Ini Wejangan Mas Menteri kepada Ribuan Guru Penggerak
Kamis, 15 Oktober 2020 - 14:49 WIB
JAKARTA - Mendikbud Nadiem Anwar Makarim secara resmi membuka program Pendidikan Guru Penggerak (PGP). Mendikbud pun berharap para calon Guru Penggerak ini untuk terus belajar dan mencoba pada hal baru.
Mendikbud menyampaikan selamat kepada para guru yang sudah berjuang mengambil peran menuju transformasi pendidikan Indonesia. Yakni transformasi pendidikan untuk pembelajaran yang berpihak kepada murid dan pembelajaran yang merdeka.
Mantan petinggi Gojek ini mengakui bahwa untuk ikut seleksi calon Guru pengegrak ini tidaklah mudah oleh karena itu dia mengapresiasi para guru yang memiliki motivasi tinggi untuk mengikuti prosesnya dari awal sampai akhir. (Baca juga: Anda Punya Kualifikasi Jadi Pendamping Guru Penggerak, Cek Pendaftaran )
Alumnus Harvard ini menuturkan, para calon Guru Penggerak ini akan mengikuti pendidikan selama 9 bulan. Dia mengatakan, pembelajaran yang akan dijalani ini merupakan pembelajaran yang bermakna, pembelajaran yang penuh refleksi dan pembelajaran yang penuh kerendahan hati untuk terus berbenah.
Para calon guru pengggerak, katanya, tidak perlu khawatir menjalani proses pendidikan selama 9 bulan ini karena ada fasilitator dan pendamping yang akan menemani.
Menteri Nadiem meminta kepada para calon Guru Penggerak untuk terbuka dalam proses belajar kepada fasilitator dan pendamping ini agar hasil pendidikannya akan maksimal. "Sampaikan semua tantangan, keberhasilan sekecil apa pun, kebingungan yang dihadapi. Berbagilah setiap kebahagiaan atas perubahan-perubahan yang dialami," katanya pada peluncuran Program Guru Penggerak yang digelar secara daring, Kamis (15/10). (Baca juga: Butuh 2.800 Guru, Kemendikbud Kembali Buka Seleksi Guru Penggerak )
Kepada semua calon Guru Penggerak, Mendikbud mengingatkan bahwa setiap orang adalah guru sekaligus murid oleh karena itu teruslah mencoba dan terbuka pada hal-hal baru. Dia berpesan, guru harus ingat bahwa ada para murid-murid yang harus ditemani untuk mengisi masa depan bangsa. Masa yang pastinya akan terjadi hal-hal baru. Oleh karena itu, harapnya, teruslah membiasakan untuk mengeksplorasi kebaruan dan terus mencari cara terbaik untuk diimplementasikan di ruang kelas.
Mendikbud menerangkan, proses untuk belajar ini pastilah tidak nyaman dan mungkin para calon Guru Penggerak ini akan menemui banyak keraguan untuk menilai apakah proses ini sudah tepat atau belum. Jika keraguan ini terjadi, ujarnya, hal ini merupakan hal yang wajar. Teruslah belajar untuk berproses bersama, tambahnya.
"Teruslah bergotong-royong, saling mendukung, saling menyemangati, dan saling mengajari. Cita-cita kita hanya satu, pembelajaran yang berpihak kepada murid, pembelajaran yang memerdekakan pemikiran, dan potensi murid tersebut," imbuhnya.
Sementara, Dirjen Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Kemendikbud Iwan Syahril mengatakan, Pendidikan Guru Penggerak ini akan diikuti oleh 2.460 guru. Selain itu akan ditemani oleh 507 pengajar praktek pendamping dan 147 fasilitator terbaik yang telah terpilih pada PGP angkatan pertama ini. Iwan pun mengapresiasi mereka yang telah berhasil lolos karena proses seleksinya memang tidak mudah dan penuh perjuangan. Mulai dari proses menyiapkan dokumen untuk administrasi sampai simulasi mengajar dan wawancara.
Iwan menuturkan, cita-cita dan gagasan Guru Penggerak ini diluncurkan Kemendikbud adalah untuk menghidupkan kembali pemikiran Ki Hajar Dewantara di dalam ruang kelas serta membangun ekosistem pendidikan yang merdeka belajar dan selalu berpihak kepada murid.
"Melalui PGP kita akan mendorong calon Guru Penggerak menjadi pemimpin-pemimpin masa depan Indonesia yang berpusat pada murid dengan memandang rasa hormat, fokus dan orientasi utama kepada murid dan pembelajaran mereka," ucapnya.
Mendikbud menyampaikan selamat kepada para guru yang sudah berjuang mengambil peran menuju transformasi pendidikan Indonesia. Yakni transformasi pendidikan untuk pembelajaran yang berpihak kepada murid dan pembelajaran yang merdeka.
Mantan petinggi Gojek ini mengakui bahwa untuk ikut seleksi calon Guru pengegrak ini tidaklah mudah oleh karena itu dia mengapresiasi para guru yang memiliki motivasi tinggi untuk mengikuti prosesnya dari awal sampai akhir. (Baca juga: Anda Punya Kualifikasi Jadi Pendamping Guru Penggerak, Cek Pendaftaran )
Alumnus Harvard ini menuturkan, para calon Guru Penggerak ini akan mengikuti pendidikan selama 9 bulan. Dia mengatakan, pembelajaran yang akan dijalani ini merupakan pembelajaran yang bermakna, pembelajaran yang penuh refleksi dan pembelajaran yang penuh kerendahan hati untuk terus berbenah.
Para calon guru pengggerak, katanya, tidak perlu khawatir menjalani proses pendidikan selama 9 bulan ini karena ada fasilitator dan pendamping yang akan menemani.
Menteri Nadiem meminta kepada para calon Guru Penggerak untuk terbuka dalam proses belajar kepada fasilitator dan pendamping ini agar hasil pendidikannya akan maksimal. "Sampaikan semua tantangan, keberhasilan sekecil apa pun, kebingungan yang dihadapi. Berbagilah setiap kebahagiaan atas perubahan-perubahan yang dialami," katanya pada peluncuran Program Guru Penggerak yang digelar secara daring, Kamis (15/10). (Baca juga: Butuh 2.800 Guru, Kemendikbud Kembali Buka Seleksi Guru Penggerak )
Kepada semua calon Guru Penggerak, Mendikbud mengingatkan bahwa setiap orang adalah guru sekaligus murid oleh karena itu teruslah mencoba dan terbuka pada hal-hal baru. Dia berpesan, guru harus ingat bahwa ada para murid-murid yang harus ditemani untuk mengisi masa depan bangsa. Masa yang pastinya akan terjadi hal-hal baru. Oleh karena itu, harapnya, teruslah membiasakan untuk mengeksplorasi kebaruan dan terus mencari cara terbaik untuk diimplementasikan di ruang kelas.
Mendikbud menerangkan, proses untuk belajar ini pastilah tidak nyaman dan mungkin para calon Guru Penggerak ini akan menemui banyak keraguan untuk menilai apakah proses ini sudah tepat atau belum. Jika keraguan ini terjadi, ujarnya, hal ini merupakan hal yang wajar. Teruslah belajar untuk berproses bersama, tambahnya.
"Teruslah bergotong-royong, saling mendukung, saling menyemangati, dan saling mengajari. Cita-cita kita hanya satu, pembelajaran yang berpihak kepada murid, pembelajaran yang memerdekakan pemikiran, dan potensi murid tersebut," imbuhnya.
Sementara, Dirjen Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Kemendikbud Iwan Syahril mengatakan, Pendidikan Guru Penggerak ini akan diikuti oleh 2.460 guru. Selain itu akan ditemani oleh 507 pengajar praktek pendamping dan 147 fasilitator terbaik yang telah terpilih pada PGP angkatan pertama ini. Iwan pun mengapresiasi mereka yang telah berhasil lolos karena proses seleksinya memang tidak mudah dan penuh perjuangan. Mulai dari proses menyiapkan dokumen untuk administrasi sampai simulasi mengajar dan wawancara.
Iwan menuturkan, cita-cita dan gagasan Guru Penggerak ini diluncurkan Kemendikbud adalah untuk menghidupkan kembali pemikiran Ki Hajar Dewantara di dalam ruang kelas serta membangun ekosistem pendidikan yang merdeka belajar dan selalu berpihak kepada murid.
"Melalui PGP kita akan mendorong calon Guru Penggerak menjadi pemimpin-pemimpin masa depan Indonesia yang berpusat pada murid dengan memandang rasa hormat, fokus dan orientasi utama kepada murid dan pembelajaran mereka," ucapnya.
(mpw)
Lihat Juga :
tulis komentar anda