Lebih Efektif, Direktur Diktis: PTKIN Harus Seriusi Pembelajaran Digital

Jum'at, 12 Maret 2021 - 00:03 WIB
Selanjutnya kelompok kedua, para tenaga kerja Indonesia di luar negeri. Secara ekonomi, kelompok ini merupakan kelompok potensial, namun kesulitan melanjutkan pendidikan akibat pembelajaran berbasis ruang kelas.

“Mereka bukan tidak mau kuliah. Mereka harus bekerja untuk kebutuhan ekonomi keluarga. Bahkan tidak sedikit diantara mereka adalah yang putus kuliah dan merantau ke berbagai negara. Mau kuliah tidak mungkin karena tidak mungkin sit In. Ini harus cari solusi digital,” paparnya lagi.

Terakhir, kelompok pemuka agama Islam seperti da’i atau kyai. Rata-rata para da’i hanya menamatkan pendidikan formal di jenjang Madrasah Aliyah dan lebih memilih fokus mendalami pengetahuan Islam di pondok pesantren.

“Umumnya sudah tafaquh fiddin, tapi legal formalnya tidak ada. Maka kita harus fasilitasi mereka dengan memberikan ruang kuliah berbasis digital dan virtual,” tambahnya. “Tiga pangsa pasar saja ini luar biasa. Kampus tidak boleh diam. Semua kita pengambil kebijakan tidak boleh apatis, apalagi tdak peduli,” tandasnya.

Kementerian Agama RI sendiri, sambungnya, akan segera meluncurkan Cyber Islamic University dan menunjuk salah satu PTKIN sebagai pilot project-nya. Keberadaanya diharap menjadi model pembelajaran digital di lingkungan perguruan tinggi agama Islam di tanah air.
(mpw)
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More