Peringati Sumpah Pemuda, BIPA UI Gelorakan Sikap Nasionalisme dan Gotong Royong Bagi Penutur Asing
Senin, 28 Oktober 2024 - 11:00 WIB
Melalui program ini, penutur asing dapat merasakan kekayaan budaya Indonesia dan memahami beragam nilai, yang menjadi dasar dari semangat nasionalisme. Program BIPA ini sejalan dengan misi menginternasionalisasi bahasa Indonesia.
Pada pelaksanaannya, program ini melibatkan mahasiswa Indonesia dari beragam program studi untuk terlibat sebagai mitra belajar. Sebagai mitra belajar, mahasiswa UI semakin dapat menumbuhkan dan memperkuat rasa nasionalisme dan gotong royong.
“Mereka melihat bagaimana bahasa dan budaya Indonesia, dengan keindahan dan nilai luhur yang terkandung di dalamnya berhasil menyatukan kelompok orang dengan beragam latar belakang budaya, pendidikan, dan juga kebutuhan,” ujar Hani yang pernah menjadi Pembicara Pelayanan Profesional terhadap Lembaga Penyelenggara Program BIPA Lampung ini.
Festival Hari Berbahasa Indonesia
Memperingati Hari Sumpah Pemuda pada 28 Oktober 2024, peserta didik program BIPA, diberikan pengetahuan tentang Sumpah Pemuda sebagai muatan budaya. Tidak hanya terbatas pada kegiatan kelas, tetapi juga mencakup kegiatan penunjang. Setiap tahunnya, sebagai cara memperingati Sumpah Pemuda, BIPA mengadakan Festival Hari Berbahasa Indonesia.
Pada gelaran ini peserta didik BIPA akan menampilkan keterampilan berbahasa Indonesia. Dalam lomba Susun Kata Susun Kalimat (Suka-Suka), lomba Drama, lomba Presentasi Wastra, hingga menyanyi dan mengalihbahasakan lagu Indonesia.
“Ada yang baru beberapa bulan belajar bahasa Indonesia, tetapi sudah berani mencoba menebak susunan kata yang tepat. Ada yang berasal dari negara-negara berbeda, tetapi mereka bisa mendramatisasi cerita rakyat asli Indonesia. Semua kegiatan dilakukan berkelompok,” ujar lulusan Magister Linguistik Terapan Bahasa Inggris, Universitas Katolik Atmajaya ini.
Peserta didik BIPA UI diajarkan menggunakan bahasa Indonesia baku dengan baik dan benar. (Foto: iNews Media Group/Aldhi Chandra Setiawan).
Pada tingkat dasar, peserta didik akan belajar bahasa Indonesia untuk kebutuhan sehari-hari. Pada tingkat madya, peserta akan belajar lebih lanjut tentang Bahasa Indonesia untuk kebutuhan bekerja dan bersosialisasi. Sedangkan pada tingkat lanjut, peserta akan memahirkan bahasa Indonesia, agar mereka dapat berinteraksi dalam dunia kerja profesional dan pendidikan lanjut.
Pada pelaksanaannya, program ini melibatkan mahasiswa Indonesia dari beragam program studi untuk terlibat sebagai mitra belajar. Sebagai mitra belajar, mahasiswa UI semakin dapat menumbuhkan dan memperkuat rasa nasionalisme dan gotong royong.
“Mereka melihat bagaimana bahasa dan budaya Indonesia, dengan keindahan dan nilai luhur yang terkandung di dalamnya berhasil menyatukan kelompok orang dengan beragam latar belakang budaya, pendidikan, dan juga kebutuhan,” ujar Hani yang pernah menjadi Pembicara Pelayanan Profesional terhadap Lembaga Penyelenggara Program BIPA Lampung ini.
Festival Hari Berbahasa Indonesia
Memperingati Hari Sumpah Pemuda pada 28 Oktober 2024, peserta didik program BIPA, diberikan pengetahuan tentang Sumpah Pemuda sebagai muatan budaya. Tidak hanya terbatas pada kegiatan kelas, tetapi juga mencakup kegiatan penunjang. Setiap tahunnya, sebagai cara memperingati Sumpah Pemuda, BIPA mengadakan Festival Hari Berbahasa Indonesia.
Pada gelaran ini peserta didik BIPA akan menampilkan keterampilan berbahasa Indonesia. Dalam lomba Susun Kata Susun Kalimat (Suka-Suka), lomba Drama, lomba Presentasi Wastra, hingga menyanyi dan mengalihbahasakan lagu Indonesia.
“Ada yang baru beberapa bulan belajar bahasa Indonesia, tetapi sudah berani mencoba menebak susunan kata yang tepat. Ada yang berasal dari negara-negara berbeda, tetapi mereka bisa mendramatisasi cerita rakyat asli Indonesia. Semua kegiatan dilakukan berkelompok,” ujar lulusan Magister Linguistik Terapan Bahasa Inggris, Universitas Katolik Atmajaya ini.
Peserta didik BIPA UI diajarkan menggunakan bahasa Indonesia baku dengan baik dan benar. (Foto: iNews Media Group/Aldhi Chandra Setiawan).
Pada tingkat dasar, peserta didik akan belajar bahasa Indonesia untuk kebutuhan sehari-hari. Pada tingkat madya, peserta akan belajar lebih lanjut tentang Bahasa Indonesia untuk kebutuhan bekerja dan bersosialisasi. Sedangkan pada tingkat lanjut, peserta akan memahirkan bahasa Indonesia, agar mereka dapat berinteraksi dalam dunia kerja profesional dan pendidikan lanjut.
tulis komentar anda