Selalu Dicurhati Siswa dan Guru soal Mahalnya PJJ, Ini yang Dipikirkan Kemendikbud

Selasa, 29 September 2020 - 22:20 WIB
Hasan menjelaskan, bantuan kuota belajar ini dibuat semudah mungkin persyaratannya agar semua bisa menerima. Asalkan nama siswa, guru, dosen dan mahasiswa tercantum namanya di Daftar Pokok Pendidikan dan Pangkalan Data Pendidikan Tinggi (PDDikti). Setelah itu Kemendikbud akan bekerjasama dengan para operator seluler untuk memastikan bahwa nomor ponsel yang telah didaftarkan itu sudah aktif sehingga kuota bisa dikirim ke orang yang tepat.

Senior Vice President Enterprise Account Management Telkomsel Dharma Simorangkir mengatakan, Telkomsel akan terus mendukung program ini dengan memberikan layanan penuh. Terlebih saat ini pemerintah memprioritaskan pengembangan sumber daya manusia sehingga masa pembejaran di masa pandemi ini tidak boleh terhenti.

"Api belajar ini harus bisa dilaksanakan meski ada tantangan yang dihadapi siswa, guru dan juga orang tua pada pembelajaran jarak jauh ini," jelasnya.

Dharma menjelaskan, ada lima tantangan PJJ di masa pandemi ini. Pertama adalah ketersediaan akses internet. Bukan hanya akses yang tersedia namun juga harus dipastikan kualitasnya baik dan prima di seluruh Indonesia karena semua siswa berhak untuk belajar.

Tantangan kedua materi pembelajaran. Dharma mengatakan, kini materi pembelajaran tidak lagi manual disediakan sekolah melalui fotokopi atau rangkuan tulisan. Tetapi kini semua materi bisa diakses melalui konten platform digital.

Sedangkan tantangan ketiga adalah adanya kebutuhan synchronous learning melaui ruang kelas digital yang interaktif. "Tantangan keempat adalah akses yang diberikan akan tepat guna pada pembelajaran dan keikutsertaan orang tua dalam proses pembelaajaran itu," katanya.

Sedangkan tantangan PJJ di masa pandemi yang terakhir, menurut Dharma adalah, ketersediaan kuota data yang cukup dan optimal. Dia menyatakan, Telkomsel akan melakukan optimalisasi jaringan 4G dengan bandwith yang cukup besar untuk menghasilkan kualitas layanan yang prima tersebut.

Sementara Wenny Purnama Putri menuturkan, dilihat dari akses internet sekolahnya sudah siap melaksanakan PJJ. Meski dia mengungkapkan, masih ada sekolah tetangganya yang mengalami blankspot. Wenny juga berharap agar platform pembelajaran yang disediakan pemerintah bisa ditambah.

Wenny menuturkan, tidak semua siswa di daerahnya memiliki ponsel dan belum semua wilayah akses internetnya lancar. Namun dia mengapresiasi adanya platform Rumah Belajar offline untuk bisa mengakses materi pembelajaran. Oleh karena itu dia berharap pemerintah akan terus melakukan intervensi agar proses pembelajaran bisa maksimal tidak hanya di kota namun juga di daerah.

"Tentunya kami disini sebagai guru ikut berjuang menghadapi pandemi. Di tengah keterbatasan kita bagaimanapun caranya untuk terus membakar api semangat siswa-siswi untuk melakukan pembelajaran secara maksimal," pungkasnya.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More