Tim Pelajar Indonesia Raih Emas di Kompetisi Robot Dunia
Kamis, 17 Desember 2020 - 19:25 WIB
JAKARTA - Tim robotik RoboKnights dari sekolah Sinarmas World Academy (SWA) memenangkan juara pertama dalam ajang bergengsi dunia, World Robot Olympiad (WRO) 2020-X Canada.
Tema yang diangkat dalam WRO tahun ini adalah Perubahan Iklim. RoboKnights, yang beranggotakan Alisa dari kelas 10, Ayden dan Kevin dari kelas 8, memilih topik “manufaktur lokal untuk pengurangan transportasi”. (Baca juga: Salip 45 Negara, Tim Fisika Indonesia Raih 2 Emas 1 Perunggu pada IdPhO 2020 )
Dimana melalui robotik, suatu kegiatan produksi dapat dilakukan jarak jauh, dan akan mengurangi secara signifikan transportasi manusia. Hal ini akan berdampak pada pengurangan emisi gas rumah kaca, dan memperbaiki iklim dunia.
WRO sendiri merupakan kompetisi internasional robotik terbesar dan paling bergengsi untuk pelajar usia 10 hingga 21 tahun. Kompetisi ini diadakan setiap tahunnya sejak tahun 2004, dengan tema sosial yang berbeda-beda.
Peserta WRO ditantang untuk mengembakan kreativitas, desain, dan kemampuan problem-solving mereka melalui kompetisi dan aktivitas robot yang menantang dan mendidik. WRO 2020 terpaksa dilakukan secara daring karena pembatasan sosial COVID-19. (Baca juga: Jangan Sampai Terlewat, Begini Tahapan Pendaftaran SBMPTN 2021 )
Alisa mengaku sangat bangga dan senang dengan pencapaian kelompoknya, “Saya sangat, sangat senang! Kami mendedikasikan seluruh waktu dan tenaga kami selama enam bulan terakhir dalam proyek ini, dan kami berhasil membawa kemenangan untuk Indonesia!," katanya melalui siaran pers, Kamis (17/12).
RoboKnights merupakan tim Indonesia pertama yang berhasil memenangkan WRO Open Category dalam 2 dekade terakhir ini. Alisa mengatakan, timnya mengaku untuk meraih juara di ajang ini sangat sulit hingga akhirnya juara berhasil diraih maka mereka pun mengaku sangat bangga akan pencapaian ini.
Tantangan yang dihadapi para murid bertambah dengan adanya pandemi COVID-19 yang melimitasi kegiatan tatap muka."Kami tidak bisa beraktivitas sebebas sebelumnya, tapi kami belajar untuk beradaptasi dengan pertemuan rutin secara daring dan membagi tugas dan peran untuk didelegasikan," cerita Alisa.
Kelompok RoboKnights mempresentasikan robot ZOID sebagai solusi baru mereka yang disebut sebagai tele-manufacturing. Robot ini mampu mereplikasi gerakan sendi manusia dari bahu, turun ke jari dan dapat dikontrol dari jarak dekat dan jarak jauh.
Tema yang diangkat dalam WRO tahun ini adalah Perubahan Iklim. RoboKnights, yang beranggotakan Alisa dari kelas 10, Ayden dan Kevin dari kelas 8, memilih topik “manufaktur lokal untuk pengurangan transportasi”. (Baca juga: Salip 45 Negara, Tim Fisika Indonesia Raih 2 Emas 1 Perunggu pada IdPhO 2020 )
Dimana melalui robotik, suatu kegiatan produksi dapat dilakukan jarak jauh, dan akan mengurangi secara signifikan transportasi manusia. Hal ini akan berdampak pada pengurangan emisi gas rumah kaca, dan memperbaiki iklim dunia.
WRO sendiri merupakan kompetisi internasional robotik terbesar dan paling bergengsi untuk pelajar usia 10 hingga 21 tahun. Kompetisi ini diadakan setiap tahunnya sejak tahun 2004, dengan tema sosial yang berbeda-beda.
Peserta WRO ditantang untuk mengembakan kreativitas, desain, dan kemampuan problem-solving mereka melalui kompetisi dan aktivitas robot yang menantang dan mendidik. WRO 2020 terpaksa dilakukan secara daring karena pembatasan sosial COVID-19. (Baca juga: Jangan Sampai Terlewat, Begini Tahapan Pendaftaran SBMPTN 2021 )
Alisa mengaku sangat bangga dan senang dengan pencapaian kelompoknya, “Saya sangat, sangat senang! Kami mendedikasikan seluruh waktu dan tenaga kami selama enam bulan terakhir dalam proyek ini, dan kami berhasil membawa kemenangan untuk Indonesia!," katanya melalui siaran pers, Kamis (17/12).
RoboKnights merupakan tim Indonesia pertama yang berhasil memenangkan WRO Open Category dalam 2 dekade terakhir ini. Alisa mengatakan, timnya mengaku untuk meraih juara di ajang ini sangat sulit hingga akhirnya juara berhasil diraih maka mereka pun mengaku sangat bangga akan pencapaian ini.
Tantangan yang dihadapi para murid bertambah dengan adanya pandemi COVID-19 yang melimitasi kegiatan tatap muka."Kami tidak bisa beraktivitas sebebas sebelumnya, tapi kami belajar untuk beradaptasi dengan pertemuan rutin secara daring dan membagi tugas dan peran untuk didelegasikan," cerita Alisa.
Kelompok RoboKnights mempresentasikan robot ZOID sebagai solusi baru mereka yang disebut sebagai tele-manufacturing. Robot ini mampu mereplikasi gerakan sendi manusia dari bahu, turun ke jari dan dapat dikontrol dari jarak dekat dan jarak jauh.
tulis komentar anda