Mengenal Sosok Umar, Inovator Gerakan Sekolah Madrasah Bermartabat Berkelas Dunia

Kamis, 05 Agustus 2021 - 14:54 WIB
Dengan semua tawaran konsep dan programnya, Sekolah Madrasah menghasilkan “wujud” yang baru. Potensi dilihat dari dalam, hingga akhirnya melahirkan generasi hebat bermartabat. Berkarakter Islami dan berjiwa NKRI.

Tak pelak, di bawah arahan Bapak Umar, semua sekolah dan kepala sekolah di Indonesia dapat merasakan dampak baiknya. Ia menjadi sosok atau sang inovator, inspirator, dan motivator dari gerakan sekolah madrasah bermartabat berkelas dunia.



Sang inovator, Umar lewat inovasi-inovasinya seperti Program Kompetisi Kesiswaan, Syiar Anak Negeri, MYRES, KSMO, Vlog Competition Madarasah, dan Akademi Madrasah Digital, dapat memberikan gebrakan agar Madrasah terus beradaptasi terhadap kebiasaan baru pandemi Covid-19.

Program Indonesia Pintar (PIP) bagi peserta didik miskin berprestasi dan pembelajaran berbasis e-learning madrasah, sangat memberi kesan berarti. Karena, saat beberapa lembaga pendidikan mencari formula pembelajaran di masa pandemi, madrasah justru telah siap lebih dulu dengan aplikasi e-learning madrasah yang sampai saat ini kebermanfaatannya sangat terasakan.

Bapak Umar menginspirasi semua kepala sekolah madrasah di Indonesia. Dengan tangan hangatnya memimpin KSKK, banyak terobosan inspiratif yang membantu sesama dan mewujudkan madrasah bermanfaat bagi orang banyak.

Dengan kesederhanaan dan jiwa abdinya tak jemu mengajarkan atau menceritakan pengalaman dan gagasannya tiap melayat ke sekolah-sekolah madrasah di Indonesia. Dedikasinya tak henti menginspirasi untuk kemajuan madrasah.

Ia juga sangat berperan aktif dalam meningkatkan madrasah-madrasah di akar rumput. Lontaran arahan-arahan beliau, bagi banyak orang menjadi obat penyemangat dan motivasi untuk terus berjuang membangun madrasah agar anak didik tumbuh secara cerdas dan berakal budi.

Tak berhenti pada gagasan, namun sosok Bapak Umar merupakan sosok yang tangguh dan gigih untuk mendaratkan apa arti kelola dan menata sebuah lembaga madrasah. Baginya, gagasan dan paradigma pendidikan menjadi satu kesatuan tak terpisahkan. Ia menjadi poros strategi mentransfer ilmu pengetahuan, tetapi pengetahuan yang ditransfer itu harus menjadi unsur dalam pembentukan kepribadian siswa atau peserta didik dan masyarakat.

Menurutnya, keilmuan madrasah bukan saja menyajikan produk ilmu pengetahuan, melainkan bagaimana ilmu pengetahuan dan akhlak itu diproduksi, baik lewat sikap kreatif, inovatif, kritis, dan kemampuan heuritis yang imajinatif.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More