Kemenag Targetkan pada 2022 PISA Madrasah Salip Malaysia dan Singapura
Kamis, 17 Desember 2020 - 17:09 WIB
JAKARTA - Kementerian Agama (Kemenag) menargetkan adanya peningkatan kualitas pendidikan di sekolah keagamaan Madrasah. Kualitas pendidikan di madrasah ditingkatkan dengan mengacu pada Programme for International Student Assessment (PISA).
Direktur Kurikulum, Sarana, Kelembagaan, dan Kesiswaan (KSKK) Madrasah, Kemenag, Ahmad Umar Skor Pisa madrasah di Indonesia harus ditingkatkan. Umar ingin skor Pisa madrasah harus lebih baik dari Malaysia. (Baca juga: Tim Pelajar Indonesia Raih Emas di Kompetisi Robot Dunia )
"Kami berawal dari tekad bahwa Madrasah Tahun 2022 harus menyumbangkan angka Pisa yang signifikan agar kita enggak malu dengan Vietnam, syukur-syukur bisa di atasnya Singapura dan Malaysia mudah-mudahan begitu," ujar Umar dalam Diskusi Publik Sistem Akreditasi Baru yang digelar secara daring, Rabu 16 Desember 2020.
Umar mengatakan, salah satu menaikkan skor Pisa adalah dengan menjalankan Asesmen Kompetensi Siswa Indonesia (AKSI). Aksi akan berfokus pada pengembangan karakter perbaikan kekurangan dan kelemahan madrasah, termasuk membenahi literasi membaca, numerik, hingga sains di lingkup madrasah.
"Kita juga ingin agar hal-hal internal kami di Madrasah ini bisa tertata dengan baik dan bisa terukur langkah-langkah kami. Jangka panjangnya kami ingin meningkatkan capaian pembelajaran siswa yang diukur dari AKSI itu adalah tes internal," terang dia. (Baca juga: Salip 45 Negara, Tim Fisika Indonesia Raih 2 Emas 1 Perunggu pada IdPhO 2020 )
Untuk skor Pisa yang ingin diraihnya tidak main-main. Dia ingin pendidikan madrasah di Indonesia berada di posisi 38 dari 77 negara.
"Kami telah menyiapkan diri PISA tahun 2022 nanti, kami menargetkan harus bisa di ranking separuh dari 77 negara. Selama ini kita masih di bawah, kami ingin meningkat," tutupnya.
Direktur Kurikulum, Sarana, Kelembagaan, dan Kesiswaan (KSKK) Madrasah, Kemenag, Ahmad Umar Skor Pisa madrasah di Indonesia harus ditingkatkan. Umar ingin skor Pisa madrasah harus lebih baik dari Malaysia. (Baca juga: Tim Pelajar Indonesia Raih Emas di Kompetisi Robot Dunia )
"Kami berawal dari tekad bahwa Madrasah Tahun 2022 harus menyumbangkan angka Pisa yang signifikan agar kita enggak malu dengan Vietnam, syukur-syukur bisa di atasnya Singapura dan Malaysia mudah-mudahan begitu," ujar Umar dalam Diskusi Publik Sistem Akreditasi Baru yang digelar secara daring, Rabu 16 Desember 2020.
Umar mengatakan, salah satu menaikkan skor Pisa adalah dengan menjalankan Asesmen Kompetensi Siswa Indonesia (AKSI). Aksi akan berfokus pada pengembangan karakter perbaikan kekurangan dan kelemahan madrasah, termasuk membenahi literasi membaca, numerik, hingga sains di lingkup madrasah.
"Kita juga ingin agar hal-hal internal kami di Madrasah ini bisa tertata dengan baik dan bisa terukur langkah-langkah kami. Jangka panjangnya kami ingin meningkatkan capaian pembelajaran siswa yang diukur dari AKSI itu adalah tes internal," terang dia. (Baca juga: Salip 45 Negara, Tim Fisika Indonesia Raih 2 Emas 1 Perunggu pada IdPhO 2020 )
Untuk skor Pisa yang ingin diraihnya tidak main-main. Dia ingin pendidikan madrasah di Indonesia berada di posisi 38 dari 77 negara.
"Kami telah menyiapkan diri PISA tahun 2022 nanti, kami menargetkan harus bisa di ranking separuh dari 77 negara. Selama ini kita masih di bawah, kami ingin meningkat," tutupnya.
(mpw)
tulis komentar anda