Guru yang Tetap Menyalakan Semangat Belajar di Tengah Pandemi
Sabtu, 21 Agustus 2021 - 10:34 WIB
JAKARTA - Hari itu, Oniwati, Guru SDN 2 Lebakparahiang, Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, jadwalnya keliling. Dengan menyiapkan sejumlah buku dan soal, ia mendatangi dari rumah ke rumah siswa.
Kegiatan itu dilakukan semenjak pemerintah meniadakan belajar tatap muka lantaran pandemi Covid-19. Pemerintah menggantinya dengan Pengajaran Jarak Jauh (PJJ).
Daerahnya yang masih minim secara ekonomi, dan infrastruktur, menjadi hambatan tersendiri.
“Karena di kampung jadi kami terhalang oleh signal, belum lagi keluhan orang tua tentang harga kuota yang mahal,” tuturnya.
Selain itu, lanjut guru yang mengajar di kelas lima SD ini, tidak semua orang tua siswa di sekolah tempatnya mengajar, mampu membeli gadget seperti hp, apalagi personal komputer dan laptop seperti di kota-kota besar.
“Kalau yang punya hp tugas untuk siswa dikirim ke WA group, kalau yang tidak punya hp, seminggu dua kali saya keliling rumah siswa untuk belajar tatap muka di rumah,” tutur wanita berkerudung ini.
Memang di saat pandemi yang penuh keterbatasan ini, guru seperti dirinya dipacu untuk melakukan berbagai cara agar proses KBM dapat berjalan.
Para guru juga dituntut untuk berdaptasi dengan teknis pembelajaran dengan metode E-learning memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi sesuai perkembangan zaman.
Inilah yag membuat guru menciptakan inovasi dalam memberikan materi belajar mulai dari mengajak menggambar bersama, membuat video, membuat film, mendongeng, dan menggugahnya di sosial media.
Kegiatan itu dilakukan semenjak pemerintah meniadakan belajar tatap muka lantaran pandemi Covid-19. Pemerintah menggantinya dengan Pengajaran Jarak Jauh (PJJ).
Daerahnya yang masih minim secara ekonomi, dan infrastruktur, menjadi hambatan tersendiri.
“Karena di kampung jadi kami terhalang oleh signal, belum lagi keluhan orang tua tentang harga kuota yang mahal,” tuturnya.
Selain itu, lanjut guru yang mengajar di kelas lima SD ini, tidak semua orang tua siswa di sekolah tempatnya mengajar, mampu membeli gadget seperti hp, apalagi personal komputer dan laptop seperti di kota-kota besar.
“Kalau yang punya hp tugas untuk siswa dikirim ke WA group, kalau yang tidak punya hp, seminggu dua kali saya keliling rumah siswa untuk belajar tatap muka di rumah,” tutur wanita berkerudung ini.
Memang di saat pandemi yang penuh keterbatasan ini, guru seperti dirinya dipacu untuk melakukan berbagai cara agar proses KBM dapat berjalan.
Para guru juga dituntut untuk berdaptasi dengan teknis pembelajaran dengan metode E-learning memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi sesuai perkembangan zaman.
Inilah yag membuat guru menciptakan inovasi dalam memberikan materi belajar mulai dari mengajak menggambar bersama, membuat video, membuat film, mendongeng, dan menggugahnya di sosial media.
tulis komentar anda