Ekosistem Pendidikan Penting dalam Membentuk Kedisiplinan Anak Selama Pandemi
Kamis, 03 Desember 2020 - 01:12 WIB
JAKARTA - Pertarungan melawan virus Sars Cov-II bak lari marathon, yang membutuhkan nafas panjang. Rasa jenuh dengan pembatasan dan segala protokol kesehatan Covid-19 harus dilawan.
Dosen Pendidikan Anak Usia Dini Universitas Negeri Jakarta (PAUD UNJ) Niken Pratiwi menerangkan Covid-19 ini dapat menginfeksi siapapun, tidak pandang usia, status sosial, dan jabatan. Data terakhir Satuan Tugas Penanganan Covid-19, orang yang positif Covid-19 mencapai 543.975. (Baca juga: Epidemologi UGM, PTM Januari 2021 Kurang Tepat )
Jumlah orang yang meninggal dunia 17.081. Dari jumlah itu, kata Niken, ada 238 anak yang meninggal dunia karena Covid-19. Melihat data itu, maka penerapan protokol kesehatan, seperti menjaga jarak, memakai masker, dan mencuci tangan (3M), penting untuk pencegahan.
“Sosialisasi 3M kepada anak penting karena dapat meningkatkan kesadaran masyarakat, khususnya anak-anak, yang merupakan bagian dari masyarakat. Anak usia lahir sampai 17 tahun itu setelah tumbuh kesadaran, akan peduli terhadap pihak lain,” ujarnya dalam diskusi daring dengan tema “Strategi Sosialisasi 3M Untuk Anak”, Rabu (2/12/2020).
Penerapan protokol kesehatan itu tidak hanya untuk menjaga diri sendiri, tetapi keluarga dan lingkungan. Anak-anak, menurut Niken, harus diajarkan protokol kesehatan, baik di dalam maupun luar rumah. (Baca juga: Kemendikbud Kampanyekan 3M melalui 77 Bahasa Daerah )
Edukasi mengenai cuci tangan itu sudah sering dilakukan sebelum pandemi. Saat ini, kegiatan itu perlu ditingkatkan, misalnya, sebelum dan setelah makan, sehabis main dan dari toilet.
“Ekosistem pendidikan berperan untuk pembentukan karakter disiplin dan peduli terhadap lingkungan. Yang pertama dan utama adalah orang tua, keluarga, dan masyarakat,” pungkasnya.
Dosen Pendidikan Anak Usia Dini Universitas Negeri Jakarta (PAUD UNJ) Niken Pratiwi menerangkan Covid-19 ini dapat menginfeksi siapapun, tidak pandang usia, status sosial, dan jabatan. Data terakhir Satuan Tugas Penanganan Covid-19, orang yang positif Covid-19 mencapai 543.975. (Baca juga: Epidemologi UGM, PTM Januari 2021 Kurang Tepat )
Jumlah orang yang meninggal dunia 17.081. Dari jumlah itu, kata Niken, ada 238 anak yang meninggal dunia karena Covid-19. Melihat data itu, maka penerapan protokol kesehatan, seperti menjaga jarak, memakai masker, dan mencuci tangan (3M), penting untuk pencegahan.
“Sosialisasi 3M kepada anak penting karena dapat meningkatkan kesadaran masyarakat, khususnya anak-anak, yang merupakan bagian dari masyarakat. Anak usia lahir sampai 17 tahun itu setelah tumbuh kesadaran, akan peduli terhadap pihak lain,” ujarnya dalam diskusi daring dengan tema “Strategi Sosialisasi 3M Untuk Anak”, Rabu (2/12/2020).
Penerapan protokol kesehatan itu tidak hanya untuk menjaga diri sendiri, tetapi keluarga dan lingkungan. Anak-anak, menurut Niken, harus diajarkan protokol kesehatan, baik di dalam maupun luar rumah. (Baca juga: Kemendikbud Kampanyekan 3M melalui 77 Bahasa Daerah )
Edukasi mengenai cuci tangan itu sudah sering dilakukan sebelum pandemi. Saat ini, kegiatan itu perlu ditingkatkan, misalnya, sebelum dan setelah makan, sehabis main dan dari toilet.
“Ekosistem pendidikan berperan untuk pembentukan karakter disiplin dan peduli terhadap lingkungan. Yang pertama dan utama adalah orang tua, keluarga, dan masyarakat,” pungkasnya.
(mpw)
tulis komentar anda