Pandemi Tak Surutkan Prestasi, Tim Mahasiswa UNY Raih Emas di Ajang Internasional
Rabu, 14 Juli 2021 - 22:39 WIB
JAKARTA - Pandemi bukanlah penghalang untuk berprestasi terutama bagi insan yang terus berusaha dan mengasah kreativitas seperti tim mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) yang kembali menorehkan prestasi di ajang internasional dengan raihan Gold Medal di World Science, Environment, and Engineering Competition (WSEEC) 2021 baru-baru ini.
Tim ini beranggotakan Wolly Dwi Parma (Pendidikan Teknik Otomotif), Chalik Nopa Saputra (Pendidikan Teknik Otomotif), Sherly Hariyanti (Pendidikan Kimia), Nadya Putri Kurniasari (Pendidikan Teknik Elektro), Sintya Marissa (Pendidikan Teknik Sipil).
Perlombaan WSEEC sendiri diselenggarakan oleh Indonesian Young Scientist Association (IYSA) berkolaborasi dengan Sekolah Ilmu Lingkungan Universitas Indonesia dengan peserta sebanyak 288 tim yang berasal dari 21 negara.
Inovasi yang dibuat tim UNY masuk kedalam bidang teknologi. Wolly menceritakan bahwa timnya membuat prototype alat pendeteksi lahar dingin dan getaran yang terjadi di daerah aliran sungai Gunung Merapi.
“Alat ini memiliki 3 ketinggian air dan sirine yang akan berbunyi saat ada getaran,” jelas Wolly dilansir dari laman resmi UNY di uny.ac.id, Rabu (14/7).
Wolly menambahkan bahwa ide pembuatan inovasi ini dilatarbelakangi oleh banyaknya penambang pasir di daerah aliran sungai Gunung Merapi dimana mereka tidak mengetahui jika akan ada lahar dingin dari Gunung Merapi yang datang secara tiba-tiba.
“Kami melakukan pembagian tugas dalam penyelesaian project ini. Wolly dan Sintya bertugas menciptakan prototype, Chalik sebagai pemrogram alat dan perangkai alat, sedangkan Sherly dan Nadya mengkaji referensi alat dan pengambilan data,” terangnya.
Sherly menekankan bahwa sebagai mahasiswa mesti mampu untuk berinovasi atau mengembangkan temuan yang sudah ada dan melakukan kolaborasi lintas keilmuan sehingga dapat memberikan kontribusi yang utuh.
“Kami meyakini bahwa kolaborasi dan sinergi akan menghasilkan karya terbaik,” tutupnya.
Tim ini beranggotakan Wolly Dwi Parma (Pendidikan Teknik Otomotif), Chalik Nopa Saputra (Pendidikan Teknik Otomotif), Sherly Hariyanti (Pendidikan Kimia), Nadya Putri Kurniasari (Pendidikan Teknik Elektro), Sintya Marissa (Pendidikan Teknik Sipil).
Baca Juga
Perlombaan WSEEC sendiri diselenggarakan oleh Indonesian Young Scientist Association (IYSA) berkolaborasi dengan Sekolah Ilmu Lingkungan Universitas Indonesia dengan peserta sebanyak 288 tim yang berasal dari 21 negara.
Inovasi yang dibuat tim UNY masuk kedalam bidang teknologi. Wolly menceritakan bahwa timnya membuat prototype alat pendeteksi lahar dingin dan getaran yang terjadi di daerah aliran sungai Gunung Merapi.
“Alat ini memiliki 3 ketinggian air dan sirine yang akan berbunyi saat ada getaran,” jelas Wolly dilansir dari laman resmi UNY di uny.ac.id, Rabu (14/7).
Wolly menambahkan bahwa ide pembuatan inovasi ini dilatarbelakangi oleh banyaknya penambang pasir di daerah aliran sungai Gunung Merapi dimana mereka tidak mengetahui jika akan ada lahar dingin dari Gunung Merapi yang datang secara tiba-tiba.
“Kami melakukan pembagian tugas dalam penyelesaian project ini. Wolly dan Sintya bertugas menciptakan prototype, Chalik sebagai pemrogram alat dan perangkai alat, sedangkan Sherly dan Nadya mengkaji referensi alat dan pengambilan data,” terangnya.
Sherly menekankan bahwa sebagai mahasiswa mesti mampu untuk berinovasi atau mengembangkan temuan yang sudah ada dan melakukan kolaborasi lintas keilmuan sehingga dapat memberikan kontribusi yang utuh.
“Kami meyakini bahwa kolaborasi dan sinergi akan menghasilkan karya terbaik,” tutupnya.
(mpw)
tulis komentar anda