Setahun PJJ, Siswi SMP: Kami Rindu Belajar di Sekolah Bersama Teman-teman

Senin, 12 April 2021 - 12:31 WIB
Pelajar SMP Al Falah Surabaya mengikuti simulasi Sekolah Tatap Muka di SMP Al-Falah, Senin (12/4). Foto/SINDONews/Ali Masduki
SURABAYA - Pembelajaran Jarak Jauh (PPJ) yang sudah berlangsung selama pandemi Covid-19 rupanya membuat banyak pelajar mengalami kebosanan. Selain terkendala jaringan internet yang terkadang mengalami gangguan, pejalar sudah rindu belajar di sekolah bersama teman-temannya.

Seperti Kinanti Elmira Putri misalnya. Siswi Kelas VII SMP Al-Falah Surabaya ini mengaku sudah rindu belajar di sekolah. "Kami sudah rindu belajar di sekolah dan bertemu teman," katanya saat mengikuti simulasi Sekolah Tatap Muka di SMP Al-Falah, Jl. Darmokali Surabaya, Jawa Timur, Senin (12/4/2021).



Ia mengatakan, belajar daring yang selama ini berjalan memang relatif bagus, namun terdakang terganggu karena sinyal. Elmirapun nampak riang ketika mengikuti simulasi bersama beberapa teman sekelasnya. Siswa menengah ini mengikuti tahapan penerapan protokol kesehatan yang ditetapkan. Mulai dari masuk pintu gerbang, sejumlah siswa berbaris rapi dengan jarak tertentu. Kemudian satu persatu mencuci tangan, cek suhu tubuh hingga masuk ruang belajar. Baik siswa maupun guru tidak bersentuhan selama proses belajar, bahkan saat mereka berjabat tangan.



Kepala SMP Al Falah Surabaya, Jusa Indrawan, menyatakan bahwa SMP Al-Falah Surabaya sudah siap melaksanakan pembelajaran tatap muka pada tahun ajaran baru 2021/2022. Simulasi yang dilakukan mulai dari proses memasuki pintu gerbang, pembelajaran di dalam kelas, proses interaksi siswa dengan guru hingga siswa kembali kerumah masing-masing ini untuk memberikan gambaran dan meyakinkan pada orangtua wali murid dan stakeholder.



"kita bisa melihat dengan jelas bahwa protokol kesehatan diterapkan di sekolah," tegasnya.Jusa berharap, protokol kesehatan menjadi kebiasaan bagi para guru dan siswa baik saat disekolah maupun dilingkungan masing-masing.



Menurut Jusa, secara keseluruhan pelaksanaan pembelajaran daring memang tidak ada kedala. Hanya saja, bagi siswa dengan tipe kinestik, yakni tipe yang cenderung aktif, kritis, dan suka belajar dengan praktek sedikit terkendala. Siswa kinestik kerap mengalami kebosananan jika terlalu lama menatap laptop atau gadget saat PPJ. Selain itu, beberapa orangtua siswa yang dua-duanya bekerja juga kurang maksimal dalam mengawasi anak-anak mereka.

"Tapi kita juga memberikan layanan pada mereka (siswa kinestik) untuk datang ke sekolah, tapi tidak banyak. Hanya satu atau dua. Selain itu kodisi orangtua yang bekerja dua-duanya juga menjadi kendala dalam pembelajaran daring," terangnya.
(mpw)
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More