Wawancara Beasiswa Unggulan Kemendikbud Dilakukan Daring
Senin, 19 Oktober 2020 - 16:08 WIB
JAKARTA - Seleksi Beasiswa Unggulan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) memasuki tahap dua yakni wawancara. Tes wawancara ini dilaksanakan secara daring selama empat hari yakni mulai tanggal 18-21 Oktober.
Kepala Pusat Layanan Pembiayaan Pendidikan (Puslapdik) Kemendikbud Abdul Kahar mengatakan, seleksi tahap II Beasiswa Unggulan Kemendikbud dilaksanakan selama empat hari. Yakni tanggal 18,19, 20 dan 21 Oktober. Calon penerima dapat melihat informasi lengkap pada email masing-masing.
Kahar pun berharap, semua peserta tetap semangat dan menyiapkan diri sebaik mungkin sehingga bisa melalui proses wawancara dengan baik. "Daring semuanya," katanya menjawab pertanyaan apakah wawancara dilaksanakan daring atau luring kepada SINDOnews, senin (19/10). (Baca juga: UIN Bandung Bangun Pusat Riset Sejarah Rasulullah dan Peradaban Islam Dunia )
Kahar menerangkan, wawancara ini bukan untuk memotret kompetensi akademik lagi. Sebab kompetensi itu sudah selesai diproses di seleksi administratif dari nilai Indeks Prestasi Kumulatif, kemampuan bahasa dan sebagainya. Kahar menjelaskan, seleksi wawancara ini lebih kepada potret psikologis peserta yang dibutuhkan.
Seperti kepercayaan diri peserta, kejujuran dan juga penilaian dari esai yang telah dibuat. Diketahui, salah satu syarat untuk mendaftar Beasiswa Unggulan tahun ini adalah membuat esai dengan tema Aku Generasi Unggul Kebanggaan Bangsa Indonesia.
"Tampil dengan diri sendiri dan jangan berpura-pura. Yakinkan kepada interviewer apa yang ditulis dalam Essay mewakili pribadi masing-masing. Jadi bukan essay yang dituliskan sama orang lain sehingga tidak mencerminkan diri kita seutuhnya," jelas Kahar. (Baca juga: Alhamdulillah, Rp890 Miliar Kenaikan Dana BOS Madrasah dan Pesantren Cair )
Kahar menjelaskan, kuota penerima Beasiswa Unggulan Kemendikbud awalnya ditetapkan hanya untuk 400 orang saja. Namun, ucap Kahar, akhirnya jumlah penerima ini akan ditambah karena ada refokusing anggaran internal yang bisa dilakukan efisiensi sehingga jumlah penerima Beasiswa Unggulan bertambah mencapai 600 orang. Kahar mengatakan, jumlah peserta yang akan mengikuti seleksi wawancara selama empat hari itu mencapai 1.964 orang.
Kahar berharap, calon penerima Beasiswa Unggulan telah memiliki perencanaan studi yang baik ketika akan melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi. Lebih lanjut, Abdul Kahar menegaskan, perencanaan studi di perguruan tinggi membutuhkan pertimbangan yang cermat. Karena menyangkut pemilihan program studi yang sesuai passion, materi kuliah yang akan diambil, dan proposal riset/penelitian yang akan diajukan agar kompetensi mahasiswa dapat berkembang sesuai harapan.
Kepala Pusat Layanan Pembiayaan Pendidikan (Puslapdik) Kemendikbud Abdul Kahar mengatakan, seleksi tahap II Beasiswa Unggulan Kemendikbud dilaksanakan selama empat hari. Yakni tanggal 18,19, 20 dan 21 Oktober. Calon penerima dapat melihat informasi lengkap pada email masing-masing.
Kahar pun berharap, semua peserta tetap semangat dan menyiapkan diri sebaik mungkin sehingga bisa melalui proses wawancara dengan baik. "Daring semuanya," katanya menjawab pertanyaan apakah wawancara dilaksanakan daring atau luring kepada SINDOnews, senin (19/10). (Baca juga: UIN Bandung Bangun Pusat Riset Sejarah Rasulullah dan Peradaban Islam Dunia )
Kahar menerangkan, wawancara ini bukan untuk memotret kompetensi akademik lagi. Sebab kompetensi itu sudah selesai diproses di seleksi administratif dari nilai Indeks Prestasi Kumulatif, kemampuan bahasa dan sebagainya. Kahar menjelaskan, seleksi wawancara ini lebih kepada potret psikologis peserta yang dibutuhkan.
Seperti kepercayaan diri peserta, kejujuran dan juga penilaian dari esai yang telah dibuat. Diketahui, salah satu syarat untuk mendaftar Beasiswa Unggulan tahun ini adalah membuat esai dengan tema Aku Generasi Unggul Kebanggaan Bangsa Indonesia.
"Tampil dengan diri sendiri dan jangan berpura-pura. Yakinkan kepada interviewer apa yang ditulis dalam Essay mewakili pribadi masing-masing. Jadi bukan essay yang dituliskan sama orang lain sehingga tidak mencerminkan diri kita seutuhnya," jelas Kahar. (Baca juga: Alhamdulillah, Rp890 Miliar Kenaikan Dana BOS Madrasah dan Pesantren Cair )
Kahar menjelaskan, kuota penerima Beasiswa Unggulan Kemendikbud awalnya ditetapkan hanya untuk 400 orang saja. Namun, ucap Kahar, akhirnya jumlah penerima ini akan ditambah karena ada refokusing anggaran internal yang bisa dilakukan efisiensi sehingga jumlah penerima Beasiswa Unggulan bertambah mencapai 600 orang. Kahar mengatakan, jumlah peserta yang akan mengikuti seleksi wawancara selama empat hari itu mencapai 1.964 orang.
Kahar berharap, calon penerima Beasiswa Unggulan telah memiliki perencanaan studi yang baik ketika akan melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi. Lebih lanjut, Abdul Kahar menegaskan, perencanaan studi di perguruan tinggi membutuhkan pertimbangan yang cermat. Karena menyangkut pemilihan program studi yang sesuai passion, materi kuliah yang akan diambil, dan proposal riset/penelitian yang akan diajukan agar kompetensi mahasiswa dapat berkembang sesuai harapan.
(mpw)
Lihat Juga :
tulis komentar anda