Subsidi Kuota, Tenggat Input Nomor HP Siswa dan Mahasiswa 11 September

Kamis, 03 September 2020 - 13:37 WIB
Dirjen Pendidikan Paud, Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah Kemendikbud Jumeri. Foto/Dok/SINDOnews
JAKARTA - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) memberi tenggat waktu input data nomor ponsel peserta didik hingga 11 September 2020 terkait kebijakan subsidi kuota internet untuk sekolah dan perguruan tinggi.

Pemberian subsidi kuota internet tersebut nantinya dilakukan berdasarkan nomor ponsel yang telah didaftarkan baik oleh siswa, guru, mahasiswa, maupun dosen. (Baca juga: Pastikan Pembelajaran Aman, Mendikbud-Mendagri Gelar Rakor dengan Kepala Daerah )

"Tenggat waktu penginputan nomor handphone peserta didik ke dalam aplikasi dapodik diperpanjang sampai dengan 11 September 2020," kata Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar dan Menengah (Dirjen PAUD Dikdasmen) Jumeri di Jakarta, Kamis (3/9/2020).



Tenggat waktu maksimal untuk perguruan tinggi juga sama, 11 September. Di dalam Surat Edaran Nomor 821/E.E1/SP/2020, Ditjen Pendidikan Tinggi (Dikti) menuliskan proses pemutakhiran data nomor ponsel selambatnya 11 September 2020. Pemutakhiran data dilakukan pada Pangkalan Data Pendidikan Tinggi (PD Dikti). (Baca juga: Bantuan Kuota, PGRI: Pemerintah Jangan Lupakan Guru Honorer dan Swasta )

Kampus bertugas untuk melengkapi dan melakukan validasi data seluruh mahasiswa aktif dan dosen aktif. Terutama, data nomor seluler yang masih berlaku untuk nantinya diberikan bantuan subsidi kuota.

"Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan pimpinan PTN dan Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi dapat mengawal pemutakhiran ini," harapnya.

Adapun mekanisme pemberian subsidi kuota untuk sekolah, kepala sekolah mendata nomor peserta didik, salah satu caranya bisa melalui grup Whatsapp kelas. Setelah itu, dimasukkan ke aplikasi dapodik (data pokok pendidikan) sesuai dengan NISN siswa dan nomor ponselnya. (Baca juga: Program 'Seniman Masuk Sekolah' Bakal Diperluas ke Skala Nasional )

Jumeri menjelaskan, kepala sekolah menandatangani pakta integritas bahwa data yang dimasukkan benar adanya sebelum diunggah ke dapodik. "Kami, Pusdatin akan memilah-milah ini operator A, operator B, operator C, berbeda-beda. Nanti dari setiap peserta didik yang tercantum dalam dapodik ini nomornya akan diambil sesuai dengan operator, disebarkan ke operator untuk diisi pulsa data," kata dia.
(mpw)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More