Kenalkan Keragaman Budaya, Mendikbud Sebar Mahasiswa ke Seluruh Pelosok Nusantara
Selasa, 13 April 2021 - 01:06 WIB
JAKARTA - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Anwar Makarim meluncurkan program pertukaran mahasiswa merdeka . Program ini selain untuk peningkatan akademik juga untuk agar mahasiswa menyebar ke seluruh penjuru Indonesia untuk saling mengenal keragaman budaya tanah air.
Mendikbud mengatakan, pendidikan Indonesia bertanggung jawab untuk mencetak penerus bangsa yang tidak hanya cerdas secara akademik. Tetapi juga mahasiswa yang memiliki sikap toleran.
Hal ini, katanya, yang sesuai dengan profil Pelajar Pancasila yang digaungkan Kemendikbud. "Yang meliputi beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Mahasa Esa dan berakhlak mulia, berkebhinekaan global, gotong rotong, mandiri, bernalar kritis dan kreatif," katanya pada peluncuran Pertukaran Mahasiswa Merdeka secara daring, Senin (12/4).
Mendikbud menghimbau kepada pimpinan perguruan tinggi dan dosen untuk mendorong mahasiswanya yang berada di semester 3 sampai semester akhir untuk segera mendaftar sebagai peserta program pertukaran mahasiswa merdeka.
Sebab, ujarnya, melalui program ini para mahasiswa akan bisa mengikuti sejumlah aktivitas berbagi dan saling mengenal antara satu daerah dengan daerah lainnya guna belajar keragaman kebudayaan Indonesia sembari meningkatkan kompetensi akademik.
"Ketika menjadi peserta program pertukaran mahasiswa merdeka, mahasiswa akan mendapatkan 20 SKS dari mata kuliah dan kegiatan kebudayaan yang mereka ikuti," terangnya.
Nadiem menerangkan, selama satu semester mahasiswa akan pindah dari satu pulau ke pulau lainnya. Hal ini untuk mengeksplorasi keragaman budaya daerah tujuannya, memperkenalkan kebudayaan asal dan mengikuti perkuliahan di perguruan tinggi penerima.
Dia menyarankan mahasiswa mengambil semua mata kuliah yang ditawarkan perguruan tinggi penerima. Namun jika ada mata kuliah wajib yang masih harus dituntaskan di perguruan tinggi asal atau jika mahasiswa tertarik mengambil mata kuliah unggulan di perguruan tinggi lain hal tersebut dimungkinkan melalui pembelajaran daring.
Mendikbud mengatakan, pendidikan Indonesia bertanggung jawab untuk mencetak penerus bangsa yang tidak hanya cerdas secara akademik. Tetapi juga mahasiswa yang memiliki sikap toleran.
Hal ini, katanya, yang sesuai dengan profil Pelajar Pancasila yang digaungkan Kemendikbud. "Yang meliputi beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Mahasa Esa dan berakhlak mulia, berkebhinekaan global, gotong rotong, mandiri, bernalar kritis dan kreatif," katanya pada peluncuran Pertukaran Mahasiswa Merdeka secara daring, Senin (12/4).
Mendikbud menghimbau kepada pimpinan perguruan tinggi dan dosen untuk mendorong mahasiswanya yang berada di semester 3 sampai semester akhir untuk segera mendaftar sebagai peserta program pertukaran mahasiswa merdeka.
Sebab, ujarnya, melalui program ini para mahasiswa akan bisa mengikuti sejumlah aktivitas berbagi dan saling mengenal antara satu daerah dengan daerah lainnya guna belajar keragaman kebudayaan Indonesia sembari meningkatkan kompetensi akademik.
"Ketika menjadi peserta program pertukaran mahasiswa merdeka, mahasiswa akan mendapatkan 20 SKS dari mata kuliah dan kegiatan kebudayaan yang mereka ikuti," terangnya.
Nadiem menerangkan, selama satu semester mahasiswa akan pindah dari satu pulau ke pulau lainnya. Hal ini untuk mengeksplorasi keragaman budaya daerah tujuannya, memperkenalkan kebudayaan asal dan mengikuti perkuliahan di perguruan tinggi penerima.
Dia menyarankan mahasiswa mengambil semua mata kuliah yang ditawarkan perguruan tinggi penerima. Namun jika ada mata kuliah wajib yang masih harus dituntaskan di perguruan tinggi asal atau jika mahasiswa tertarik mengambil mata kuliah unggulan di perguruan tinggi lain hal tersebut dimungkinkan melalui pembelajaran daring.
(mpw)
Lihat Juga :
tulis komentar anda