PCR Test Kit hingga GeNose Jadi Andalan Inovasi

Rabu, 21 Oktober 2020 - 06:35 WIB
Sebelumnya Komisi IX DPR mendorong Konsorsium Riset dan Inovasi Covid-19 untuk meningkatkan komunikasi, koordinasi, dan sinergi dalam kebijakan dan implementasi riset serta inovasi dalam negeri bersama seluruh pihak terkait yang berkontribusi aktif.

“Dengan tetap mengutamakan kejujuran, keterbukaan, akuntabilitas, serta keberpihakan kepada keamanan dan kesehatan masyarakat,” ungkap Wakil Ketua Komisi IX DPR Melkiades Laka Lena. (Baca juga: Rusia Siap Bekukan Semua Hulu Ledak Nuklirnya)

Politikus Partai Golkar ini menuturkan, Komisi IX DPR juga mendesak Konsorsium Riset dan Inovasi Covid-19 untuk menyusun grand design riset dan inovasi pengembangan kemandirian obat, vaksin, dan alkes dalam negeri secara terencana dan terukur, termasuk kerangka waktu (timeline) dan infrastruktur distribusi vaksin. Khususnya terkait vaksin paling lambat diserahkan ke Komisi IX DPR pada Rabu (2/9).

Menurut Melki, Komisi IX DPR juga mendesak Kemenkes RI untuk berkomitmen memanfaatkan hasil riset dan inovasi Covid-19 yang telah dikembangkan di Indonesia dengan berpedoman kepada Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 6/2016 tentang Percepatan Pengembangan Industri Farmasi dan Alat Kesehatan.

Suplemen Herbal

Tak hanya mengembangkan Vaksin Merah Putih untuk cegah Covid-19, pemerintah menyatakan sedang melakukan uji klinis terhadap suplemen berbahan herbal. Bahan herbal yang banyak ditemukan di Indonesia diharapkan bisa meningkatkan imun tubuh atau immunomodulator.

Bahan tersebut di antaranya, yaitu jahe merah, meniran, sambiloto, echinacea, temulawak, kunyit, sereh, kayu manis, seledri, cengkeh, daun kelor, mengkudu, sirsak, manggis, jeruk, dan jambu. (Lihat videonya: Dua Polisi yang Kawal Jogging Kena Sanksi Administratif)

Bambang Brodjonegoro mengatakan, upaya pengujian terhadap bahan herbal itu ditujukan untuk menemukan suplemen atau obat yang spesifik dapat menjaga daya tahan tubuh terhadap Covid-19. “Saat ini sudah dilakukan uji klinis di RS Wisma Atlet bekerja sama dengan PT Kalbe Farma. Saat ini kami masih menunggu hasil dari BPOM,” ujar Bambang dalam konferensi pers secara virtual kemarin.

Sejauh ini ekstrak tersandar sudah tersedia dalam bentuk obat herbal atau jamu. Dia berharap dari uji immunomodulator berbahan herbal di Indonesia ini nanti bisa mendapatkan ramuan yang cocok dijadikan sebagai suplemen untuk meningkatkan imun tubuh terhadap infeksi Covid-19 . (Faorick Pakpahan)
(ysw)
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More