Bantu Perekonomian Desa, Mahasiswa ITS Ajarkan Pemasaran Digital ke Warga
Jum'at, 01 Januari 2021 - 17:29 WIB
JAKARTA - Pemasaran digital sangat penting dalam mendorong perekonomian dan branding sebuah daerah. 4 mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) pun termotivasi mengembangkan agribisnis Desa Sumber Brantas, Kelurahan Bumiaji, Kota Batu melalui pemasaran digital dalam program BRANI (Sumber Brantas Berinovasi).
Empat mahasiswa tersebut yakni Fiqey Indriati Eka Sari dari Departemen Teknik Informatika, Shinta Ulwiya dari Departemen Perencanaan Wilayah dan Kota (PWK), serta Millads Anwary Fandiaz dan Yurham Afif dari Departemen Teknik Fisika. (Baca juga: Sisihkan 30 Negara, Inovasi Kopi Mangga UB Raih Penghargaan Internasional )
Ketua Tim Millads Anwary Fandiaz menyampaikan, Desa Sumber Brantas ini memiliki 58 % potensi di bidang pertanian. Di desa tersebut juga terdapat beberapa kelompok wanita tani yang bisa membuat produk olahan pertanian seperti keripik, ekstrak buah, hingga nugget sayur.
“Selama ini mereka terkendala pemasaran. Mereka belum pernah menjual produk secara luas, produk hanya dibuat ketika ada acara desa atau pesanan dari Pemerintah Kota Batu. Setelah dikonfirmasi beberapa ibu ternyata memiliki stigma takut pemasaran online,” katanya melalui siaran pers, Jumat (1/1).
Miko mengatakan, di Desa Sumber Brantas juga terdapat taruna tani yakni sekelompok pemuda milenial yang tertarik pertanian dan agribisnis. Kelompok inipun dapat menjadi potensi untuk mendukung agribisnis di Desa Sumber Brantas melalui pembekalan dan pemasaran digital. (Baca juga: Mahasiswa IPB University Raih Penghargaan dari Santripreneur Indonesia )
Ia menerangkan, program BRANI terdiri dari beberapa subprogram yang meliputi pelatihan desain, pemasaran digital, cara menanggapi pelanggan, pengiriman jarak jauh, pembuatan website, dan copy writing.
Miko menambahkan, program BRANI sengaja memilih platform pendukung yang mudah dan simpel, pretest dan posttest juga dilakukan untuk mengukur kemajuan taruna tani selama program.
“Kami memilih Canva.com sebagai tools pelatihan desain, selain mudah dan simpel juga dapat diakses secara gratis. Begitu pula dalam pembuatan website kami menggunakan Wordpress,” paparnya.
Miko menjelaskan bahwa Program BRANI menerapkan sistem preorder, sehingga menjadi solusi yang tepat terhadap kekhawatiran kelompok wanita tani tentang kekurangan modal selama pemasaran online.
Ia melanjutkan, program yang berjalan selama dua bulan ini setidaknya membawa perubahan bagi Desa Sumber Brantas. Stigma negatif masyarakat mengenai pemasaran online mulai pudar. Taruna tani juga bisa secara mandiri dalam membuat desain visual dan konsen yang persuasif.
“Desa Sumber Brantas pun kini telah memiliki platform untuk pemasaran online mulai dari instagram, facebook, hingga website yakni brani.id, dan semua ini adalah karya taruna tani selama program BRANI,” ujar Duta Kampus ITS ini.
Empat mahasiswa tersebut yakni Fiqey Indriati Eka Sari dari Departemen Teknik Informatika, Shinta Ulwiya dari Departemen Perencanaan Wilayah dan Kota (PWK), serta Millads Anwary Fandiaz dan Yurham Afif dari Departemen Teknik Fisika. (Baca juga: Sisihkan 30 Negara, Inovasi Kopi Mangga UB Raih Penghargaan Internasional )
Ketua Tim Millads Anwary Fandiaz menyampaikan, Desa Sumber Brantas ini memiliki 58 % potensi di bidang pertanian. Di desa tersebut juga terdapat beberapa kelompok wanita tani yang bisa membuat produk olahan pertanian seperti keripik, ekstrak buah, hingga nugget sayur.
“Selama ini mereka terkendala pemasaran. Mereka belum pernah menjual produk secara luas, produk hanya dibuat ketika ada acara desa atau pesanan dari Pemerintah Kota Batu. Setelah dikonfirmasi beberapa ibu ternyata memiliki stigma takut pemasaran online,” katanya melalui siaran pers, Jumat (1/1).
Miko mengatakan, di Desa Sumber Brantas juga terdapat taruna tani yakni sekelompok pemuda milenial yang tertarik pertanian dan agribisnis. Kelompok inipun dapat menjadi potensi untuk mendukung agribisnis di Desa Sumber Brantas melalui pembekalan dan pemasaran digital. (Baca juga: Mahasiswa IPB University Raih Penghargaan dari Santripreneur Indonesia )
Ia menerangkan, program BRANI terdiri dari beberapa subprogram yang meliputi pelatihan desain, pemasaran digital, cara menanggapi pelanggan, pengiriman jarak jauh, pembuatan website, dan copy writing.
Miko menambahkan, program BRANI sengaja memilih platform pendukung yang mudah dan simpel, pretest dan posttest juga dilakukan untuk mengukur kemajuan taruna tani selama program.
“Kami memilih Canva.com sebagai tools pelatihan desain, selain mudah dan simpel juga dapat diakses secara gratis. Begitu pula dalam pembuatan website kami menggunakan Wordpress,” paparnya.
Miko menjelaskan bahwa Program BRANI menerapkan sistem preorder, sehingga menjadi solusi yang tepat terhadap kekhawatiran kelompok wanita tani tentang kekurangan modal selama pemasaran online.
Ia melanjutkan, program yang berjalan selama dua bulan ini setidaknya membawa perubahan bagi Desa Sumber Brantas. Stigma negatif masyarakat mengenai pemasaran online mulai pudar. Taruna tani juga bisa secara mandiri dalam membuat desain visual dan konsen yang persuasif.
“Desa Sumber Brantas pun kini telah memiliki platform untuk pemasaran online mulai dari instagram, facebook, hingga website yakni brani.id, dan semua ini adalah karya taruna tani selama program BRANI,” ujar Duta Kampus ITS ini.
(mpw)
tulis komentar anda