Ciri-ciri, Struktur, dan Contoh Artikel Ilmiah Populer Singkat dengan Tema Beragam

Minggu, 03 November 2024 - 09:05 WIB
Pendekatan pragmatis ini, menurut Paulo Freire, bertentangan dengan makna pendidikan yang sebenarnya. Freire menekankan bahwa pendidikan harus membantu peserta didik memahami realitas serta menjadi tempat belajar yang setara antara guru dan siswa. Dalam pandangan Ki Hajar Dewantara, pendidikan juga bukan hanya soal keterampilan tetapi juga pembentukan karakter dan budi pekerti yang baik.

Penutup

Ledakan ilmu pengetahuan yang pesat membawa dampak besar bagi pendidikan di dunia modern, termasuk di Indonesia. Dengan perkembangan ilmu pengetahuan ini, pendidikan dihadapkan pada tuntutan untuk terus menyesuaikan kurikulum yang adaptif dan relevan dengan perkembangan global. Hal ini memaksa negara-negara berkembang, termasuk Indonesia, untuk mencari format kurikulum yang sesuai dengan kultur bangsa dan dapat berdaya saing di kancah global. Pendidikan idealnya dapat menjadi pencerah bagi generasi masa depan, bukan sekadar "mengisi bejana".

Contoh 2

Apakah Merdeka Belajar Solusi Pendidikan?

Karya: M. Aminudin

Pendahuluan

Pandemi membawa perubahan besar dalam dunia pendidikan, terutama dengan penerapan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) yang ternyata menjadi blessing in disguise atau keberuntungan yang tidak disengaja. PJJ memaksa seluruh lapisan pendidikan, baik di pusat maupun daerah, untuk beradaptasi dengan teknologi informasi yang sebelumnya belum banyak digunakan dalam pembelajaran. Melalui survei KPAI terhadap siswa, ditemukan bahwa 95,4% siswa menggunakan telepon genggam, dan sebagian kecil menggunakan laptop atau komputer dalam pembelajaran jarak jauh. Program Belajar dari Rumah yang disiarkan di TVRI juga mendapatkan tanggapan positif, dengan 84,6% orang tua dan sekolah mengetahui program tersebut. Adaptasi ini menciptakan lompatan teknologi di dunia pendidikan, membantu Indonesia untuk mengejar ketertinggalan dalam modernisasi pendidikan.

Isi

PJJ juga mempercepat pelaksanaan program "Merdeka Belajar" yang digagas oleh Mendikbudristek Nadiem Makarim. Konsep ini memungkinkan siswa untuk belajar dengan lebih rileks dari rumah dan mengurangi tekanan psikologis. Selain itu, evaluasi belajar siswa pun diubah, tidak lagi berpusat pada Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN), tetapi lebih fleksibel melalui penilaian mandiri yang bisa berupa portofolio, tugas kelompok, atau karya tulis. Ujian Nasional (UN) juga diubah menjadi Asesmen Kompetensi Minimum dan Survei Karakter, dengan tujuan utama untuk pemetaan mutu pendidikan, bukan sekadar mengukur pencapaian akademik individu.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More