Digelontor Rp8,1 Miliar, UMM Tempati Posisi Pertama PTS Penerima Hibah PKKM 2021

Kamis, 10 Juni 2021 - 08:36 WIB
Syamsul merasa bersyukur UMM bisa mendapatkan dana hibah ini, mengingat ada ribuan perguruan tinggi yang juga berusaha meraihnya. Ia mengapresiasi kinerja dari tim taskforce di tingkat universitas dan prodi yang sudah bekerja siang malam demi melancarkan proses program PKKM. Melihat dana hibah yang banyak, ia menegaskan UMM akan selalu trasnparan dan bertanggungjawab dalam menggelontorkan dana hibah terkait.

Terakhir, ia ingin hasil ini dapat menjadi momentum bagi UMM untuk melaksanakan aktivitas yang berfokus pada capaian kedelapan poin IKU. Tidak hanya bagi empat prodi yang lolos saja, tapi juga bisa ditularkan ke prodi-prodi lainnya di UMM. “IKU PKKM ini menjadi salah satu data yang ada di sistem PINDAI DIKTI. Data tersebut nantinya akan menjadi acuan pemerintah dalam menetapkan peringkat perguruan tinggi. Semoga kita bisa menjalankan dan menggunakan dana ini dengan baik” harapnya.

Sementara itu, Dr. Fauzan, M.Pd. selaku Rektor UMM menuturkan bahwa sebenarnya UMM sudah mendesain konsep kampus merdeka sejak lama, yakni pada tahun 2000an. Sejumlah unit bisnis yang telah dimiliki UMM menjadi laboratorium terapan bagi mahasiswa. “Kami juga memiliki banyak kerjama sama, baik dalam negeri maupun luar negeri. Sebut saja jalinan dengan Erasmus Mundus Plus dari konsorsium Uni Eropa yang melibatkan mahasiswa, karyawan, serta dosen,” jelasnya.

Selain itu, Program Kuliah Kerja Nyata (KKN) UMM yang kini diubah menjadi Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) juga meyediakan berbagai skema. Tidak hanya terbatas pada skema top down saja, tapi juga menggunakan skema yang disesuaikan dengan passion mahasiswa. “Berbagai kebijakan equivalensi seperti ini sudah kita lakukan sejak lama. Maka, secara substansial UMM relatif siap karena budaya yang telah dibangun memang selaras dengan konsep kampus merdeka,” tegas Fauzan.

Ia menjelaskan bahwa aktivitas tersebut akan terus didorong sampai UMM menjadi centre of excellence berbasis program studi. Hal itu merupakan salah satu jawaban akan kampus merdeka. “Semoga kita bisa menjalankan program ini dengan lebih masif, baik di tingkat universitas, nasional maupun internasional,” harap Fauzan mengakhiri.
(mpw)
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More