Survei Kenerja 2 Tahun Mendikbudristek, Ini Penilaian 80% Guru ke Nadiem

Rabu, 24 November 2021 - 22:20 WIB
Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Anwar Makarim. Foto/Dok/SINDOnews
JAKARTA - Survei kinerja 2 tahun Mendikbudristek Nadiem Anwar Makarim yang dilakukan Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) menyebutkan hampir 80% responden menilai baik kinerja Mendikbudristek pada 7 indikator kinerja pendidikan.

“Menjelang hari ke-770 Mas Nadiem, FSGI melakukan survey pada 7 indikator kinerja pendidikan dengan 777 guru responden mendapatkan data hampir 80% responden menilai baik terhadap kinerja Mas Menteri,” terang Wasekjen FSGI Mansur melalui siaran pers, Rabu (24/11/2021).



Mansur menjelaskan, hal ini dapat dilihat dari 777 responden, 74,9 % responden menilai pembelajaran jarak jauh (PJJ) berjalan dengan baik. Selain itu, 74,3 % responden berpendapat bantuan kuota internet yang telah disalurkan juga berjalan dengan baik.

Terkait Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK), katanya lebih dari 80,2% guru menyatakan pelaksanaan ANBK sudah baik. Sedangkan Program Guru Penggerak (PGP) dinilai baik oleh 82,5% responden.

Dia melanjutkan, Program Sekolah Penggerak (PSP) juga dirasakan baik oleh 79,4% Responden, dan 73,6% responden menilai Program Organisasi Penggerak (POP) baik untuk kemajuan Pendidikan di Indonesia.



Terakhir 80,8% responden menilai proses rekrutmen Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) guru honor telah berhasil membantu penyelesaian masalah guru honor.

Sekjen FSGI Heru Purnomo menerangkan, sekitar 10-20% responden menilai semua kebijakan atau program Nadiem dalam kategori Cukup. Hal ini dapat dipahami, katanya, karena sebagian besar program Mendikbudristek diberlakukan secara selektif.

Artinya masih terdapat komponen guru yang tidak merasakan manfaat dari program-program Kemendikbudristek. “PGP, PSP dan POP diberikan melalui seleksi yang cukup ketat, sedangkan PPPK masih terbatas pada guru Honorer yang sudah tercantum di Dapodik,” katanya.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More