Cerita Mahasiswa ITB yang Raih Perak di Olimpiade Matematika
Kamis, 02 September 2021 - 18:45 WIB
“Saat SD aku ikut seleksi International Math and Science Olympiad (IMSO) sampai ke seleksi terakhir. Berkat ini aku diutus ke Hongkong untuk mengikuti suatu lomba matematika meskipun, sayangnya, tidak menang,” terang Akeyla.
Akeyla tetap semangat menguji kemampuan matematikanya. Hal itu terbukti dari progresivitasnya dalam mengikuti kompetisi matematika bergengsi semasa sekolah menengah. Akeyla sempat mengikuti Olimpiade Sains Nasional (OSN) dan International Teenager Mathematics Olympiad (ITMO) saat SMP. Dia menyabet medali perak dan perunggu.
“Aku juga mengikuti OSN di masa sekolah menengah atas (SMA) dan mendapatkan medali emas, walaupun sayangnya belum berkesempatan ikut olimpiade tingkat internasional,” kenang Akeyla.
Ketidak Beruntungannya dalam mengantongi jatah olimpiade tingkat internasional semasa SMA inilah yang memotivasi Akeyla untuk mengikuti IMC 2021. Selain menunjukkan prestasi, dia ingin dirinya bisa jalan-jalan gratis di luar negeri. Oleh karena itu, Akeyla mulai belajar secara mandiri sejak semester satu. Misalnya dengan mengerjakan latihan soal atau mengajar olimpiade matematika SMA.
Sebagai penutup, Akeyla menitip pesan untuk berhati-hati dalam mengambil keputusan dan selalu mencari tahu dampak baik, buruk, dan apa yang harus dikorbankan dalam melakukan suatu hal. Mengingat kehidupan manusia punya waktu yang serba terbatas.
“Kejar terus cita-cita dan prioritaskan itu sebelum kegiatan-kegiatan lainnya. Buat perencanaan yang matang dengan mematok karier sebagai salah satu tujuan besar yang hendak dicapai,” pungkas Akeyla.
Akeyla tetap semangat menguji kemampuan matematikanya. Hal itu terbukti dari progresivitasnya dalam mengikuti kompetisi matematika bergengsi semasa sekolah menengah. Akeyla sempat mengikuti Olimpiade Sains Nasional (OSN) dan International Teenager Mathematics Olympiad (ITMO) saat SMP. Dia menyabet medali perak dan perunggu.
“Aku juga mengikuti OSN di masa sekolah menengah atas (SMA) dan mendapatkan medali emas, walaupun sayangnya belum berkesempatan ikut olimpiade tingkat internasional,” kenang Akeyla.
Ketidak Beruntungannya dalam mengantongi jatah olimpiade tingkat internasional semasa SMA inilah yang memotivasi Akeyla untuk mengikuti IMC 2021. Selain menunjukkan prestasi, dia ingin dirinya bisa jalan-jalan gratis di luar negeri. Oleh karena itu, Akeyla mulai belajar secara mandiri sejak semester satu. Misalnya dengan mengerjakan latihan soal atau mengajar olimpiade matematika SMA.
Sebagai penutup, Akeyla menitip pesan untuk berhati-hati dalam mengambil keputusan dan selalu mencari tahu dampak baik, buruk, dan apa yang harus dikorbankan dalam melakukan suatu hal. Mengingat kehidupan manusia punya waktu yang serba terbatas.
“Kejar terus cita-cita dan prioritaskan itu sebelum kegiatan-kegiatan lainnya. Buat perencanaan yang matang dengan mematok karier sebagai salah satu tujuan besar yang hendak dicapai,” pungkas Akeyla.
(mpw)
tulis komentar anda