Lepas 88 Wisudawan, Ini Wejangan Rektor Universitas Jember

Sabtu, 11 September 2021 - 16:29 WIB
Universitas Jember (Unej) menggelar upacara wisuda secara luring terbatas dan daring di Gedung Auditorium Universitas Jember (11/9). Foto/Dok/Humas Unej
JAKARTA - Universitas Jember (Unej) menggelar upacara wisuda secara luring terbatas dan daring di Gedung Auditorium Universitas Jember (11/9). Dalam wisuda kali ini terdapat 888 lulusan dari jenjang doktoral, magister, sarjana dan diploma yang mengikuti upacara wisuda periode V tahun akademik 2020/2021.

Dalam pidato wisudanya, Rektor Universitas Jember menjelaskan walau angka penyebaran Covid-19 di Indonesia menunjukkan angka penurunan, namun wisuda secara hibrid dengan menggabungkan luring terbatas dan daring masih dipilih dengan alasan menjaga kesehatan warga Universitas Jember dan Jember.





“Sebagai Perguruan Tinggi Negeri, Universitas Jember memiliki mahasiswa yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia, begitu pula lulusan yang diwisuda hari ini. Oleh karena itu, wisuda hibrid masih menjadi pilihan untuk menjamin kesehatan semua pihak. Untuk itu saya mengajak segenap keluarga besar Universitas Jember untuk terus mentaati protokol kesehatan sesuai anjuran pemerintah,” kata Iwan Taruna dalam pidato pembukaannya, Sabtu (11/9/2021).

Selanjutnya, Iwan Taruna berpesan kepada wisudawan agar selalu ingat bahwasanya wisuda bukan berarti terminal akhir untuk belajar. Apalagi merujuk pada salah satu tujuan perguruan tinggi adalah mencetak pembelajar seumur hidup. “Anda bakal menghadapi tantangan luar biasa di kondisi pandemi Covid-19 yang belum berakhir, untuk itu tetap lah belajar agar mampu adaptif terhadap setiap perubahan jaman. Lulusan Universitas Jember harus menguasai teknologi informasi dan komunikasi sehingga mampu memanfaatkannya seperti dengan mencoba berwirausaha atau membuka usaha rintisan. Pesan saya, lulusan Universitas Jember jangan takut berkompetisi,” ujarnya lagi.



Rasa bangga telah berhasil melewati tahapan kuliah juga ditunjukkan oleh wisudawan terbaik dari Fakultas Farmasi, El Medina Aulia Putri, S. Farm., yang meraih IPK 3,83. Putri pasangan Budi Utomo dan Ina Rosita ini bersyukur kerja kerasnya menuai buah yang manis. Namun siapa sangka dibalik pretasinya El Madina berjuang keras demi lulus tepat waktu. Kondisi ekonomi orang tua yang serba pas-pasan membuatnya enggan untuk berlama-lama duduk di bangku kuliah. Belum lagi setelah dia lulus dan menyandang gelar Sarjana Farmasi, Medina masih harus menempuh pendidikan Profesi Apoteker selama 2 semester lagi.



“Saya bukan penerima beasiswa Bidikmisi, keluarga saya pun sebenarnya cukup berat membiayai kuliah saya. Oleh karena itu saya bertekad lulus tepat waktu demi meringankan beban orang tua. Alhamdulillaah terwujud atas izin Allah,” ujar gadis asal Kota Probolinggo ini. Sulung dari 3 bersaudara ini bercerita, untuk membantu biaya kuliahnya, Medina berupaya untuk mendapatkan beasiswa lain yang banyak tersedia. Dengan modal IPK yang bagus tidak sulit baginya untuk mendapatkan beasiswa.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More