Peta Jalan Pendidikan Sedang Dirumuskan, Ini Masukan untuk Kemendikbud
Selasa, 02 Februari 2021 - 19:25 WIB
Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Pendidikan dan Moderasi Beragama Kemenko PMK Agus Sartono. Foto/Dok/Humas Kemenko PMK
JAKARTA - Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Pendidikan dan Moderasi Beragama Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan ( Kemenko PMK ) Agus Sartono memberikan masukan atas peta jalan pendidikan yang saat ini tengah dibahas dan dirumuskan.
Agus mengatakan, jika peta jalan pendidikan ini dicermati maka ada tiga hal yang perlu dipertajam. Yakni terkait dengan akses, kualitas dan relevansi. Menurutnya, ketiganya sudah dia sampaikan langsung ke Kemendikbud. "Saya belum menangkap detail dari 3 hal tersebut," katanya pada FGD Peta Jalan Pendidikan-PB PGRI secara daring, Selasa (2/2/2021).
Kemudian dia juga menilai perlu ada perumusan kembali untuk mejembatani konsep Pelajar Pancasila dengan Merdeka Belajar. Dia menilai masih ada ketidaksinambungan antara satu ide ke ide yang lain. Sebab dia meyakini banyak pakar yang bisa mendefinisikan lebih bagus lagi tentang kebutuhan di masa depan terkait dengan Merdeka Belajar dengan Pelajar Pancasila.
Agus juga mengkritisi persentase satuan pendidikan yang belum memiliki akses internet. Dia ingin memberi dorongan kepada Kemendikbud agar tidak usah berkecil hati bila ada kritik ataupun masukan untuk peta jalan pendidikan ini. Sebab memang perlu disadari bahwa dalam mendesain kebijakan publik ada banyak keinginan yang berbeda satu sama lain.
Agus mengatakan, jika peta jalan pendidikan ini dicermati maka ada tiga hal yang perlu dipertajam. Yakni terkait dengan akses, kualitas dan relevansi. Menurutnya, ketiganya sudah dia sampaikan langsung ke Kemendikbud. "Saya belum menangkap detail dari 3 hal tersebut," katanya pada FGD Peta Jalan Pendidikan-PB PGRI secara daring, Selasa (2/2/2021).
Kemudian dia juga menilai perlu ada perumusan kembali untuk mejembatani konsep Pelajar Pancasila dengan Merdeka Belajar. Dia menilai masih ada ketidaksinambungan antara satu ide ke ide yang lain. Sebab dia meyakini banyak pakar yang bisa mendefinisikan lebih bagus lagi tentang kebutuhan di masa depan terkait dengan Merdeka Belajar dengan Pelajar Pancasila.
Agus juga mengkritisi persentase satuan pendidikan yang belum memiliki akses internet. Dia ingin memberi dorongan kepada Kemendikbud agar tidak usah berkecil hati bila ada kritik ataupun masukan untuk peta jalan pendidikan ini. Sebab memang perlu disadari bahwa dalam mendesain kebijakan publik ada banyak keinginan yang berbeda satu sama lain.
(mpw)
tulis komentar anda