Lepas KKN, Ini Wejangan Emil Dardak untuk Para Mahasiswa Unusa
Selasa, 01 September 2020 - 11:48 WIB
SURABAYA - Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Elestianto Dardak meminta pada mahasiswa Universitas Nahdatul Ulama (Unusa) mengedukasi masyarakat tentang tatanan kehidupan baru di tengah Pandemi COVID-19. Hal itu semata-mata untuk memutus mata rantai penularan virus corona di era new normal .
Hal itu diutarakan Emil saat membuka Kuliah Kerja Nyata (KKN) Unusa secara daring, Senin (31/8). Menurut Emil, KKN yang dilakukan Unusa ini merupakan langkah yang cukup baik di tengah pandemi. Terlebih tema besar yang diambil menjadikan mahasiswa menjadi agen prefentif dan promotif bagi masyarakat di Jawa Timur. (Baca juga: Mendikbud Ajak Mahasiswa Indonesia di Luar Negeri Kembali Bangun Negeri )
“Dengan KKN ini mahasiswa bisa memberikan edukasi ke masyarakat tentang COVID-19 ini,” kata Emil.
Emil berharap, mahasiswa Unusa yang KKN dapat mengumandangkan kebiasaan baru, sehingga masyarakat tidak melupakan protokol kesehatan yang sudah ditetapkan oleh pemerintah. Ia juga menyarankan supaya mahasiswa mau melapor jika ada kerumuman melalui aplikasi InaRisk atau langsung ke pihak berwajib seperti kepolisian dan gugus tugas COVID-19 Jatim.
"Diaplikasi ini banyak info terkait covid-19 ini," tegasnya. (Baca juga: Siap-siap, Pendaftaran Beasiswa LPDP akan Dibuka Maret 2021 )
Kuliah Kerja Nyata (KKN) Unusa ini dilakukan di 12 kota atau kabupaten seluruh Jawa Timur dengan mengusung tema Belajar Bersama Unusa, penguatan masyarakat tanggap COVID-19. Mahasiswa tersebar di Bangkalan, Bojonegoro, Gresik, Jombang, Lamongan, Magetan, Mojokerto, Pasuruan, Sampang, Sidoarjo, Situbondo dan Surabaya.
Sementara itu, Rektor Unusa, Prof. Achmad Jazidie, menambahkan bahwa KKN tahun ini berbeda dengan tahun sebelumnya. Pandemi mengubah seluruh program KKN tersebut. Jika dulu KKN dilakukan di suatu tempat, kali ini KKN dilakukan di daerah mahasiswa masing-masing untuk mengantisipasi penularan virus corona.
"Jadi cara ini dapat bersama dengan Premerintah Provinsi Jatim untuk menangani dan mengedukasi masyarakat tentang covid," tandasnya.
Hal itu diutarakan Emil saat membuka Kuliah Kerja Nyata (KKN) Unusa secara daring, Senin (31/8). Menurut Emil, KKN yang dilakukan Unusa ini merupakan langkah yang cukup baik di tengah pandemi. Terlebih tema besar yang diambil menjadikan mahasiswa menjadi agen prefentif dan promotif bagi masyarakat di Jawa Timur. (Baca juga: Mendikbud Ajak Mahasiswa Indonesia di Luar Negeri Kembali Bangun Negeri )
“Dengan KKN ini mahasiswa bisa memberikan edukasi ke masyarakat tentang COVID-19 ini,” kata Emil.
Emil berharap, mahasiswa Unusa yang KKN dapat mengumandangkan kebiasaan baru, sehingga masyarakat tidak melupakan protokol kesehatan yang sudah ditetapkan oleh pemerintah. Ia juga menyarankan supaya mahasiswa mau melapor jika ada kerumuman melalui aplikasi InaRisk atau langsung ke pihak berwajib seperti kepolisian dan gugus tugas COVID-19 Jatim.
"Diaplikasi ini banyak info terkait covid-19 ini," tegasnya. (Baca juga: Siap-siap, Pendaftaran Beasiswa LPDP akan Dibuka Maret 2021 )
Kuliah Kerja Nyata (KKN) Unusa ini dilakukan di 12 kota atau kabupaten seluruh Jawa Timur dengan mengusung tema Belajar Bersama Unusa, penguatan masyarakat tanggap COVID-19. Mahasiswa tersebar di Bangkalan, Bojonegoro, Gresik, Jombang, Lamongan, Magetan, Mojokerto, Pasuruan, Sampang, Sidoarjo, Situbondo dan Surabaya.
Sementara itu, Rektor Unusa, Prof. Achmad Jazidie, menambahkan bahwa KKN tahun ini berbeda dengan tahun sebelumnya. Pandemi mengubah seluruh program KKN tersebut. Jika dulu KKN dilakukan di suatu tempat, kali ini KKN dilakukan di daerah mahasiswa masing-masing untuk mengantisipasi penularan virus corona.
"Jadi cara ini dapat bersama dengan Premerintah Provinsi Jatim untuk menangani dan mengedukasi masyarakat tentang covid," tandasnya.
(mpw)
Lihat Juga :
tulis komentar anda