Dies Natalis Ke-71 di Tengah Pandemi, UGM Komitmen Terus Mengabdi
Minggu, 20 Desember 2020 - 15:02 WIB
SLEMAN - Universitas Gadjah Mada (UGM) menggelar rapat terbuka peringatan Dies Natalis UGM ke-71 di Grha Sabha Pramana (GSP) UGM, Sabtu (19/12/2020). Kegiatan tersebut digelar secara luring dan daring melalui kanal Youtube UGM. Untuk yang hadir hanya beberapa perwakilan dan harus melalui protokol kesehatan (prokes) COVID-19.
Rektor UGM Prof. Panut Mulyono dalam pidato berjudul Kepemimpinan dan Pengabdian UGM di Masa Pandemi Covid-19 mengatakan pandemi COVID-19 menjadi tantangan berat yang dihadapi semua bangsa, termasuk dunia pendidikan. Meski begitu, tidak menghentikan langkah UGM untuk terus berinovasi dan tetap mengabdi kepada masyarakat, termasuk dalam penangulangan pandemi. (Baca juga: Mahasiswa ITS Gagas Wisata Virtual Berbasis Website di Kala Pandemi )
“Pandemi telah mempercepat perubahan di semua lini kehidupan, termasuk dunia pendidikan tinggi. Perubahan tidak perlu ditolak, tetapi justru kita manfaatkan untuk berinovasi dan memimpin pembangunan SDM unggul,” kata Panut.
Panut menjelaskan pandemi COVID-19 bukan hanya menyebabkan terhentinya kegiatan belajar mengajar (KBM) secara luring, namun disisi lain juga telah mendorong adaptasi dan upaya resiliensi di dunia pendidikan tinggi. UGM pun merespon secara cepat kondisi darurat tersebut dengan menerapkan KBM secara daring sejak 16 Maret 2020 lalu
“Penerapan KBM daring menjadi pendorong implementasi pemanfaatan teknologi digital dalam pembelajaran yang sebenarnya telah diakselerasi sejak tahun 2018 melalui kebijakan penerapan pembelajaran secara bauran,” paparnya. (Baca juga: UI Ciptakan Perangkat Alat Sikat Gigi untuk Orang yang Pernah Menderita Kusta )
Menurutu Panut tantangan penyelenggaraan pendidikan di masa pandemi yakni bagaimana pencegahan penyebaran COVUD-19, baik dilingkungan kampus, sekitar kampus, maupun tempat mahasiswa tinggal dan berinteraksi sosial. “Untuk itu UGM membentuk tim Satgas COVID-19 UGM untuk merespon pencegahan COVID-19,” jelasnya.
Pandemi OVID-19 mendorong UGM untuk melakukan penekanan dan perubahan pada berbagai kegiatan pengabdian kepada masyarakatnya. Di antaranya KKN PPM bertema mitigasi pandemi, mendidtribusikan obat-obatan, perlengkapan kesehatan, handzanitiser dan disinfektan ke lembaga rumah sakit, faskes pratama, dan pemda di 22 provinsi,
“UGM juga melakukan layanan screening COVID-19 untuk membantu Pemda DIY dan Jawa Tengah dalam proses screning COVID-19. Hingga 11 Desember 2020 UGM melalaui lab FKKMK telah menerima sampel swab nasofaring sebanyak 30.815 sampel meliputi 4.135 sampel positif dan 26.500 sampel negatif,” paparnya.
Semenara guru besar FKKMK UGM Prof. Hari Kusnanto dalam orasi ilmiah berjudul Menghidupkan Kesetiakawanan Sosial di Tengah Pandemi Covid-19 memaparkan berbagai kontribusi yang dilakukan para peneliti dan dosen UGM dalam upaya penanggulangan wabah COVID-19. Di antaranya pengembangan pemodelan matematik penularan COVID-19, simulasi komputer atas bahan alam Indonesia untuk menghambat infeksi dan replikasi virus corona baru untuk mendukung pengembangan jamu, obat herbal terstandar atau fitofarmaka dan pengembangan rapid tes antibodi.
Selain itu, peneliti UGM terlibat dalam pengembangan vaksin Merah Putih untuk masyarakat Indonesia. Lalu produksi sampling kit untuk swab dan virus transport media, bilik swab, ventilator untuk pasien dengan ARDS serta deteksi cepat virus Covid-19 bernama GeNose. “Upaya edukasi kesehatan mental juga dilakukan UGM kepada masyarakat agar terhindar dari gangguan kesehatan mental akibat pandemi,” terangnya.
UGM juga menggerakan respon psikokultural masyarakat melalui rengeng-rengeng macapat dan pupuh Maskumambang. Berikutnya, menginisasi inovasi yang mempertemukan produsen dan konsumen secara daring akibat keterbatasan mobilitas fisik karena pandemi bernama Sonjo berhasil berkembang secara luas diluar imajinasi konvensional. Berbagai kegiatan pendampingan kepada masyarakat turut dilakukan dalam memngembangkan ketahanan pangan.
“UGM akan terus menjadi sumber ide dan model solusi untuk persoalan kemanusiaan dan kesejahteraan masyarakat,” tuturnya.
Rektor UGM Prof. Panut Mulyono dalam pidato berjudul Kepemimpinan dan Pengabdian UGM di Masa Pandemi Covid-19 mengatakan pandemi COVID-19 menjadi tantangan berat yang dihadapi semua bangsa, termasuk dunia pendidikan. Meski begitu, tidak menghentikan langkah UGM untuk terus berinovasi dan tetap mengabdi kepada masyarakat, termasuk dalam penangulangan pandemi. (Baca juga: Mahasiswa ITS Gagas Wisata Virtual Berbasis Website di Kala Pandemi )
“Pandemi telah mempercepat perubahan di semua lini kehidupan, termasuk dunia pendidikan tinggi. Perubahan tidak perlu ditolak, tetapi justru kita manfaatkan untuk berinovasi dan memimpin pembangunan SDM unggul,” kata Panut.
Panut menjelaskan pandemi COVID-19 bukan hanya menyebabkan terhentinya kegiatan belajar mengajar (KBM) secara luring, namun disisi lain juga telah mendorong adaptasi dan upaya resiliensi di dunia pendidikan tinggi. UGM pun merespon secara cepat kondisi darurat tersebut dengan menerapkan KBM secara daring sejak 16 Maret 2020 lalu
“Penerapan KBM daring menjadi pendorong implementasi pemanfaatan teknologi digital dalam pembelajaran yang sebenarnya telah diakselerasi sejak tahun 2018 melalui kebijakan penerapan pembelajaran secara bauran,” paparnya. (Baca juga: UI Ciptakan Perangkat Alat Sikat Gigi untuk Orang yang Pernah Menderita Kusta )
Menurutu Panut tantangan penyelenggaraan pendidikan di masa pandemi yakni bagaimana pencegahan penyebaran COVUD-19, baik dilingkungan kampus, sekitar kampus, maupun tempat mahasiswa tinggal dan berinteraksi sosial. “Untuk itu UGM membentuk tim Satgas COVID-19 UGM untuk merespon pencegahan COVID-19,” jelasnya.
Pandemi OVID-19 mendorong UGM untuk melakukan penekanan dan perubahan pada berbagai kegiatan pengabdian kepada masyarakatnya. Di antaranya KKN PPM bertema mitigasi pandemi, mendidtribusikan obat-obatan, perlengkapan kesehatan, handzanitiser dan disinfektan ke lembaga rumah sakit, faskes pratama, dan pemda di 22 provinsi,
“UGM juga melakukan layanan screening COVID-19 untuk membantu Pemda DIY dan Jawa Tengah dalam proses screning COVID-19. Hingga 11 Desember 2020 UGM melalaui lab FKKMK telah menerima sampel swab nasofaring sebanyak 30.815 sampel meliputi 4.135 sampel positif dan 26.500 sampel negatif,” paparnya.
Semenara guru besar FKKMK UGM Prof. Hari Kusnanto dalam orasi ilmiah berjudul Menghidupkan Kesetiakawanan Sosial di Tengah Pandemi Covid-19 memaparkan berbagai kontribusi yang dilakukan para peneliti dan dosen UGM dalam upaya penanggulangan wabah COVID-19. Di antaranya pengembangan pemodelan matematik penularan COVID-19, simulasi komputer atas bahan alam Indonesia untuk menghambat infeksi dan replikasi virus corona baru untuk mendukung pengembangan jamu, obat herbal terstandar atau fitofarmaka dan pengembangan rapid tes antibodi.
Selain itu, peneliti UGM terlibat dalam pengembangan vaksin Merah Putih untuk masyarakat Indonesia. Lalu produksi sampling kit untuk swab dan virus transport media, bilik swab, ventilator untuk pasien dengan ARDS serta deteksi cepat virus Covid-19 bernama GeNose. “Upaya edukasi kesehatan mental juga dilakukan UGM kepada masyarakat agar terhindar dari gangguan kesehatan mental akibat pandemi,” terangnya.
UGM juga menggerakan respon psikokultural masyarakat melalui rengeng-rengeng macapat dan pupuh Maskumambang. Berikutnya, menginisasi inovasi yang mempertemukan produsen dan konsumen secara daring akibat keterbatasan mobilitas fisik karena pandemi bernama Sonjo berhasil berkembang secara luas diluar imajinasi konvensional. Berbagai kegiatan pendampingan kepada masyarakat turut dilakukan dalam memngembangkan ketahanan pangan.
“UGM akan terus menjadi sumber ide dan model solusi untuk persoalan kemanusiaan dan kesejahteraan masyarakat,” tuturnya.
(mpw)
Lihat Juga :
tulis komentar anda