Mahasiswa ITS Rebut Perunggu di Kompetisi Matematika Internasional
Rabu, 11 Agustus 2021 - 13:28 WIB
“Pengerjaan ini direkam supaya misalnya nanti ada jawaban yang mirip, ada bukti bahwa kami tidak bekerja sama,” imbuhnya.
Alvian mengakui, tingkat kesulitan pada lomba internasional sangat jauh berbeda dengan lomba nasional. Sistem penilaian yang lebih ketat membuat peserta harus memberikan jawaban yang lengkap dan jelas sesuai dengan apa yang diminta pada soal. “Misalnya kita menjawab banyak tapi tidak mengarah pada soal, itu poinnya sedikit saja,” bebernya.
Pengerjaan yang harus dilakukan dalam Bahasa Inggris pun diakui menjadi salah satu hambatan bagi mahasiswa angkatan 2018 ini. Karena penggunaan bahasa asing dalam bidang matematika cukup berbeda dengan bahasa sehari-hari, Alvian merasa masih kurang fasih.
“Tapi untungnya dengan adanya pelatihan sebelumnya jadi bisa membiasakan mengerjakan soal dalam Bahasa Inggris tersebut,” tutur alumnus SMAN 1 Sampang ini.
Alvian mengungkapkan sangat bersyukur dengan dukungan dari rekan-rekan tim Indonesia lainnya. Meskipun perlombaan dinilai secara individu, dukungan moral yang didapat dari momen pelatihan dianggap menambah tingkat percaya diri dalam mengikuti lomba internasional tersebut sampai selesai.
Lihat Juga: Top, Mahasiswa President University Juarai Kompetisi Dunia BeachHack Tanjung Lesung 2024
Alvian mengakui, tingkat kesulitan pada lomba internasional sangat jauh berbeda dengan lomba nasional. Sistem penilaian yang lebih ketat membuat peserta harus memberikan jawaban yang lengkap dan jelas sesuai dengan apa yang diminta pada soal. “Misalnya kita menjawab banyak tapi tidak mengarah pada soal, itu poinnya sedikit saja,” bebernya.
Pengerjaan yang harus dilakukan dalam Bahasa Inggris pun diakui menjadi salah satu hambatan bagi mahasiswa angkatan 2018 ini. Karena penggunaan bahasa asing dalam bidang matematika cukup berbeda dengan bahasa sehari-hari, Alvian merasa masih kurang fasih.
“Tapi untungnya dengan adanya pelatihan sebelumnya jadi bisa membiasakan mengerjakan soal dalam Bahasa Inggris tersebut,” tutur alumnus SMAN 1 Sampang ini.
Alvian mengungkapkan sangat bersyukur dengan dukungan dari rekan-rekan tim Indonesia lainnya. Meskipun perlombaan dinilai secara individu, dukungan moral yang didapat dari momen pelatihan dianggap menambah tingkat percaya diri dalam mengikuti lomba internasional tersebut sampai selesai.
Lihat Juga: Top, Mahasiswa President University Juarai Kompetisi Dunia BeachHack Tanjung Lesung 2024
(mpw)
tulis komentar anda