Universitas Insan Cita Indonesia Teken Nota Kesepahaman dengan Nigella Group
Jum'at, 01 November 2024 - 22:08 WIB
JAKARTA - Universitas Insan Cita Indonesia (UICI) resmi menandatangani nota kesepahaman (Memorandum of Understanding/ MoU) dengan Nigella Group terkait upaya memajukan teknologi blockchain dan keberlanjutan pembangunan digital di Indonesia, Kamis (31/10/2024).
Penandatanganan MoU yang dilakukan Rektor UICI Prof Laode Masihu Kamaluddin dan Ketua Dewan Nigella Group Fatih Eke dilangsungkan di kantor pusat Universitas Insan Cita Indonesia di Jakarta.
Dalam penandatanganan Mou tersebut, UICI dan Nigella Group menetapkan agenda ambisius untuk mendirikan Akademi Blockchain dan mengeksplorasi aplikasi berbasis blockchain guna pelacakan karbon, energi terbarukan, dan efisiensi pertanian di Indonesia.
“Tujuan kerja sama antara UICI dengan Nigella Group untuk mewujudkan negara yang maju dalam digitalisasi baik di Indonesia maupun dunia. Kita sudah sejalan dengan visi ini karena kampus UICI merupakan kampus pertama yang fokus dalam bidang teknologi, informasi, dan digitalisasi terutama terkait blokchain dan artificial intellegent,” ujar Laode.
Melalui kerja sama ini, dia berharap UICI dan Nigella dapat melakukan edukasi kepada generasi muda Indonesia untuk menghadapi besarnya agenda perubahan teknologi. Menurut dia, edukasi penting untuk membuat generasi muda mampu melakukan adaptasi atas tren perkembangan teknologi di dunia.
“Harapannya dengan kerja sama ini UICI dengan perusahaan Turki ini (Nigella Group) bersama-sama mengedukasi generasi muda menghadapi perubahan teknologi yang sekarang masuk pada generasi Blokchain dan Artificial Intellegent (AI) yang menjadi tren dunia. Kalau anak muda tidak memahami itu maka mereka akan tertinggal jauh,” katanya.
Chairman of Nigella Group Fatih Eke menuturkan penandatanganan dan kerja sama ini menjadi suatu kehormatan bagi dirinya dan institusinya. Pasalnya, tidak banyak pihak di dunia ini yang berminat mempelajari dan mendalami teknologi Blockchain.
“Saya sangat senang bekerja sama dengan UICI karena saya rasa ini adalah kerja sama pertama antara Turki dan Indonesia di bidang Blokchain. (Mungkin) Blokchain ini, semua orang tahu dan bisa melakukannya. Namun sangat sedikit yang mau mendalami dan menggunakan kemampuan teknologi ini,” ujarnya.
Penandatanganan MoU yang dilakukan Rektor UICI Prof Laode Masihu Kamaluddin dan Ketua Dewan Nigella Group Fatih Eke dilangsungkan di kantor pusat Universitas Insan Cita Indonesia di Jakarta.
Dalam penandatanganan Mou tersebut, UICI dan Nigella Group menetapkan agenda ambisius untuk mendirikan Akademi Blockchain dan mengeksplorasi aplikasi berbasis blockchain guna pelacakan karbon, energi terbarukan, dan efisiensi pertanian di Indonesia.
“Tujuan kerja sama antara UICI dengan Nigella Group untuk mewujudkan negara yang maju dalam digitalisasi baik di Indonesia maupun dunia. Kita sudah sejalan dengan visi ini karena kampus UICI merupakan kampus pertama yang fokus dalam bidang teknologi, informasi, dan digitalisasi terutama terkait blokchain dan artificial intellegent,” ujar Laode.
Melalui kerja sama ini, dia berharap UICI dan Nigella dapat melakukan edukasi kepada generasi muda Indonesia untuk menghadapi besarnya agenda perubahan teknologi. Menurut dia, edukasi penting untuk membuat generasi muda mampu melakukan adaptasi atas tren perkembangan teknologi di dunia.
“Harapannya dengan kerja sama ini UICI dengan perusahaan Turki ini (Nigella Group) bersama-sama mengedukasi generasi muda menghadapi perubahan teknologi yang sekarang masuk pada generasi Blokchain dan Artificial Intellegent (AI) yang menjadi tren dunia. Kalau anak muda tidak memahami itu maka mereka akan tertinggal jauh,” katanya.
Chairman of Nigella Group Fatih Eke menuturkan penandatanganan dan kerja sama ini menjadi suatu kehormatan bagi dirinya dan institusinya. Pasalnya, tidak banyak pihak di dunia ini yang berminat mempelajari dan mendalami teknologi Blockchain.
“Saya sangat senang bekerja sama dengan UICI karena saya rasa ini adalah kerja sama pertama antara Turki dan Indonesia di bidang Blokchain. (Mungkin) Blokchain ini, semua orang tahu dan bisa melakukannya. Namun sangat sedikit yang mau mendalami dan menggunakan kemampuan teknologi ini,” ujarnya.
tulis komentar anda