ITS Kembangkan Pembangkit Listrik Mikro Hidro di Probolinggo
Senin, 22 November 2021 - 09:29 WIB
JAKARTA - Beberapa daerah di Indonesia memiliki potensi aliran air yang sangat melimpah. Seperti di Desa Duren, Kecamatan Gading, Probolinggo. Hal ini mendorong tim Kuliah Kerja Nyata dan Pengabdian kepada Masyarakat (KKN Abmas) ITS untuk terjun langsung mengembangkan pengelolaan air melalui Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH).
Ketua pelaksana KKN Abmas Departemen Fisika, Fakultas Sains dan Analitika Data (FSAD) ITS Desa Duren, Dr Dra Melania Suweni Muntini MT menjelaskan jika pada dasarnya desa ini sudah memiliki 18 mikro hidro yang dibuat secara mandiri oleh warga sekitar guna mencukupi kebutuhan listrik pada desa tersebut.
“Satu alat mikro hidro dapat menghasilkan listrik untuk empat rumah warga, tetapi belum maksimal seratus persen,” katanya melalui siaran pers, Senin (22/11/2021).
Lebih lanjut, menurut Melania, tidak maksimalnya penggunaan alat tersebut umumnya terletak pada mikro hidro yang tidak memenuhi standardisasi. Mikro hidro seharusnya digunakan secara teliti menggunakan aliran air yang bersih agar dapat memutar poros turbin dengan lancar. Tak hanya masalah teknis mikro hidro, permasalahan manajerial mengenai pengelolaan mikro hidro pun menjadi kendala tersendiri bagi warga.
Dikarenakan permasalahan tersebut, tim ini berinisiatif untuk mengembangkan potensi dan meningkatkan kinerja mikro hidro. Yakni melalui kegiatan KKN Abmas yang mengusung tema redesain dan rancang bangun ulang pemanfaatan PLTMH skala besar sebagai sumber energi alternatif.
Melania menyebutkan, abmas yang telah dilaksanakan selama delapan bulan ini dimulai dengan kegiatan berupa survei, pemetaan potensi pemasangan mikro hidro baru, dan juga melihat potensi-potensi daerah yang lain.
“Dari data yang telah dikumpulkan, didapatkan delapan potensi pemasangan mikro hidro baru sepanjang jalur parit, dan tujuh potensi pemasangan mikro hidro baru sepanjang jalur sungai,” jelasnya.
Ketua pelaksana KKN Abmas Departemen Fisika, Fakultas Sains dan Analitika Data (FSAD) ITS Desa Duren, Dr Dra Melania Suweni Muntini MT menjelaskan jika pada dasarnya desa ini sudah memiliki 18 mikro hidro yang dibuat secara mandiri oleh warga sekitar guna mencukupi kebutuhan listrik pada desa tersebut.
“Satu alat mikro hidro dapat menghasilkan listrik untuk empat rumah warga, tetapi belum maksimal seratus persen,” katanya melalui siaran pers, Senin (22/11/2021).
Lebih lanjut, menurut Melania, tidak maksimalnya penggunaan alat tersebut umumnya terletak pada mikro hidro yang tidak memenuhi standardisasi. Mikro hidro seharusnya digunakan secara teliti menggunakan aliran air yang bersih agar dapat memutar poros turbin dengan lancar. Tak hanya masalah teknis mikro hidro, permasalahan manajerial mengenai pengelolaan mikro hidro pun menjadi kendala tersendiri bagi warga.
Dikarenakan permasalahan tersebut, tim ini berinisiatif untuk mengembangkan potensi dan meningkatkan kinerja mikro hidro. Yakni melalui kegiatan KKN Abmas yang mengusung tema redesain dan rancang bangun ulang pemanfaatan PLTMH skala besar sebagai sumber energi alternatif.
Baca Juga
Melania menyebutkan, abmas yang telah dilaksanakan selama delapan bulan ini dimulai dengan kegiatan berupa survei, pemetaan potensi pemasangan mikro hidro baru, dan juga melihat potensi-potensi daerah yang lain.
“Dari data yang telah dikumpulkan, didapatkan delapan potensi pemasangan mikro hidro baru sepanjang jalur parit, dan tujuh potensi pemasangan mikro hidro baru sepanjang jalur sungai,” jelasnya.
tulis komentar anda