Masih Terkendala, Pendataan Nomor Ponsel Masih belum 100%
Rabu, 16 September 2020 - 10:13 WIB
JAKARTA - Meski kemarin, Selasa (15/9) dijadwalkan sebagai batas akhir proses verifikasi dan validasi nomor ponsel namun prosesnya masih belum 100%. Kemendikbud pun memastikan proses pendataan nomor ponsel untuk bantuan kuota ini akan terus berjalan.
Kepala Biro Kerja sama dan Humas (BKHM) Kemendikbud Evy Mulyani mengatakan, proses verifikasi dan validasi (verval) terkait penyaluran subsidi bantuan kuota internet pendidikan masih berjalan. (Baca juga: Mendikbud: Kompetensi Guru untuk Kuasai Teknologi Menjadi Krusial )
Evy mengungkapkan, sejauh ini dari pendataan yang dilakukan Kemendikbud dari jumlah 44 juta siswa, data nomor ponsel yang dinyatakan telah sesuai format sebanyak 55,2% atau 24,7 juta nomor. "Proses ini juga bersamaan dengan verifikasi yang dilakukan oleh provider, dari 24,7 juta nomor tersebut, sebanyak 57,3% dinyatakan sebagai nomor aktif,’’ katanya kepada wartawan.
Evy menuturkan, untuk bantuan kuota pada jenjang pendidikan tinggi, sejauh ini sebanyak 5,1 juta nomor dari total jumlah mahasiswa sebanyak 8 jutaan mahasiswa aktif telah didata dan sedang dalam proses verifikasi dan validasi. Sedangkan untuk dosen, data terakhir mencapai 259.000 nomor telah masuk dan sedang dalam proses yang sama.
Diketahui, Kemendikbud memberikan batas waktu 11 September sebagai batas waktu pengisian atau pemutakhiran data nomor ponsel siswa dan guru di Data Pokok Pendidikan (Dapodik) serta mahasiswa dan dosen di Pangkalan Data Pendidikan Tinggi (PD-Dikti). Sementara untuk proses verifikasi dan validasi (verval) data ponsel, Kemendikbud memberikan batas akhir hingga 15 September. (Baca juga: Kemendikbud akan Buka Gelombang Kedua Pendataan Nomor Ponsel )
Evy menuturkan, Kemendikbud akan menerapkan sistem cut off dalam penyaluran bantuan kuota bagi sekolah dan perguruan tinggi ini. Dia menjelaskan, tanggal 11 September adalah proses cut off yang pertama dan yang sudah valid nomor ponselnya akan diisi pulsa dan prosesnya berlanjut pada cut off berikutnya.
"Tanggal 11 September adalah cut off pertama, yang sudah valid diisi pulsa. Pengisian jalan terus yang mengisi setelah tanggal 11 September di cut off pada tanggal 28 September yang belum mendapat pulsa di cut off I diisi di cut off II, dst,” jelasnya.
Evy menjelaskan, semangat yang diusung Kemendikbud adalah proses entri data dan proses verval tetap bisa dilanjutkan. Walaupun melewati batas cut off dengan sasaran untuk semua siswa, guru, dosen dan mahasiswa.
Kepala Biro Kerja sama dan Humas (BKHM) Kemendikbud Evy Mulyani mengatakan, proses verifikasi dan validasi (verval) terkait penyaluran subsidi bantuan kuota internet pendidikan masih berjalan. (Baca juga: Mendikbud: Kompetensi Guru untuk Kuasai Teknologi Menjadi Krusial )
Evy mengungkapkan, sejauh ini dari pendataan yang dilakukan Kemendikbud dari jumlah 44 juta siswa, data nomor ponsel yang dinyatakan telah sesuai format sebanyak 55,2% atau 24,7 juta nomor. "Proses ini juga bersamaan dengan verifikasi yang dilakukan oleh provider, dari 24,7 juta nomor tersebut, sebanyak 57,3% dinyatakan sebagai nomor aktif,’’ katanya kepada wartawan.
Evy menuturkan, untuk bantuan kuota pada jenjang pendidikan tinggi, sejauh ini sebanyak 5,1 juta nomor dari total jumlah mahasiswa sebanyak 8 jutaan mahasiswa aktif telah didata dan sedang dalam proses verifikasi dan validasi. Sedangkan untuk dosen, data terakhir mencapai 259.000 nomor telah masuk dan sedang dalam proses yang sama.
Diketahui, Kemendikbud memberikan batas waktu 11 September sebagai batas waktu pengisian atau pemutakhiran data nomor ponsel siswa dan guru di Data Pokok Pendidikan (Dapodik) serta mahasiswa dan dosen di Pangkalan Data Pendidikan Tinggi (PD-Dikti). Sementara untuk proses verifikasi dan validasi (verval) data ponsel, Kemendikbud memberikan batas akhir hingga 15 September. (Baca juga: Kemendikbud akan Buka Gelombang Kedua Pendataan Nomor Ponsel )
Evy menuturkan, Kemendikbud akan menerapkan sistem cut off dalam penyaluran bantuan kuota bagi sekolah dan perguruan tinggi ini. Dia menjelaskan, tanggal 11 September adalah proses cut off yang pertama dan yang sudah valid nomor ponselnya akan diisi pulsa dan prosesnya berlanjut pada cut off berikutnya.
"Tanggal 11 September adalah cut off pertama, yang sudah valid diisi pulsa. Pengisian jalan terus yang mengisi setelah tanggal 11 September di cut off pada tanggal 28 September yang belum mendapat pulsa di cut off I diisi di cut off II, dst,” jelasnya.
Evy menjelaskan, semangat yang diusung Kemendikbud adalah proses entri data dan proses verval tetap bisa dilanjutkan. Walaupun melewati batas cut off dengan sasaran untuk semua siswa, guru, dosen dan mahasiswa.
(mpw)
Lihat Juga :
tulis komentar anda