Myres 2020 Usai, Ini Daftar Siswa Madrasah Peraih Juara Penelitian
Kamis, 03 Desember 2020 - 23:41 WIB
JAKARTA - Kementerian Agama telah menetapkan pemenang Madrasah Young Researcher Super Camp (Myres) 2020. Ada 36 pemenang yang ditetapkan melalui Keputusan Dirjen Pendidikan Islam No 6781 tahun 2020.
Jumlah itu terdiri atas 18 pemenang jenjang Madrasah Tsanawiyah (MTs) dan 18 juara pada jenjang Madrasah Aliyah (MA). Masing-masing jenjang, terbagi dalam tiga kategori lomba, yaitu: Pertama, Bidang Sains, Matematika, dan Pengembangan Teknologi; Kedua, Bidang Sosial dan Humaniora; dan Ketiga, Bidang Keagamaan. Mereka terpilih sebagai peserta terbaik dari 300 proposal yang ikut dalam tahap presentasi. (Baca juga: Rp1,8 Juta Bantuan Subsidi Upah GTK Pendidikan Islam Disalurkan )
“Alhamdulillah, setelah melalui tahapan panjang, akhirnya ditetapkan 36 peserta yang menjadi juara Myres 2020,” terang Direktur Kurikulum Sarana Kelembagaan dan Kesiswaan (KSKK) Madrasah Kemenag H Ahmad Umar di Jakarta, Kamis (3/12).
Menurut Umar, Myres 2020 rame peminat. Total ada 5.600 proposal yang didaftarkan. Dari jumlah itu, Dewan Juri melakukan penilaian hingga ditetapkan 300 proposal yang lolos tahap presentasi. “Para pemenang adalah mereka yang telah melakukan presentasi di hadapan dewan juri dan dinilai sebagai yang terbaik,” ujarnya.
Myres adalah kompetisi yang digelar Kemenag untuk menumbuhkan budaya meneliti di kalangan siswa madrasah. Selain itu, Myres bertujuan mengembangkan potensi intelektual siswa madrasah, sekaligus mendorong pencapaian hasil penelitian mereka yang orisinal, berkualitas, dan kompetitif. (Baca juga: 8 Komponen Harus Disiapkan Sebelum Sekolah Tatap Muka Dimulai )
Ajang ini kali pertama digelar tahun 2018. Saat itu, proposal yang masuk hanya 666 naskah. Tahun 2019, jumlahnya meningkat menjadi 1.018 proposal, 215 MTs dan 803 MA. Tahun 2020 naik signifikan, 2.140 MTs dan 3.460 MA. “Ini menunjukkan tradisi riset di madrasah terus bergeliat, bahkan sejak tsanawiyah," jelas Umar.
Juri Bidang Keagamaan Nurudin mengatakan Myres 2020 membanggakan. Dari sisi topik dan tema dihasilkan oleh para siswa sangat variatif. Bahkan isu-isu aktual banyak yang menjadi tema penelitian.
Hal senada disampaikan juri bidang sosial humaniora Maila Rahim. Menurutnya, banyak hal luar biasa yang ditemukan. Para siswa juga tenyata tetap bisa melakukan penelitian dengan sangat baik, meski sedang pandemi. Myres juga memotret isu yang berkembang dan menjadi perhatian di kalangan siswa. (Baca juga: Perkuat Moderasi, Menag Minta Guru Agama Bina Organisasi Siswa )
“Tema yang banyak muncul misalnya pembelajaran online, pernikahan dini karena pandemi. Jadi sesuai yang dekat dengan mereka,” tuturnya.
Jumlah itu terdiri atas 18 pemenang jenjang Madrasah Tsanawiyah (MTs) dan 18 juara pada jenjang Madrasah Aliyah (MA). Masing-masing jenjang, terbagi dalam tiga kategori lomba, yaitu: Pertama, Bidang Sains, Matematika, dan Pengembangan Teknologi; Kedua, Bidang Sosial dan Humaniora; dan Ketiga, Bidang Keagamaan. Mereka terpilih sebagai peserta terbaik dari 300 proposal yang ikut dalam tahap presentasi. (Baca juga: Rp1,8 Juta Bantuan Subsidi Upah GTK Pendidikan Islam Disalurkan )
“Alhamdulillah, setelah melalui tahapan panjang, akhirnya ditetapkan 36 peserta yang menjadi juara Myres 2020,” terang Direktur Kurikulum Sarana Kelembagaan dan Kesiswaan (KSKK) Madrasah Kemenag H Ahmad Umar di Jakarta, Kamis (3/12).
Menurut Umar, Myres 2020 rame peminat. Total ada 5.600 proposal yang didaftarkan. Dari jumlah itu, Dewan Juri melakukan penilaian hingga ditetapkan 300 proposal yang lolos tahap presentasi. “Para pemenang adalah mereka yang telah melakukan presentasi di hadapan dewan juri dan dinilai sebagai yang terbaik,” ujarnya.
Myres adalah kompetisi yang digelar Kemenag untuk menumbuhkan budaya meneliti di kalangan siswa madrasah. Selain itu, Myres bertujuan mengembangkan potensi intelektual siswa madrasah, sekaligus mendorong pencapaian hasil penelitian mereka yang orisinal, berkualitas, dan kompetitif. (Baca juga: 8 Komponen Harus Disiapkan Sebelum Sekolah Tatap Muka Dimulai )
Ajang ini kali pertama digelar tahun 2018. Saat itu, proposal yang masuk hanya 666 naskah. Tahun 2019, jumlahnya meningkat menjadi 1.018 proposal, 215 MTs dan 803 MA. Tahun 2020 naik signifikan, 2.140 MTs dan 3.460 MA. “Ini menunjukkan tradisi riset di madrasah terus bergeliat, bahkan sejak tsanawiyah," jelas Umar.
Juri Bidang Keagamaan Nurudin mengatakan Myres 2020 membanggakan. Dari sisi topik dan tema dihasilkan oleh para siswa sangat variatif. Bahkan isu-isu aktual banyak yang menjadi tema penelitian.
Hal senada disampaikan juri bidang sosial humaniora Maila Rahim. Menurutnya, banyak hal luar biasa yang ditemukan. Para siswa juga tenyata tetap bisa melakukan penelitian dengan sangat baik, meski sedang pandemi. Myres juga memotret isu yang berkembang dan menjadi perhatian di kalangan siswa. (Baca juga: Perkuat Moderasi, Menag Minta Guru Agama Bina Organisasi Siswa )
“Tema yang banyak muncul misalnya pembelajaran online, pernikahan dini karena pandemi. Jadi sesuai yang dekat dengan mereka,” tuturnya.
Lihat Juga :
tulis komentar anda