Wujudkan Kampus Merdeka Belajar, Rektor UIN: Ini Poin Penting bagi PTKIN
loading...
A
A
A
BANDUNG - Rektor UIN Sunan Gunung Djati Bandung , Prof H Mahmud menekankan pentingnya mewujudkan kampus merdeka belajar agar menciptakan lulusan pendidikan tinggi yang memiliki kompetensi unggul, kompetitif, dan berdaya saing.
"Kita harus berikhtiar membangun kualitas, mutu, dan lulusan di lingkungan PTKIN ( Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri ). Untuk wujudkan itu, keberadaan UIN, IAIN, STAIN mesti bersinergi dalam melakukan kerja sama meningkatkan marwah kampus," kata dia. (Baca juga: Berhadiah 500 M, PTN-PTS Ditantang Ikut Kompetisi Kampus Merdeka )
Lebih lanjut dia menjelaskan, pada 24 Januari 2020 lalu, Kemendikbud telah meluncurkan program Merdeka Belajar Kampus Merdeka. Kebijakan ini dirancang sesuai dengan arahan presiden terkait pencapaian visi Indonesia pada 2045 mendatang.
Untuk pencapaian visi ini, perguruan tinggi bertanggung jawab dalam menciptakan kualitas SDM yang berkualitas. Sehingga, kata dia, hilirisasi industri dengan memanfaatkan sumber daya yang optimal memiliki pengaruh yang signifikan pada transformasi ekonomi.
Terdapat empat kebijakan yang diusung program kampus merdeka belajar. Mulai dari sistem akreditasi perguruan tinggi, hak belajar selama 3 semester di luar prodi, pembukaan prodi baru, serta kemudahan untuk menjadi PTN-BH. (Baca juga: Indonesia-Jepang Perkuat Kerja Sama Pengembangan Ekosistem Reka Cipta )
Selain itu, ada delapan kegiatan yang mendukung proses pelaksanaan kampus merdeka, yakni mahasiswa melakukan magang, mahasiswa membangun desa, mahasiswa mengajar, pertukaran mahasiswa, mahasiswa melakukan riset, mahasiswa berwirausaha, mahasiswa melakukan program kemanusiaan, dan mahasiswa membuat project independen.
Sementara itu, Ketua Pelaksana, Prof H Rosihon Anwar, mengatakan, untuk mewujudkan kampus merdeka belajar ini, pihaknya menggelar workshop. Workshop digelar sebagai ikhtiar mewujudkan kampus yang unggul dan kompetitif dengan menjadi kampus merdeka dan merdeka belajar.
Dalam rangka penerapan program Merdeka Belajar Kampus Merdeka di masa pandemi Covid-19 ini, perguruan tinggi harus segera menyiapkan panduan akademik, pedoman kuliah yang berkaitan dengan proses belajar mengajar.
"Mudah-mudahan dengan belajar pada Grand Syekhnya kampus merdeka, pakar yang direkrut Diktis ini, kampus UIN Bandung termasuk perguruan tinggi pertama di lingkungan PTKIN yang menerapkan Kampus Merdeka, Merdeka Belajar," jelasnya.
"Kita harus berikhtiar membangun kualitas, mutu, dan lulusan di lingkungan PTKIN ( Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri ). Untuk wujudkan itu, keberadaan UIN, IAIN, STAIN mesti bersinergi dalam melakukan kerja sama meningkatkan marwah kampus," kata dia. (Baca juga: Berhadiah 500 M, PTN-PTS Ditantang Ikut Kompetisi Kampus Merdeka )
Lebih lanjut dia menjelaskan, pada 24 Januari 2020 lalu, Kemendikbud telah meluncurkan program Merdeka Belajar Kampus Merdeka. Kebijakan ini dirancang sesuai dengan arahan presiden terkait pencapaian visi Indonesia pada 2045 mendatang.
Untuk pencapaian visi ini, perguruan tinggi bertanggung jawab dalam menciptakan kualitas SDM yang berkualitas. Sehingga, kata dia, hilirisasi industri dengan memanfaatkan sumber daya yang optimal memiliki pengaruh yang signifikan pada transformasi ekonomi.
Terdapat empat kebijakan yang diusung program kampus merdeka belajar. Mulai dari sistem akreditasi perguruan tinggi, hak belajar selama 3 semester di luar prodi, pembukaan prodi baru, serta kemudahan untuk menjadi PTN-BH. (Baca juga: Indonesia-Jepang Perkuat Kerja Sama Pengembangan Ekosistem Reka Cipta )
Selain itu, ada delapan kegiatan yang mendukung proses pelaksanaan kampus merdeka, yakni mahasiswa melakukan magang, mahasiswa membangun desa, mahasiswa mengajar, pertukaran mahasiswa, mahasiswa melakukan riset, mahasiswa berwirausaha, mahasiswa melakukan program kemanusiaan, dan mahasiswa membuat project independen.
Sementara itu, Ketua Pelaksana, Prof H Rosihon Anwar, mengatakan, untuk mewujudkan kampus merdeka belajar ini, pihaknya menggelar workshop. Workshop digelar sebagai ikhtiar mewujudkan kampus yang unggul dan kompetitif dengan menjadi kampus merdeka dan merdeka belajar.
Dalam rangka penerapan program Merdeka Belajar Kampus Merdeka di masa pandemi Covid-19 ini, perguruan tinggi harus segera menyiapkan panduan akademik, pedoman kuliah yang berkaitan dengan proses belajar mengajar.
"Mudah-mudahan dengan belajar pada Grand Syekhnya kampus merdeka, pakar yang direkrut Diktis ini, kampus UIN Bandung termasuk perguruan tinggi pertama di lingkungan PTKIN yang menerapkan Kampus Merdeka, Merdeka Belajar," jelasnya.
(mpw)