Ini Tips Mengatur Pola Makan Saat Puasa dari Ahli Gizi UNAIR
Jum'at, 16 April 2021 - 14:03 WIB
Berbuka
Setelah mengosongkan perut seharian penuh, pengajar Analisis Zat Gizi itu menyampaikan kita bisa memulai berbuka puasa dengan mengonsumsi makanan sederhana terlebih dulu, seperti minum air putih dan makan kurma. Konsumsi makanan utama yang mengandung unsur karbohidrat, protein, dan zat kompleks lainnya menurut Mahmud sebaiknya dilakukan setelah shalat magrib.
“Berbuka itu baiknya tidak langsung ke makanan utama, kita bisa mengawali dulu dengan makanan kecil,” jelasnya.
Lebih lanjut, dosen yang berulang tahun setiap 7 Desember itu menuturkan konsumsi gula juga perlu dijaga ketika buka puasa. “Kebanyakan orang biasanya ‘balas dendam’ dengan mengonsumsi banyak makanan manis saat buka puasa. Nah, konsumsi gula ini perlu diperhatikan baik saat sahur maupun buka puasa agar energi di dalam tubuh tidak cepat habis dan berat badan tetap seimbang,” terangnya.
Pembagian Konsumsi Air Minum
Tidak dapat dimungkiri apabila puasa sering kali menyebabkan dehidrasi karena tubuh tidak mendapatkan asupan cairan selama lebih dari 12 jam. Untuk meminimalisir dehidrasi tersebut, dosen 32 tahun itu menyebutkan tubuh harus tetap mengonsumsi 8-10 gelas air setiap harinya. Tidak tanggung-tanggung, Mahmud memberikan contoh pembagian waktu untuk minum minimal 8 gelas air putih demi menjaga pasokan air yang cukup saat puasa.
Pembagian pertama menurutnya adalah kita harus minum tiga gelas air saat sahur dengan jeda satu gelas air diminum ketika bangun tidur, satu gelas air setelah makan sahur, dan satu gelas air sebelum imsak. Setelah itu, konsumsi satu gelas air bisa dilanjutkan saat pertama kali buka puasa. Sisanya, konsumsi air bisa dilakukan setelah makan, sebelum terawih, dan sebelum tidur.
“Yang paling penting adalah kita harus menjaga pola makan dengan baik saat puasa, konsumsi makanan yang banyak mengandung cairan tubuh dan serat saat sahur, serta pilih makanan dengan kandungan karbohidrat, protein, vitamin, dan zat gizi lainnya ketika berbuka,” pungkasnya.
Setelah mengosongkan perut seharian penuh, pengajar Analisis Zat Gizi itu menyampaikan kita bisa memulai berbuka puasa dengan mengonsumsi makanan sederhana terlebih dulu, seperti minum air putih dan makan kurma. Konsumsi makanan utama yang mengandung unsur karbohidrat, protein, dan zat kompleks lainnya menurut Mahmud sebaiknya dilakukan setelah shalat magrib.
“Berbuka itu baiknya tidak langsung ke makanan utama, kita bisa mengawali dulu dengan makanan kecil,” jelasnya.
Lebih lanjut, dosen yang berulang tahun setiap 7 Desember itu menuturkan konsumsi gula juga perlu dijaga ketika buka puasa. “Kebanyakan orang biasanya ‘balas dendam’ dengan mengonsumsi banyak makanan manis saat buka puasa. Nah, konsumsi gula ini perlu diperhatikan baik saat sahur maupun buka puasa agar energi di dalam tubuh tidak cepat habis dan berat badan tetap seimbang,” terangnya.
Pembagian Konsumsi Air Minum
Tidak dapat dimungkiri apabila puasa sering kali menyebabkan dehidrasi karena tubuh tidak mendapatkan asupan cairan selama lebih dari 12 jam. Untuk meminimalisir dehidrasi tersebut, dosen 32 tahun itu menyebutkan tubuh harus tetap mengonsumsi 8-10 gelas air setiap harinya. Tidak tanggung-tanggung, Mahmud memberikan contoh pembagian waktu untuk minum minimal 8 gelas air putih demi menjaga pasokan air yang cukup saat puasa.
Pembagian pertama menurutnya adalah kita harus minum tiga gelas air saat sahur dengan jeda satu gelas air diminum ketika bangun tidur, satu gelas air setelah makan sahur, dan satu gelas air sebelum imsak. Setelah itu, konsumsi satu gelas air bisa dilanjutkan saat pertama kali buka puasa. Sisanya, konsumsi air bisa dilakukan setelah makan, sebelum terawih, dan sebelum tidur.
“Yang paling penting adalah kita harus menjaga pola makan dengan baik saat puasa, konsumsi makanan yang banyak mengandung cairan tubuh dan serat saat sahur, serta pilih makanan dengan kandungan karbohidrat, protein, vitamin, dan zat gizi lainnya ketika berbuka,” pungkasnya.
(mpw)
tulis komentar anda