Bilik Test Swab UI Raih Penghargaan Top 21 Inovasi COVID-19
Jum'at, 27 November 2020 - 14:10 WIB
JAKARTA - Bilik Swab Test COVID-19 yang dibuat Universitas Indonesia berhasil meraih penghargaan sebagai Top 21 Inovasi Pelayanan Publik Penanganan COVID-19 kategori ketangguhan massal. Penghargaan ini diberikan oleh Kemenpan dan RB.
Bilik Test SWAB (Swab Test Chamber) COVID-19 didesain untuk menjaga keamanan tenaga kesehatan dalam pengambilan sampel saat PCR Test. Bilik test ini aman bagi tenaga kesehatan dan pasien tes berikutnya, karena dilengkapi dengan disinfektan dan ultraviolet. Untuk komunikasi dengan pasien di luar, bilik dilengkapi sistem penerangan dan audio. (Baca juga: 9 PTN Peroleh Anugerah Keterbukaan Informasi Publik 2020 Kategori Informatif )
Inovasi Bilik Test SWAB dilakukan oleh para dokter di Fakultas Kedokteran (FKUI), insinyur di Fakultas Teknik (FTUI), dan para akademisi dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB UI), yang bekerja sama dengan Rumah Sakit UI (RSUI).
Pembuatan bilik swab tersebut memperoleh dukungan pendanaan inovasi pada Program Pendanaan Perancangan dan Pengembangan Purwarupa (P5) dari Direktorat Inovasi dan Science Techno Park (DISTP UI).
Menurut Deputi Bidang Pelayanan Publik KemenPANRB Diah Natalisa dalam laman resmi KemenPANRB, disebutkan bahwa inovasi pelayanan publik penanganan COVID-19 dibagi menjadi tiga kategori yakni, kategori Respons Cepat Tanggap atau Quick Wins, kategori Pengetahuan Publik atau Public Knowledge, serta kategori Ketangguhan Masal (Massive/Social Resilience). (Baca juga: Sabet 9 Gelar, ITS Pertahankan Juara Umum Kontes Robot Indonesia )
Selain itu, 21 inovasi yang terpilih merupakan inovasi yang memenuhi kriteria, seperti memiliki kebaruan, kemanfaatan, efektif, serta transferable.
Pada kesempatan terpisah, Rektor UI Prof Ari Kuncoro berterima kasih atas apresiasi yang diberikan KemenPANRB. Dia mengatakan, UI mengerahkan semua sumber daya, khususnya sivitas akademika seperti dosen dan peneliti dari berbagai disiplin keilmuan, untuk membantu pemerintah dan masyarakat dalam mengatasi pandemi COVID-19.
“Semua riset dan inovasi digencarkan guna kemandirian produksi dalam negeri akan alat kesehatan, obat-obatan dan terapi, serta penunjang kesehatan lainnya,” katanya melalui siaran pers, Kamis (26/11).
Senada dengannya, Wakil Rektor UI Nurtami mengatakan bahwa produk riset dan inovasi COVID-19 melingkupi lima klasifikasi yang lengkap untuk mendukung pemerintah mengatasi pandemi COVID-19.
“Selama masa pandemi ini, kami telah menghasilkan riset dan inovasi yang berkenaan dengan pencegahan (1 produk); skrining dan diagnosis (4 produk); Obat dan Terapi (14 produk); Alat Kesehatan dan Produk (18 produk); dan Sosial Humaniora (27 produk) berkenaan COVID-19,” ujar Utami.
Bilik Test SWAB (Swab Test Chamber) COVID-19 didesain untuk menjaga keamanan tenaga kesehatan dalam pengambilan sampel saat PCR Test. Bilik test ini aman bagi tenaga kesehatan dan pasien tes berikutnya, karena dilengkapi dengan disinfektan dan ultraviolet. Untuk komunikasi dengan pasien di luar, bilik dilengkapi sistem penerangan dan audio. (Baca juga: 9 PTN Peroleh Anugerah Keterbukaan Informasi Publik 2020 Kategori Informatif )
Inovasi Bilik Test SWAB dilakukan oleh para dokter di Fakultas Kedokteran (FKUI), insinyur di Fakultas Teknik (FTUI), dan para akademisi dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB UI), yang bekerja sama dengan Rumah Sakit UI (RSUI).
Pembuatan bilik swab tersebut memperoleh dukungan pendanaan inovasi pada Program Pendanaan Perancangan dan Pengembangan Purwarupa (P5) dari Direktorat Inovasi dan Science Techno Park (DISTP UI).
Menurut Deputi Bidang Pelayanan Publik KemenPANRB Diah Natalisa dalam laman resmi KemenPANRB, disebutkan bahwa inovasi pelayanan publik penanganan COVID-19 dibagi menjadi tiga kategori yakni, kategori Respons Cepat Tanggap atau Quick Wins, kategori Pengetahuan Publik atau Public Knowledge, serta kategori Ketangguhan Masal (Massive/Social Resilience). (Baca juga: Sabet 9 Gelar, ITS Pertahankan Juara Umum Kontes Robot Indonesia )
Selain itu, 21 inovasi yang terpilih merupakan inovasi yang memenuhi kriteria, seperti memiliki kebaruan, kemanfaatan, efektif, serta transferable.
Pada kesempatan terpisah, Rektor UI Prof Ari Kuncoro berterima kasih atas apresiasi yang diberikan KemenPANRB. Dia mengatakan, UI mengerahkan semua sumber daya, khususnya sivitas akademika seperti dosen dan peneliti dari berbagai disiplin keilmuan, untuk membantu pemerintah dan masyarakat dalam mengatasi pandemi COVID-19.
“Semua riset dan inovasi digencarkan guna kemandirian produksi dalam negeri akan alat kesehatan, obat-obatan dan terapi, serta penunjang kesehatan lainnya,” katanya melalui siaran pers, Kamis (26/11).
Senada dengannya, Wakil Rektor UI Nurtami mengatakan bahwa produk riset dan inovasi COVID-19 melingkupi lima klasifikasi yang lengkap untuk mendukung pemerintah mengatasi pandemi COVID-19.
“Selama masa pandemi ini, kami telah menghasilkan riset dan inovasi yang berkenaan dengan pencegahan (1 produk); skrining dan diagnosis (4 produk); Obat dan Terapi (14 produk); Alat Kesehatan dan Produk (18 produk); dan Sosial Humaniora (27 produk) berkenaan COVID-19,” ujar Utami.
(mpw)
tulis komentar anda