Tambah Guru Besar, UPI Dorong Riset Dosen Doktoral
Kamis, 12 November 2020 - 12:35 WIB
BANDUNG - Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) terus mendorong dosen terutama doktoral meningkatkan riset untuk menambah jumlah guru besar . Kendati saat ini telah tercapai 10%, UPI berkomitmen memenuhi komposisi 15% guru besar.
Rektor UPI M Solehudin mengatakan, saat ini UPI memiliki sekitar 115 guru besar. Jumlah itu bertambah dan berkurang, seiring terdapat guru besar yang pensiun. Saat ini, komposisi guru besar di UPI sekitar 11-12%. (Baca juga: Mahasiswa FTUI Juara 1 dan 2 Lomba Desain Inovasi Kapal Kesehatan )
"Jumlah minimal guru besar 10% sudah terpenuhi. Tetapi saya menargetkan agar bisa mencapai 15%, artinya harus ada penambahan beberapa tahun kedepan," kata M Solehuddin pada pengukuhan guru besar UPI, Rabu (11/11/2020).
Pekan ini, kata dia, UPI mengukuhkan tujuh guru besar sebagai sarana untuk mempercepat penambahan guru besar atau profesor. Di antaranya M Solehuddin, Nahadi, Topik Hidayat, Yayan Sanjaya, dan lainnya.
Upaya percepatan yang dilakukan UPI di antaranya mendorong agar para dosen terutama doktoral untuk meningkatkan riset. Dengan riset yang produktif, mereka bisa mengajukan status guru besar. (Baca juga: Dapat Penghargaan Manajemen Inovasi Terbaik, Ini Gebrakan ITS )
Walaupun, saat ini proses penilitian sedikit terhadap oleh pandemi. Namun mestinya tidak menggahu produktifitas. Karena secara pendanaan, UPI tetap mengalokasikan dana besar untuk penelitian atau riset.
"Jangka panjangnya adalah mendorong dosen untuk melanjutkan pendidikan dan menambah riset. Sehingga kompleks dosen doktoral terus bertambah. Sekarang, komposisi dokrotral di UPI sekitar 45%," imbuh dia.
Menurut dia, beberapa program studi di UPI masih kekurangan guru besar. Terutama program studi baru, masih sangat minim guru besar.
Rektor UPI M Solehudin mengatakan, saat ini UPI memiliki sekitar 115 guru besar. Jumlah itu bertambah dan berkurang, seiring terdapat guru besar yang pensiun. Saat ini, komposisi guru besar di UPI sekitar 11-12%. (Baca juga: Mahasiswa FTUI Juara 1 dan 2 Lomba Desain Inovasi Kapal Kesehatan )
"Jumlah minimal guru besar 10% sudah terpenuhi. Tetapi saya menargetkan agar bisa mencapai 15%, artinya harus ada penambahan beberapa tahun kedepan," kata M Solehuddin pada pengukuhan guru besar UPI, Rabu (11/11/2020).
Pekan ini, kata dia, UPI mengukuhkan tujuh guru besar sebagai sarana untuk mempercepat penambahan guru besar atau profesor. Di antaranya M Solehuddin, Nahadi, Topik Hidayat, Yayan Sanjaya, dan lainnya.
Upaya percepatan yang dilakukan UPI di antaranya mendorong agar para dosen terutama doktoral untuk meningkatkan riset. Dengan riset yang produktif, mereka bisa mengajukan status guru besar. (Baca juga: Dapat Penghargaan Manajemen Inovasi Terbaik, Ini Gebrakan ITS )
Walaupun, saat ini proses penilitian sedikit terhadap oleh pandemi. Namun mestinya tidak menggahu produktifitas. Karena secara pendanaan, UPI tetap mengalokasikan dana besar untuk penelitian atau riset.
"Jangka panjangnya adalah mendorong dosen untuk melanjutkan pendidikan dan menambah riset. Sehingga kompleks dosen doktoral terus bertambah. Sekarang, komposisi dokrotral di UPI sekitar 45%," imbuh dia.
Menurut dia, beberapa program studi di UPI masih kekurangan guru besar. Terutama program studi baru, masih sangat minim guru besar.
(mpw)
tulis komentar anda