LPT UMM Pulihkan Psikologis Anak-anak Penyintas Gempa
Kamis, 06 Mei 2021 - 06:33 WIB
JAKARTA - Gempa yang menerpa Malang Selatan beberapa minggu lalu masih menyisakan banyak duka. Tidak hanya berdampak pada kerugian materi, gempa tersebut juga berdampak pada psikologi para penyintas. Oleh karena itu Laboratorium Psikologi Terapan (LPT) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) terjunkan tim yang beranggota enam orang untuk memberikan bantuan psikososial bagi penyintas bencana.
Turunnya Tim LPT UMM ini bertepatan dengan kunjungan Presiden Republik Indonesia Joko Widodo ke lokasi gempa pada Kamis (29/4). Salah satu relawan, Yogha Setiawan, berkata bahwa kegiatan psikososial di Tirtoyudo Desa Jogomulyan akan berlangsung selama satu minggu. Kegiatan ini akan berfokus pada psikososial untuk anak-anak penyintas gempa.
“Selain kesehatan dan logistik yang terganggu, para penyintas juga mendapat guncangan psikologis pasca gempa. Agar tidak mempengaruhi aktivitas para penyintas kedepannya, kami dari tim LPT memberikan bantuan psikososial untuk mengurangi efek dari bencana gempa tersebut,” ujar mahasiswa Psikologi tersebut dalam keterangan pers, Rabu (5/5/2021).
Yogha bercerita bahwa rangkaian program psikososial ini meliputi Psychology First Aid (PFA), kegiatan menggambar dan bernyanyi. Ada juga kegiatan edukasi mitigasi bencana melalui lagu.“PFA merupakan rangkaian pertolongan pertama untuk menangani psikologi anak-anak. Sementara untuk kegiatan menggambar dan menyanyi dilakukan untuk mengalihkan perhatian anak-anak pada kegiatan yang menyenangkan,” kata Yogha.
Di akhir wawancara Yogha berharap dengan adanya kegiatan ini dapat membantu meringankan beban psikologi para penyintas terutama anak-anak. Yogha berkata setidaknya dengan kegiatan-kegiatan yang tim ini lakukan dapat mengurangi rasa cemas, khawatir, dan takut yang para penyintas alami. “Saya berharap anak-anak tidak akan memiliki kenangan traumatis terkait bencana alam,” pungkasnya.
Turunnya Tim LPT UMM ini bertepatan dengan kunjungan Presiden Republik Indonesia Joko Widodo ke lokasi gempa pada Kamis (29/4). Salah satu relawan, Yogha Setiawan, berkata bahwa kegiatan psikososial di Tirtoyudo Desa Jogomulyan akan berlangsung selama satu minggu. Kegiatan ini akan berfokus pada psikososial untuk anak-anak penyintas gempa.
“Selain kesehatan dan logistik yang terganggu, para penyintas juga mendapat guncangan psikologis pasca gempa. Agar tidak mempengaruhi aktivitas para penyintas kedepannya, kami dari tim LPT memberikan bantuan psikososial untuk mengurangi efek dari bencana gempa tersebut,” ujar mahasiswa Psikologi tersebut dalam keterangan pers, Rabu (5/5/2021).
Yogha bercerita bahwa rangkaian program psikososial ini meliputi Psychology First Aid (PFA), kegiatan menggambar dan bernyanyi. Ada juga kegiatan edukasi mitigasi bencana melalui lagu.“PFA merupakan rangkaian pertolongan pertama untuk menangani psikologi anak-anak. Sementara untuk kegiatan menggambar dan menyanyi dilakukan untuk mengalihkan perhatian anak-anak pada kegiatan yang menyenangkan,” kata Yogha.
Di akhir wawancara Yogha berharap dengan adanya kegiatan ini dapat membantu meringankan beban psikologi para penyintas terutama anak-anak. Yogha berkata setidaknya dengan kegiatan-kegiatan yang tim ini lakukan dapat mengurangi rasa cemas, khawatir, dan takut yang para penyintas alami. “Saya berharap anak-anak tidak akan memiliki kenangan traumatis terkait bencana alam,” pungkasnya.
(mpw)
tulis komentar anda