SMK Pusat Keunggulan akan Jadi Akselerator SMK Lain
Jum'at, 19 Maret 2021 - 19:48 WIB
JAKARTA - Kemendikbud telah meluncurkan Merdeka Belajar episode 8: SMK Pusat Keunggulan . SMK yang ditunjuk menjadi SMK Pusat Keunggulan akan menjadi akselerator bagi SMK lain sehingga dapat bersama menghasilkan SDM yang unggul dan berdaya saing.
Dirjen Pendidikan Vokasi Kemendikbud Wikan Sakarinto mengatakan, untuk memastikan Indonesia mendapat bonus demografi kata kuncinya ialah penyiapan SDM. Oleh karena itu, pendidikan SMK inipun diharapkan menghasilkan lulusan yang siap kerja, kompeten dan sesuai dengan kebutuhan industri.
"Filosofi yang kita kembangkan untuk pendidikan vokasi adalah memastikan output kita adalah SDM yang unggul. Oleh karena itu SMK Pusat Keunggulan ini kita jadikan akselerator. Diantara 14 ribu SMK kita memang terpaksa memilih tidak semuanya. Kita pilih sekitar 900 tahun ini, kita akan kembangkan mereka SMK Pusat Keunggulan," katanya pada Bincang Pendidikan SMK Pusat Keunggulan secara daring, Jumat (19/3).
Sebelumnya diberitakan, Mendikbud Nadiem Anwar Makarim menuturkan, SMK Pusat Keunggulan 2021 diprioritaskan untuk 895 SMK. Ada 7 sektor prioritas SMK Pusat Keunggulan. Diantaranya ekonomi kreatif, pemesinan dan konstruksi, hospitality, care services, maritim, pertanian, dan kerja sama luar negeri.
Nantinya, lanjut mantan dekan sekolah vokasi Universitas Gadjah Mada ini, SMK Pusat Keunggulan itu akan menjadi pelatih SMK lain untuk menjadi unggul bersama. Bahkan infrastruktur yang diberikan kepada SMK Pusat Keunggulan itu boleh dipakai guru dan siswa SMK lain untuk mengembangkan diri.
Menurut Wikan, bedanya SMK Pusat Keunggulan itu adalah adanya link and match dengan industri yang terjalin dengan 8 paket kerjasama. Seperti, sinkronisasi kurikulum, pembelajaran project learning, magang minimal 1 semester, guru tamu, sertifikat kompetensi sampai komitmen serapan lulusan.
Selain itu, untuk memastikan lulusannya unggul maka harus dipastikan juga kepala sekolah dan guru memiliki pola pikir berani melakukan perubahan dan berinovasi. "Konteks keunggulan itu bukan pada ekslusivitas, sekolah favorit atau unggul sendiri. Tapi karakter unggul itu kita harapkan SMK (pusat keunggulan) ini menjadi SMK yang mengimbaskan ke SMK lain," ujarnya.
Dirjen Pendidikan Vokasi Kemendikbud Wikan Sakarinto mengatakan, untuk memastikan Indonesia mendapat bonus demografi kata kuncinya ialah penyiapan SDM. Oleh karena itu, pendidikan SMK inipun diharapkan menghasilkan lulusan yang siap kerja, kompeten dan sesuai dengan kebutuhan industri.
"Filosofi yang kita kembangkan untuk pendidikan vokasi adalah memastikan output kita adalah SDM yang unggul. Oleh karena itu SMK Pusat Keunggulan ini kita jadikan akselerator. Diantara 14 ribu SMK kita memang terpaksa memilih tidak semuanya. Kita pilih sekitar 900 tahun ini, kita akan kembangkan mereka SMK Pusat Keunggulan," katanya pada Bincang Pendidikan SMK Pusat Keunggulan secara daring, Jumat (19/3).
Sebelumnya diberitakan, Mendikbud Nadiem Anwar Makarim menuturkan, SMK Pusat Keunggulan 2021 diprioritaskan untuk 895 SMK. Ada 7 sektor prioritas SMK Pusat Keunggulan. Diantaranya ekonomi kreatif, pemesinan dan konstruksi, hospitality, care services, maritim, pertanian, dan kerja sama luar negeri.
Nantinya, lanjut mantan dekan sekolah vokasi Universitas Gadjah Mada ini, SMK Pusat Keunggulan itu akan menjadi pelatih SMK lain untuk menjadi unggul bersama. Bahkan infrastruktur yang diberikan kepada SMK Pusat Keunggulan itu boleh dipakai guru dan siswa SMK lain untuk mengembangkan diri.
Menurut Wikan, bedanya SMK Pusat Keunggulan itu adalah adanya link and match dengan industri yang terjalin dengan 8 paket kerjasama. Seperti, sinkronisasi kurikulum, pembelajaran project learning, magang minimal 1 semester, guru tamu, sertifikat kompetensi sampai komitmen serapan lulusan.
Selain itu, untuk memastikan lulusannya unggul maka harus dipastikan juga kepala sekolah dan guru memiliki pola pikir berani melakukan perubahan dan berinovasi. "Konteks keunggulan itu bukan pada ekslusivitas, sekolah favorit atau unggul sendiri. Tapi karakter unggul itu kita harapkan SMK (pusat keunggulan) ini menjadi SMK yang mengimbaskan ke SMK lain," ujarnya.
(mpw)
tulis komentar anda