UIN Jakarta Target Internasionalisasi Kampus pada 2021
Kamis, 11 Maret 2021 - 22:57 WIB
Kedua, jumlah publikasi internasional terindeks Scopus yang berhasil dihasilkan dosen UIN Jakarta baru mencapai 857 artikel dalam tahun jamak. Jumlah ini belum berbanding lurus dengan jumlah dosen tetap UIN Jakarta sebanyak 1.103 orang.
Ketiga, kualitas layanan terhadap mahasiswa belum mencapai level maksimal. Dari target skor kepuasan layanan mahasiswa 3,2 sepanjang tahun 2020, skor yang bisa direalisasikan baru 3,18. “Kondisi pandemi berpengaruh signifikan pada skor kepuasan ini. Mudah-mudahan tahun ini bisa kita tingkatkan lagi,” jelasnya.
Keempat, belum meratanya distribusi penelitian dengan jumlah dosen yang ada. Kelima, belum maksimalnya integrasi sistem informasi e-Campus. “Tantangan lainnya adalah belum optimalnya reward and punishment terhadap kinerja,” terangnya.
Dari sisi pembiayaan, rasio anggaran rutin yang lebih besar dibanding biaya pengembangan lembaga juga menjadi tantangan. Karenanya Rektor berharap Kementerian Agama bisa mendorong pengalokasian bantuan pembiayaan SBSN dan soft loan bagi kebutuhan pembiayaan lembaga.
Terakhir, tantangan yang cukup serius adalah jumlah jurnal ilmiah terakreditasi. Sepanjang tahun 2020, UIN Jakarta menargetkan akreditasi bagi 30 jurnal ilmiah, namun baru terealisasi sebanyak 26 jurnal.
Rektor berharap Rakerpim menjadi momentum dalam memperkuat komitmen seluruh sivitas dalam mendorong pengembangan UIN Jakarta. Forum ini menjadi medium seluruh sivitas untuk memperkuat niat dan tekad pencapaian hasil-hasil optimal dan positif bagi UIN Jakarta.
“Untuk itu kebersamaan antar sektor, loyalitas kelembagaan, dan profesionalitas kinerja harus ditingkatkan. Insya Allah kita bisa laksanakan bersama-sama. Kita sudah punya potensi, punya modal, kapital,” paparnya.
Sebagai lembaga pendidikan tinggi Islam, jelasnya, UIN Jakarta memiliki banyak tanggungjawab besar yang perlu terus dijaga, di antaranya pengembangan keilmuan, kontribusi kemanusiaan, dan keislaman.
Ketiga, kualitas layanan terhadap mahasiswa belum mencapai level maksimal. Dari target skor kepuasan layanan mahasiswa 3,2 sepanjang tahun 2020, skor yang bisa direalisasikan baru 3,18. “Kondisi pandemi berpengaruh signifikan pada skor kepuasan ini. Mudah-mudahan tahun ini bisa kita tingkatkan lagi,” jelasnya.
Keempat, belum meratanya distribusi penelitian dengan jumlah dosen yang ada. Kelima, belum maksimalnya integrasi sistem informasi e-Campus. “Tantangan lainnya adalah belum optimalnya reward and punishment terhadap kinerja,” terangnya.
Dari sisi pembiayaan, rasio anggaran rutin yang lebih besar dibanding biaya pengembangan lembaga juga menjadi tantangan. Karenanya Rektor berharap Kementerian Agama bisa mendorong pengalokasian bantuan pembiayaan SBSN dan soft loan bagi kebutuhan pembiayaan lembaga.
Terakhir, tantangan yang cukup serius adalah jumlah jurnal ilmiah terakreditasi. Sepanjang tahun 2020, UIN Jakarta menargetkan akreditasi bagi 30 jurnal ilmiah, namun baru terealisasi sebanyak 26 jurnal.
Rektor berharap Rakerpim menjadi momentum dalam memperkuat komitmen seluruh sivitas dalam mendorong pengembangan UIN Jakarta. Forum ini menjadi medium seluruh sivitas untuk memperkuat niat dan tekad pencapaian hasil-hasil optimal dan positif bagi UIN Jakarta.
“Untuk itu kebersamaan antar sektor, loyalitas kelembagaan, dan profesionalitas kinerja harus ditingkatkan. Insya Allah kita bisa laksanakan bersama-sama. Kita sudah punya potensi, punya modal, kapital,” paparnya.
Sebagai lembaga pendidikan tinggi Islam, jelasnya, UIN Jakarta memiliki banyak tanggungjawab besar yang perlu terus dijaga, di antaranya pengembangan keilmuan, kontribusi kemanusiaan, dan keislaman.
(mpw)
Lihat Juga :
tulis komentar anda