Logo Kampus Merdeka Diluncurkan, Sinergikan PT dan Dunia Kerja
Selasa, 15 September 2020 - 07:52 WIB
JAKARTA - Kemendikbud resmi meluncurkan logo Kampus Merdeka . Melalui Kampus Merdeka ini diharapkan akan ada sinergi yang lebih baik antara institusi perguruan tinggi dengan dunia kerja.
Dirjen Pendidikan Tinggi (Dikti) Kemendikbud Nizam mengapresiasi para pimpinan perguruan tinggi yang telah menyambut semangat Kampus Merdeka dengan berbagai program. Misalnya dengan penyempurnaan kurikulum.
Nizam mengatakan, di masa yang penuh ketidakpastian ini memerlukan kolaborasi dan interaksi antar program studi, interaksi antar kampus dan interaksi kampus dengan dunia kerja. (Baca juga: Mendikbud: Kompetensi Guru untuk Kuasai Teknologi Menjadi Krusial )
"Di masa pandemi dan di masa depan yang penuh ketidakpastian yang kompleks dan ambigu kita butuh kolaborasi dan interaksi," katanya pada peluncuran logo Kampus Merdeka via daring, Senin (14/9).
Guru besar bidang Tehnik Universitas Gadjah Mada ini menjelaskan, semangat Kampus Merdeka sudah digarisbawahi oleh Ki Hajar Dewantoro pada 100 tahun lalu. Yakni pendidikan yang memiliki tujuan tidak hanya memberikan ilmu namun juga memberi kemerdekaan sehingga mereka pun menjadi insan merdeka yang berbudaya.
"Merdeka menurut Ki Hajar Dewantoro itu ada 3. Pertama mampu berdikari, kedua tidak bergantung pada orang lain dan yang ketiga mampu merancang hari esoknya sendiri," jelasnya. (Baca juga: Ini 10 Mahasiswa Terpilih dalam Pilmapres 2020 )
Dia pun berharap, logo Kampus Merdeka ini tidak hanya sebatas logo. Namun harus mewujudkan semangat untuk bersama membangun Indonesia dengan bergandeng tangan antara perguruan tinggi dengan dunia kerja.
"Sehingga kampus menjadi mata air bagi industri, mata air bagi pembangunan lapangan kerja, mata air bagi pembangunan masyarakat, mata air bagi pembangunan sosial dan mata air bagi bangsa dan negara secara luas," ujarnya.
Dirjen Pendidikan Tinggi (Dikti) Kemendikbud Nizam mengapresiasi para pimpinan perguruan tinggi yang telah menyambut semangat Kampus Merdeka dengan berbagai program. Misalnya dengan penyempurnaan kurikulum.
Nizam mengatakan, di masa yang penuh ketidakpastian ini memerlukan kolaborasi dan interaksi antar program studi, interaksi antar kampus dan interaksi kampus dengan dunia kerja. (Baca juga: Mendikbud: Kompetensi Guru untuk Kuasai Teknologi Menjadi Krusial )
"Di masa pandemi dan di masa depan yang penuh ketidakpastian yang kompleks dan ambigu kita butuh kolaborasi dan interaksi," katanya pada peluncuran logo Kampus Merdeka via daring, Senin (14/9).
Guru besar bidang Tehnik Universitas Gadjah Mada ini menjelaskan, semangat Kampus Merdeka sudah digarisbawahi oleh Ki Hajar Dewantoro pada 100 tahun lalu. Yakni pendidikan yang memiliki tujuan tidak hanya memberikan ilmu namun juga memberi kemerdekaan sehingga mereka pun menjadi insan merdeka yang berbudaya.
"Merdeka menurut Ki Hajar Dewantoro itu ada 3. Pertama mampu berdikari, kedua tidak bergantung pada orang lain dan yang ketiga mampu merancang hari esoknya sendiri," jelasnya. (Baca juga: Ini 10 Mahasiswa Terpilih dalam Pilmapres 2020 )
Dia pun berharap, logo Kampus Merdeka ini tidak hanya sebatas logo. Namun harus mewujudkan semangat untuk bersama membangun Indonesia dengan bergandeng tangan antara perguruan tinggi dengan dunia kerja.
"Sehingga kampus menjadi mata air bagi industri, mata air bagi pembangunan lapangan kerja, mata air bagi pembangunan masyarakat, mata air bagi pembangunan sosial dan mata air bagi bangsa dan negara secara luas," ujarnya.
(mpw)
tulis komentar anda