SEP, Danone Indonesia, RMI, PCNU, Hebitren, dan mitra lainnya ini diharapkan dapat menjawab tantangan di masa depan dengan melahirkan santripreneur atau santri yang bisa menjadi pengusaha-pengusaha muda muslim yang dapat memperkuat perekonomian dengan berbasis pesantren.

"Harapannya bukan hanya pondok pesantren yang bangkit secara ekonomi, tetapi para santri pun tumbuh semangat menjadi entrepreneur-entrepreneur muslim atau pengusaha muslim sehingga mampu menyokong perjuangan para kiai dan pondok pesantren dalam bidang dakwah dan pengajaran," ujar Ketua Serikat Ekonomi Pesantren Ustadz Ahmad Tazakka Bonanza dalam keterangan resminya.





SBP diharapkan dapat diikuti oleh 210 pondok pesantren yang ada di beberapa wilayah Jawa Barat (Bogor, Cianjur, Sukabumi), Yogyakarta dan Pasuruan. Program ini akan menyasar hingga 58 ribu santri guna memberikan dampak positif di lingkungan mereka.

Kegiatan teranyar sekolah bisnis ini dilakukan di kantor Lembaga Pendidikan Nahdlatul Ulama (LPNU) Pohjentrek, Pasuruan, Jawa Timur bersama dengan Rabithah Ma’ahid Islamiyah (RMI) NU Kabupaten Pasuruan. Sosialisasi SBP kali ini dihadiri oleh 20 pondok pesantren yang berasal dari Kabupaten Pasuruan dan dihadiri secara daring oleh belasan pesantren lainnya.

Ustadz Ahmad Tazakka berharap pesantren dapat merespons program ini dengan sebaik-baiknya. Dia melanjutkan, sehingga bisa memunculkan kekuatan-kekuatan ekonomi baru melengkapi Pondok Pesantren Sidogiri, Gontor dan lain sebagainya. "PR kita memperkuat ekonomi di pondok pesantren untuk memperkuat dan berstrategi menghadapi tantangan zaman yang lebih berat lagi," tambahnya.

Ketua Pengurus Cabang NU Pasuruan, KH Imron Mutamakkin mengatakan bahwa pondok pesantren mengajarkan agar santri mempunyai harga diri, akhlak yang baik, bertanggung jawab dan mandiri serta tidak bergantung kepada orang lain.

Dia berharap program SBP ini akan membantu santri agar lebih mapan lagi."Target santri mondok adalah ilmu untuk memperbaiki akhlak dan karakter," katanya.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More