DPR Sarankan Kemendikbud Buka Sekolah Secara Bertahap
Jum'at, 29 Mei 2020 - 11:57 WIB
JAKARTA - Pembukaan sekolah di tengah pandemi COVID-19 disarankan dilakukan secara bertahap. Pasalnya, tingkat resiko penularan COVID-19 di daerah berbeda-beda, zona merah, oranye, hijau, dan kuning.
"Menurut saya sih jangan dilakukan serempak, seandainya pun, jangan diberlakukan serempak," ujar Anggota Komisi X DPR Ferdiansyah kepada SINDOnews, Jumat (29/5/2020). (Baca juga: New Normal Pandemi COVID-19, Kabahankam: Polri Bantu Mendisiplinkan Pelaksanaannya)
Dia berpendapat rencana pembukaan sekolah itu perlu diuji coba. "Bisa misalnya bertahap, misalnya bertahap terhadap daerah yang hijau dulu, dipastikan tidak ada yang terkena di situ, sehat-sehat," katanya.
Politikus Partai Golkar ini mengakui bahwa pembukaan sekolah di tengah pandemi COVID-19 bukan hal yang mudah. Sebab, menyangkut nyawa manusia. "Memang ribet, kan tiap daerah berbeda-beda, yang zona merah entar dulu," jelas Legislator asal Dapil Jawa Barat XI ini.
Maka itu, dia meminta Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) selalu berkoordinasi dengan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dan Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 sebelum membuka sekolah di tengah pandemi. "Karena ini kan masing-masing jenjang, jenis, pendidikan karakternya berbeda, atau budayanya berbeda," imbuhnya.
Setelah sekolah dibuka pun, menurut dia, masih ada beberapa yang perlu diperhatikan. Contohnya, proses belajar mengajar di sekolah secara bergiliran. (Baca juga: Cegah Pemalsuan SIKM, Dishub DKI Lengkapi Petugas dengan QR Scanner)
"Misalnya maksimum 20 orang dalam kelas, harus jaga jarak kan. Terus sekolah di situ sudah berbudaya kebersihan belum, bagaimana penyediaan sabunnya, tempat cuci tangan, harus prepare juga soal itunya," pungkasnya.
"Menurut saya sih jangan dilakukan serempak, seandainya pun, jangan diberlakukan serempak," ujar Anggota Komisi X DPR Ferdiansyah kepada SINDOnews, Jumat (29/5/2020). (Baca juga: New Normal Pandemi COVID-19, Kabahankam: Polri Bantu Mendisiplinkan Pelaksanaannya)
Dia berpendapat rencana pembukaan sekolah itu perlu diuji coba. "Bisa misalnya bertahap, misalnya bertahap terhadap daerah yang hijau dulu, dipastikan tidak ada yang terkena di situ, sehat-sehat," katanya.
Politikus Partai Golkar ini mengakui bahwa pembukaan sekolah di tengah pandemi COVID-19 bukan hal yang mudah. Sebab, menyangkut nyawa manusia. "Memang ribet, kan tiap daerah berbeda-beda, yang zona merah entar dulu," jelas Legislator asal Dapil Jawa Barat XI ini.
Maka itu, dia meminta Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) selalu berkoordinasi dengan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dan Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 sebelum membuka sekolah di tengah pandemi. "Karena ini kan masing-masing jenjang, jenis, pendidikan karakternya berbeda, atau budayanya berbeda," imbuhnya.
Setelah sekolah dibuka pun, menurut dia, masih ada beberapa yang perlu diperhatikan. Contohnya, proses belajar mengajar di sekolah secara bergiliran. (Baca juga: Cegah Pemalsuan SIKM, Dishub DKI Lengkapi Petugas dengan QR Scanner)
"Misalnya maksimum 20 orang dalam kelas, harus jaga jarak kan. Terus sekolah di situ sudah berbudaya kebersihan belum, bagaimana penyediaan sabunnya, tempat cuci tangan, harus prepare juga soal itunya," pungkasnya.
(kri)
tulis komentar anda