Cerita Mahasiswa ITB saat Menjuarai Lomba GEMASTIK 2020
Rabu, 02 Desember 2020 - 19:45 WIB
JAKARTA - Pagelaran Mahasiswa Nasional bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi atau GEMASTIK XII 2020 merupakan ajang perlombaan kejuaraan tahunan yang diselenggarakan oleh Pusat Prestasi Nasional (Puspresnas) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) yang dilaksanakan secara daring, Oktober 2020. Lomba ini mempertandingkan 11 cabang perlombaan.
Pada kompetisi yang diselenggarakan 23 Oktober 2020, tim-tim yang mewakili ITB berhasil meraih juara pada beberapa cabang lomba. Mereka berbagi pengalaman dan kesan kepada Humas ITB setelah mengikuti kompetisi tersebut. (Baca juga: Perkuliahan Tahun Depan Terapkan Campuran Tatap Muka dan Daring )
Salah satu tim dari ITB yang meraih juara 4 adalah tim Merimbun. Tim bertanding untuk kategori perlombaan Kota Cerdas. Menurut Yasmin Sekar Arum, anggota tim dari Teknik Elektro 2018, Kota Cerdas diperlukan sekarang ini mengingat pandemi COVID-19 masih berlangsung di Indonesia, dan timnya merasa dapat mengimplementasikan ilmu mengenai IoT, AI, dan machine learning dengan baik.
Selain itu, tim Itbnofukkatsu berhasil meraih juara 1 pada kategori programming. “Setiap Minggu kami melakukan latihan daring bersama di website competitive programming yang ada seperti CodeForces, selain itu kami juga latihan individu untuk meningkatkan topik-topik yang kami kuasai masing-masing, dengan cara mengikuti kontes online dan mengerjakan soal-soal, latihan individu ini bisa dibilang hampir setiap hari dilakukan,” ujar Muhammad Hasan, perwakilan tim menceritakan soal persiapan lomba seperti dikutip dari laman resmi ITB, Rabu (2/12/2020).
Muhammad Hasan dan tim tertarik untuk mengikuti lomba programming karena suka untuk melakukan problem solving dan coding, selain itu programming lebih jelas penilaiannya dibandingkan bidang lain. (Baca juga: 30 Universitas Terbaik di Indonesia versi QS Asia University Rangking 2021 )
Tim lainnya adalah Reastudio yang berhasil meraih juara 3 pada kategori animasi. Menurut Tsania Rahmatun, mahasiswi Desain Komunikasi Visual angkatan 2018, timnya sangat berterima kasih karena pihak Gemastik menyukai konsep animasi yang mereka buat sehingga dapat berpartisipasi di final hingga menjadi juara.
Dan terakhir, tim Lunar yang meraih perunggu/juara 3 untuk kategori UX Design. Menurut anggota tim, Tatya Koesandriani, banyak riset dilakukan untuk menemukan suatu produk yang tepat guna untuk pengguna. Kendati hanya bisa keluar sebagai juara 3, ia merasa produknya masih dapat ditingkatkan dari banyak sisi.
Menurut Tatya, peran dosen pembimbing sangat membantu dalam proses desain UX dari nol sampai eksekusi ide. Dari lomba Gemastik, Tatya juga mendapatkan banyak pengalaman berharga yang berguna baginya kelak.
Pada kompetisi yang diselenggarakan 23 Oktober 2020, tim-tim yang mewakili ITB berhasil meraih juara pada beberapa cabang lomba. Mereka berbagi pengalaman dan kesan kepada Humas ITB setelah mengikuti kompetisi tersebut. (Baca juga: Perkuliahan Tahun Depan Terapkan Campuran Tatap Muka dan Daring )
Salah satu tim dari ITB yang meraih juara 4 adalah tim Merimbun. Tim bertanding untuk kategori perlombaan Kota Cerdas. Menurut Yasmin Sekar Arum, anggota tim dari Teknik Elektro 2018, Kota Cerdas diperlukan sekarang ini mengingat pandemi COVID-19 masih berlangsung di Indonesia, dan timnya merasa dapat mengimplementasikan ilmu mengenai IoT, AI, dan machine learning dengan baik.
Selain itu, tim Itbnofukkatsu berhasil meraih juara 1 pada kategori programming. “Setiap Minggu kami melakukan latihan daring bersama di website competitive programming yang ada seperti CodeForces, selain itu kami juga latihan individu untuk meningkatkan topik-topik yang kami kuasai masing-masing, dengan cara mengikuti kontes online dan mengerjakan soal-soal, latihan individu ini bisa dibilang hampir setiap hari dilakukan,” ujar Muhammad Hasan, perwakilan tim menceritakan soal persiapan lomba seperti dikutip dari laman resmi ITB, Rabu (2/12/2020).
Muhammad Hasan dan tim tertarik untuk mengikuti lomba programming karena suka untuk melakukan problem solving dan coding, selain itu programming lebih jelas penilaiannya dibandingkan bidang lain. (Baca juga: 30 Universitas Terbaik di Indonesia versi QS Asia University Rangking 2021 )
Tim lainnya adalah Reastudio yang berhasil meraih juara 3 pada kategori animasi. Menurut Tsania Rahmatun, mahasiswi Desain Komunikasi Visual angkatan 2018, timnya sangat berterima kasih karena pihak Gemastik menyukai konsep animasi yang mereka buat sehingga dapat berpartisipasi di final hingga menjadi juara.
Dan terakhir, tim Lunar yang meraih perunggu/juara 3 untuk kategori UX Design. Menurut anggota tim, Tatya Koesandriani, banyak riset dilakukan untuk menemukan suatu produk yang tepat guna untuk pengguna. Kendati hanya bisa keluar sebagai juara 3, ia merasa produknya masih dapat ditingkatkan dari banyak sisi.
Menurut Tatya, peran dosen pembimbing sangat membantu dalam proses desain UX dari nol sampai eksekusi ide. Dari lomba Gemastik, Tatya juga mendapatkan banyak pengalaman berharga yang berguna baginya kelak.
(mpw)
Lihat Juga :
tulis komentar anda