Hari Santri, Kemenag Ajak Youtuber Milenial Serukan Islam Melalui Shalawat
Rabu, 14 Oktober 2020 - 17:44 WIB
JAKARTA - Direktorat Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Ditjen Pendidikan Islam Kementerian Agama menggelar ‘ Youtuber Shalawat Summit ’ pada rangkaian peringatan Hari Santri 2020 Dengan Shalawat Indonesia Kuat, Rabu (14/10).
Dalam event yang digelar secara online ini, Kemenag mengajak tiga Youtuber Pelantun Shalawat ternama yang sekaligus menjadi representasi musisi shalawat dengan variasi genre pada eranya. Sulis menjadi pelantun shalawat legenda di era 2000-an, era saat pita kaset masih merajai. (Baca juga: Kemenag, LIPI dan Nano Center Indonesia Kembangkan Madrasah Riset )
Selain itu, Veve Zulfikar Basyaiban dan Syakir Daulay merupakan youtuber shalawat yang sedang trending saat ini. Selain tadi, ada puluhan Youtuber Pelantun Shalawat lainnya yang juga turut serta berpartisipasi aktif di kegiatan Youtuber Shalawat Summit ini.
Direktur Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Waryono Abdul Ghofur mengungkapkan, shalawat yang dinyanyikan oleh teman teman Youtuber dengan lantunan yang merdu dan indah adalah gambaran Islam yang sesungguhnya. "Kita harus menampilkan Islam yang ramah, bukan yang marah, Islam yang merangkul. Dan itu direfleksikan serta diaktualisasikan oleh kalangan madrasah dan pesantren" ungkap Waryono.
Waryono juga mengaku bersyukur bisa bertatap muka dengan youtuber pelantun shalawat bahkan secara virtual yang mungkin belum pernah terbayangkan sebelumnya. "Alhamdulillah, ini menyuarakan suara Islam yang indah dan ini diperlukan untuk pergaulan di Indonesia dan dunia. Kita harus melawan hoaks dengan keindahan Islam, dengan perilaku, dengan shalawat." tambah doktor UIN Sunan Kalijaga ini. (Baca juga: Kemenag: Ribuan Madrasah di Indonesia Belum Miliki Sanitasi Ideal bagi Siswa )
Dalam sambutannya, Waryono berpesan kepada para santri yang di berbagai pesantren dan siswa madrasah yang mempunyai group ataupun individu cinta shalawat agar bisa diajak oleh Youtuber Pelantun Shalawat sehingga menjadi youtuber yang berbakat agar bakat santri dan pelajar dapat terakomodir dan syiar Islam dapat semakin kuat.
Kedepan, pihaknya berharap adanya kolaborasi aktif antara Kemenag dan Youtuber Pelantun Shalawat untuk pengembangan budaya shalawat di Indonesia kedepannya. "Setelah pandemi selesai, saya buka untuk hadir di Kemenag untuk ngobrol lebih lanjut tentang perkembangan budaya shalawat saat ini." tutup Waryono.
Youtuber Pelantun Shalawat yang terkenal dengan Album Cinta Rasul, Sulis Zehra berharap agenda ini tidak jadi booming sesaat. Karena kita sudah memulai, maka tugas kita kedepannya adalah bagaimana kita mengembangkan dan melestarikan shalawat ini. (Baca juga: Kemenag: Penguatan Moderasi Beragama Sangat Mendesak di Tengah Keragaman )
"Insya Allah dengan kebersamaan kita hari ini, kak Sulis akan mensupport semuanya, bagaimana kita melestarikan shalawat, mengembangkannya hingga anak cucu kita nanti agar semangat bershalawat tidak redup apalagi hilang. Momen ini kita gunakan untuk jadi batu loncatan bisa berkembang melalui shalawat" tandas Sulis.
Dalam event yang digelar secara online ini, Kemenag mengajak tiga Youtuber Pelantun Shalawat ternama yang sekaligus menjadi representasi musisi shalawat dengan variasi genre pada eranya. Sulis menjadi pelantun shalawat legenda di era 2000-an, era saat pita kaset masih merajai. (Baca juga: Kemenag, LIPI dan Nano Center Indonesia Kembangkan Madrasah Riset )
Selain itu, Veve Zulfikar Basyaiban dan Syakir Daulay merupakan youtuber shalawat yang sedang trending saat ini. Selain tadi, ada puluhan Youtuber Pelantun Shalawat lainnya yang juga turut serta berpartisipasi aktif di kegiatan Youtuber Shalawat Summit ini.
Direktur Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Waryono Abdul Ghofur mengungkapkan, shalawat yang dinyanyikan oleh teman teman Youtuber dengan lantunan yang merdu dan indah adalah gambaran Islam yang sesungguhnya. "Kita harus menampilkan Islam yang ramah, bukan yang marah, Islam yang merangkul. Dan itu direfleksikan serta diaktualisasikan oleh kalangan madrasah dan pesantren" ungkap Waryono.
Waryono juga mengaku bersyukur bisa bertatap muka dengan youtuber pelantun shalawat bahkan secara virtual yang mungkin belum pernah terbayangkan sebelumnya. "Alhamdulillah, ini menyuarakan suara Islam yang indah dan ini diperlukan untuk pergaulan di Indonesia dan dunia. Kita harus melawan hoaks dengan keindahan Islam, dengan perilaku, dengan shalawat." tambah doktor UIN Sunan Kalijaga ini. (Baca juga: Kemenag: Ribuan Madrasah di Indonesia Belum Miliki Sanitasi Ideal bagi Siswa )
Dalam sambutannya, Waryono berpesan kepada para santri yang di berbagai pesantren dan siswa madrasah yang mempunyai group ataupun individu cinta shalawat agar bisa diajak oleh Youtuber Pelantun Shalawat sehingga menjadi youtuber yang berbakat agar bakat santri dan pelajar dapat terakomodir dan syiar Islam dapat semakin kuat.
Kedepan, pihaknya berharap adanya kolaborasi aktif antara Kemenag dan Youtuber Pelantun Shalawat untuk pengembangan budaya shalawat di Indonesia kedepannya. "Setelah pandemi selesai, saya buka untuk hadir di Kemenag untuk ngobrol lebih lanjut tentang perkembangan budaya shalawat saat ini." tutup Waryono.
Youtuber Pelantun Shalawat yang terkenal dengan Album Cinta Rasul, Sulis Zehra berharap agenda ini tidak jadi booming sesaat. Karena kita sudah memulai, maka tugas kita kedepannya adalah bagaimana kita mengembangkan dan melestarikan shalawat ini. (Baca juga: Kemenag: Penguatan Moderasi Beragama Sangat Mendesak di Tengah Keragaman )
"Insya Allah dengan kebersamaan kita hari ini, kak Sulis akan mensupport semuanya, bagaimana kita melestarikan shalawat, mengembangkannya hingga anak cucu kita nanti agar semangat bershalawat tidak redup apalagi hilang. Momen ini kita gunakan untuk jadi batu loncatan bisa berkembang melalui shalawat" tandas Sulis.
tulis komentar anda