Kemendikbud Minta Kampus Berkolaborasi Selesaikan Masalah di Daerah 3T
Kamis, 10 Desember 2020 - 23:17 WIB
JAKARTA - Dirjen Pendidikan Tinggi (Dikti) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Nizam mengatakan salah satu implementasi Kampus Merdeka ialah terjun menyelesaikan permasalahan masyarakat. Utamanya, di wilayah Indonesia yang tergolong terdepan, terluar, tertinggal (3T).
Nizam mengatakan, kampus perlu berkolaborasi menyelesaikan permasalahan di wilayah 3T. Mencari solusi masalah di wilayah 3T tak bisa dikerjakan parsial. (Baca juga: Wujudkan Kampus Merdeka Belajar, Rektor UIN: Ini Poin Penting bagi PTKIN )
"Kita mesti berjejaring, kampus yang kecil misalnya bersama kampus-kampus yang besar. Diharapkan kampus yang besar juga mau ikut membantu di sana," kata Nizam dalam webinar Peran Perguruan Tinggi Mencetak SDM Unggul, Kamis (10/12/2020).
Menurutnya, permasalahan di wilayah 3T beragam dan kompleks. Makanya, perlu kejelian dan kerja bersama semua pihak. "(Masalah) 3T hari ini lebih kompleks dari dulu ya saya kira, banyak sekali masalah sosial, kesehatan masyarakat, ekonomi dan juga energi," lanjut dia. (Baca juga: Indonesia-Jepang Perkuat Kerja Sama Pengembangan Ekosistem Reka Cipta )
Nizam meyakini, selalu ada kesempatan di setiap permasalahan. Hal ini menjadi pekerjaan rumah mahasiswa bersama perguruan tinggi untuk melihat kesempatan itu. "Kita itu harus melihatnnya masalah itu adalah kesempatan. PR-nya bagi kampus melihat kesempatan ini. Semua itu bisa jadi projek rill dan tantangan buat kita semua, kita harus bisa menghadirkan solusinya," ujar Nizam.
Nizam mengatakan, kampus perlu berkolaborasi menyelesaikan permasalahan di wilayah 3T. Mencari solusi masalah di wilayah 3T tak bisa dikerjakan parsial. (Baca juga: Wujudkan Kampus Merdeka Belajar, Rektor UIN: Ini Poin Penting bagi PTKIN )
"Kita mesti berjejaring, kampus yang kecil misalnya bersama kampus-kampus yang besar. Diharapkan kampus yang besar juga mau ikut membantu di sana," kata Nizam dalam webinar Peran Perguruan Tinggi Mencetak SDM Unggul, Kamis (10/12/2020).
Menurutnya, permasalahan di wilayah 3T beragam dan kompleks. Makanya, perlu kejelian dan kerja bersama semua pihak. "(Masalah) 3T hari ini lebih kompleks dari dulu ya saya kira, banyak sekali masalah sosial, kesehatan masyarakat, ekonomi dan juga energi," lanjut dia. (Baca juga: Indonesia-Jepang Perkuat Kerja Sama Pengembangan Ekosistem Reka Cipta )
Nizam meyakini, selalu ada kesempatan di setiap permasalahan. Hal ini menjadi pekerjaan rumah mahasiswa bersama perguruan tinggi untuk melihat kesempatan itu. "Kita itu harus melihatnnya masalah itu adalah kesempatan. PR-nya bagi kampus melihat kesempatan ini. Semua itu bisa jadi projek rill dan tantangan buat kita semua, kita harus bisa menghadirkan solusinya," ujar Nizam.
(mpw)
tulis komentar anda