2 Mahasiswa UGM Raih Prestasi di Asian English Olympics 2021

Kamis, 11 Maret 2021 - 12:48 WIB
Gedung Pusat UGM. Foto/Dok/Humas UGM
JAKARTA - 2 mahasiswa UGM meraih prestasi pada Asian English Olympics 2021 yang diselenggarakan Universitas Bina Nusantara. Matthew Pungga Cornelius Nathanael Gultom, mahasiswa Fakultas Teknik raih gelar 8th Main Best Speaker, sementara rekan satu timnya, Rakyan Sekar Kinanthi, mahasiswa FISIPOL, meraih 6th Main Best Speaker.

Dalam kompetisi ini, UGM mengirimkan dua tim, yang seluruhnya merupakan anggota dari English Debating Society (EDS) UGM. Tim A yang beranggotakan Matthew dan Rakyan berhasil maju hingga perempat final, sementara tim lainnya gugur pada tahap perdelapan final.





“Pada babak eliminasi sayangnya saya gugur pada tahap quarterfinal, tapi dari poin yang saya kumpulkan pada babak preliminary saya mendapat 8th best speaker dari 188 speaker yang mengikuti lomba,” terang Matthew seperti dikutip dari laman resmi UGM di ugm.ac.id, Kamis (11/3).

Lebih lanjut ia menerangkan, AEO Debate merupakan lomba debat parlementer dengan sistem British Parliamentary. Lomba ini diikuti 94 tim dari berbagai universitas di Asia, termasuk diantaranya berasal dari Korea Selatan, Cina, Jepang, Vietnam, Filipina, serta Malaysia. Di lomba ini terdapat lima babak preliminary, dan empat babak eliminasi.

Topik yang diangkat pada tiap ronde debat, imbuh Matthew, sangat menarik namun juga cukup berat. Mulai dari pembahasan seputar kebijakan batas usia pemilu, hubungan internasional Amerika Serikat dan Timur Tengah, hingga gerakan lingkungan. “Bahkan, ada juga tentang masalah terkini seperti saham pada aplikasi robinhood yang baru-baru ini marak,” ungkapnya.



Berbeda dari kompetisi debat pada umumnya, keseluruhan tahapan kompetisi ini diselenggarakan secara daring. Matthew yang sebagai anggota EDS UGM telah aktif mengikuti berbagai kompetisi debat mengungkapkan, kompetisi debat di masa pandemi yang diselenggarakan secara daring membuka kesempatan yang lebih besar bagi banyak peserta termasuk dirinya.

Kompetisi daring dianggap memiliki keuntungan tersendiri, salah satunya menghemat biaya tambahan yang harus dikeluarkan untuk mengikuti lomba secara fisik, seperti biaya perjalanan, penginapan, dan lainnya.

“Sekarang karena mayoritas lomba diadakan daring, jadi cukup membayar biaya registrasi saja dan bisa lebih sering ikut lomba, bahkan lomba internasional,” ucapnya.
(mpw)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More