UNS Wujudkan Harmonisasi Perguruan Tinggi Melalui Kampus Benteng Pancasila
Selasa, 13 Juli 2021 - 15:06 WIB

Rektor UNS Surakarta Prof. Jamal Wiwoho. Foto/UNS
JAKARTA - Rektor Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta Prof Dr Jamal Wiwoho membuka seminar nasional yang diprakarsai Pusat Pengembangan dan Pengelolaan Mata Kuliah Umum, LPPMP UNS dengan tema Moderasi Islam Untuk Mengukuhkan UNS Sebagai Kampus Benteng Pancasila pada Selasa (13/7).
Jamal mengatakan, salah satu anugerah Tuhan bagi bangsa Indonesia adalah adanya dasar negara Pancasila dengan 5 prinsip dasarnya. 5 pinsip dasar ini, ujarnya, yang telah terbukti keampuhanya dalam menjaga serta merawat persatuan dan kesatuan bangsa dalam balutan harmoni kehidupan yang selaras dengan cita-cita para pendiri bangsa sejak Pancasila lahir 1 Juni 1945.
Baca juga: Kasus Covid-19 Melonjak, UGM Perkuat Peran Tim Psikolog
"Pancasila adalah suatu konsensus dasar yang menjadi syarat utama terwujudnya bangsa yang demokratis," katanya saat memberi sambutan melalui keterangan tertulis, Selasa (13/7).
Indonesia pun adalah bangsa yang kaya akan keberagaman. Menurutnya, para pendiri bangsa ini mengakui, bahwa keragaman suku, budaya, ras, bahasa dan agama ini disamping menjadi kekuatan bangsa, akan tetapi sangat rentan terjadinya berbagai macam konflik yang bisa memicu perpecahan.
Jamal mengatakan, salah satu anugerah Tuhan bagi bangsa Indonesia adalah adanya dasar negara Pancasila dengan 5 prinsip dasarnya. 5 pinsip dasar ini, ujarnya, yang telah terbukti keampuhanya dalam menjaga serta merawat persatuan dan kesatuan bangsa dalam balutan harmoni kehidupan yang selaras dengan cita-cita para pendiri bangsa sejak Pancasila lahir 1 Juni 1945.
Baca juga: Kasus Covid-19 Melonjak, UGM Perkuat Peran Tim Psikolog
"Pancasila adalah suatu konsensus dasar yang menjadi syarat utama terwujudnya bangsa yang demokratis," katanya saat memberi sambutan melalui keterangan tertulis, Selasa (13/7).
Indonesia pun adalah bangsa yang kaya akan keberagaman. Menurutnya, para pendiri bangsa ini mengakui, bahwa keragaman suku, budaya, ras, bahasa dan agama ini disamping menjadi kekuatan bangsa, akan tetapi sangat rentan terjadinya berbagai macam konflik yang bisa memicu perpecahan.
Lihat Juga :