Pelajar Indonesia Raih 9 Medali di Kompetisi Astronomi-Astrofisika Dunia
Senin, 26 Oktober 2020 - 10:34 WIB
JAKARTA - Tim Indonesia yang diwakili 14 pelajar meraih sembilan medali di Global e-Competition on Astronomy and Astrophysics (GeCAA). Kompetisi ini diikuti 38 negara dengan metode daring.
Sembilan medali ini terdiri dari tiga medali perak dan enam medali perunggu. Pelaksana Tugas (Plt.) Kepala Puspresnas Kemendikbud Asep Sukmayadi memberikan apresiasi atas capaian tim Indonesia. Asep berharap raihan ini menjadi motivasi untuk lebih meningkatkan kompetensi dan kemampuan berpikir para siswa. (Baca juga: Keren! Jateng Kembali Juarai LKS SMK 2020 dengan Koleksi 26 Medali )
“Selamat saya ucapkan kepada adik-adik yang telah mengharumkan bangsa Indonesia. Capaian ini kita jadikan motivasi, meskipun di tengah pandemi yang melanda dunia termasuk Indonesia, generasi muda Indonesia masih bisa berprestasi,” ujar Asep melalui siaran pers, Senin (26/10).
Tiga medali perak tim Indonesia diraih oleh Mohammad Adhimas Rikat dari SMA Kharisma Bangsa, Josh Nathaniel Jowono dari dari SMA Kristen 5 Penabur, DKI Jakarta, dan Rafa Nanda Akilah dari MAN 2 Kota Malang, Jawa Timur.
Sementara itu, enam medali perunggu diraih oleh Jonwin Fidelis Fam dari SMA Kristen 1 Penabur, DKI Jakarta, Vincent Sean Farrell dari SMA Kristen Petra 2, Jawa Timur, Vito Ghifari dari SMA Negeri 81, Jakarta, Ryo Albert Sutanto dari SMAN 4 Bekasi, Jawa Barat, Muhammad Izaaz Inhar Ramadhani dari SMAN Unggulan MH Thamrin, DKI Jakarta, dan Akhdan Dzaky Maulana dari SMA Unggulan MH Thamrin, DKI Jakarta. (Baca juga: 8 Kali Boyong Piala Bergilir, UI Pertahankan Juara Umum Ajang Gemastik 2020 )
Ajang kompetisi tingkat internasional ini terselenggara atas kerja sama IOAA International board dengan Estonian Astronomy Olympiad Committee dari negara Estonia. Ajang ini terdiri dari dua kategori yaitu kateogri tim individual dan tim kompetisi. GeCAA diikuti oleh 38 negara yang berasal dari Benua Asia, Eropa, dan Amerika.
Tim individual terdiri dari tiga ronde yaitu ronde teori, analisis data, dan pengamatan yang diselenggarakan pada tanggal 25-27 September 2020. Sementara itu kategori tim kompetisi, peserta dibagi ke dalam kelompok campuran dari berbagai negara. Para peserta diberikan tugas oleh tim dewan juri kemudian jawabannya dikumpulkan kembali pada 14 Oktober 2020.
Dari ke-14 siswa tersebut, 10 di antaranya sudah menjalani pendidikan tahun pertamanya di beberapa perguruan tinggi, di antaranya Insitut Teknologi Bandung (ITB), Universitas Indonesia (UI), Korean Advanced Institute of Science and Technology (KAIST) Korea Selatan, dan University of Manitoba, Kanada.
Sembilan medali ini terdiri dari tiga medali perak dan enam medali perunggu. Pelaksana Tugas (Plt.) Kepala Puspresnas Kemendikbud Asep Sukmayadi memberikan apresiasi atas capaian tim Indonesia. Asep berharap raihan ini menjadi motivasi untuk lebih meningkatkan kompetensi dan kemampuan berpikir para siswa. (Baca juga: Keren! Jateng Kembali Juarai LKS SMK 2020 dengan Koleksi 26 Medali )
“Selamat saya ucapkan kepada adik-adik yang telah mengharumkan bangsa Indonesia. Capaian ini kita jadikan motivasi, meskipun di tengah pandemi yang melanda dunia termasuk Indonesia, generasi muda Indonesia masih bisa berprestasi,” ujar Asep melalui siaran pers, Senin (26/10).
Tiga medali perak tim Indonesia diraih oleh Mohammad Adhimas Rikat dari SMA Kharisma Bangsa, Josh Nathaniel Jowono dari dari SMA Kristen 5 Penabur, DKI Jakarta, dan Rafa Nanda Akilah dari MAN 2 Kota Malang, Jawa Timur.
Sementara itu, enam medali perunggu diraih oleh Jonwin Fidelis Fam dari SMA Kristen 1 Penabur, DKI Jakarta, Vincent Sean Farrell dari SMA Kristen Petra 2, Jawa Timur, Vito Ghifari dari SMA Negeri 81, Jakarta, Ryo Albert Sutanto dari SMAN 4 Bekasi, Jawa Barat, Muhammad Izaaz Inhar Ramadhani dari SMAN Unggulan MH Thamrin, DKI Jakarta, dan Akhdan Dzaky Maulana dari SMA Unggulan MH Thamrin, DKI Jakarta. (Baca juga: 8 Kali Boyong Piala Bergilir, UI Pertahankan Juara Umum Ajang Gemastik 2020 )
Ajang kompetisi tingkat internasional ini terselenggara atas kerja sama IOAA International board dengan Estonian Astronomy Olympiad Committee dari negara Estonia. Ajang ini terdiri dari dua kategori yaitu kateogri tim individual dan tim kompetisi. GeCAA diikuti oleh 38 negara yang berasal dari Benua Asia, Eropa, dan Amerika.
Tim individual terdiri dari tiga ronde yaitu ronde teori, analisis data, dan pengamatan yang diselenggarakan pada tanggal 25-27 September 2020. Sementara itu kategori tim kompetisi, peserta dibagi ke dalam kelompok campuran dari berbagai negara. Para peserta diberikan tugas oleh tim dewan juri kemudian jawabannya dikumpulkan kembali pada 14 Oktober 2020.
Dari ke-14 siswa tersebut, 10 di antaranya sudah menjalani pendidikan tahun pertamanya di beberapa perguruan tinggi, di antaranya Insitut Teknologi Bandung (ITB), Universitas Indonesia (UI), Korean Advanced Institute of Science and Technology (KAIST) Korea Selatan, dan University of Manitoba, Kanada.
(mpw)
Lihat Juga :
tulis komentar anda